Hollywood adalah industri perfilman Amerika yang saat ini bisa dibilang telah menjadi kiblat dunia jika menyangkut tayangan layar lebar yang berkualitas. Hal tersebut terbukti dari banyaknya film Hollywood yang justru mendominasi bioskop-bioskop lokal di sejumlah negara, tenpa terkecuali di Indonesia. Namun tahukah kalian bahwa di tanah air sendiri sebenarnya tidak semua film besar Hollywood bisa tayang. Beberapa di antaranya justru dilarang oleh pemerintah karena berbagai alasan, misalnya konten yang dianggap tidak pantas dan sebagainya. Berikut ini tujuh film Hollywood yang dibanned di Indonesia!

Schindler’s List (1993)

Dalam sejarah Lembaga Sensor Film Indonesia yang dahulu masih bernama Badan Sensor Film, Schindler’s List merupakan salah satu film Hollywood pertama yang dibanned di tanah air. Film bergenre drama perang ini berfokus pada pengusaha Oskar Schindler (Liam Neeson) yang mencoba melindungi para pekerja Yahudinya pada era Perang Dunia II. Beberapa alasan Badan Sensor Film melarang Schindler’s List tayang di Indonesia adalah karena film dari sutradara Steven Spielberg (Jurassic Park) ini mengangkat isu yang cukup sensitif, mengandung banyak unsur kekerasan, dan juga dianggap terlalu vulgar.

True Lies (1994)

Sebagai informasi tambahan, tahun 1994 sendiri adalah momen di mana Badan Sensor Film Indonesia pertama kali berganti nama menjadi Lembaga Sensor Film sampai hari ini. Nah pada saat itu untuk membuktikan kinerjanya, LSF langsung membuat film Hollywood berjudul True Lies dibanned di Indonesia. Alasannya karena film karya sutradara James Cameron (Titanic, Avatar) ini telah memicu kontroversi karena menghadirkan pemimpin Muslim yang digambarkan ekstrimis dan suka menghina agamanya. Bintang sekelas Arnold Schwarzenegger ternyata tidak mampu meloloskan filmnya untuk tayang di tanah air.

Noah (2014)

Dari tahun 1990-an sekarang kita lompat ke tahun 2010-an, di mana pemerintah melalui LSF kembali melarang film besar Hollywood berjudul Noah untuk tayang di tanah air. Alasan film yang dibintangi oleh Russell Crowe dan Emma Watson ini dibanned di Indonesia adalah karena dianggap menggambarkan kisah Nabi Nuh dengan cara yang berbeda dari sudut pandang Muslim. Faktanya Noah memang terinspirasi dari kisah Bahtera Nuh di Alkitab, tetapi membuatnya lebih menarik ada beberapa elemen fantasi yang ditambahkan di dalamnya.

Fifty Shades of Grey (2015)

Kalian mungkin sudah tahu mengapa film Fifty Shades of Grey yang dibintangi oleh Dakota Johnson dan Jamie Dornan ini dibanned di Indonesia. Yup, karena di dalamnya terdapat banyak sekali adegan vulgar yang sering dianggap tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat. Di sisi lain pada saat itu kontroversi penayangan Fifty Shades of Grey justru membuat filmnya makin viral dan dikenal oleh banyak penggemar Hollywood di Indonesia. Hal yang sama berlaku juga untuk dua sekuelnya, yaitu Fifty Shades Darker dan Fifty Shades Freed, di mana versi streamingnya justru sangat diburu di Indonesia.

Annihilation (2018)

Film besar Hollywood selanjutnya yang dibanned di Indonesia adalah Annihilation. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Jeff VanderMeer ini dibintangi oleh sejumlah bintang papan atas, seperti Natalie Portman, Jennifer Jason Leigh, Gina Rodriguez, Tessa Thompson, Tuva Novotny, dan Oscar Isaac. Film yang bercerita tentang invasi alien misterius ini dilarang tayang di Indonesia karena dianggap telah ‘terlalu pintar’ sehingga berpotensi membuat penonton tanah air salah mengartikan plot dan pesan di dalamnya. Jika kalian belum menontonnya, saat ini Annihilation sudah tersedia Netflix.

Midsommar (2019)

Midsommar adalah film bergenre folk horor yang dianggap sebagai salah satu film paling mengerikan di Hollywood. Sayangnya film yang dibintangi oleh Florence Pugh ini justru dibanned di Indonesia oleh Lembaga Sensor Film. Semuanya bermula dari perilisannya yang sempat diundur, sampai akhirnya dinyatakan tidak lulus sensor karena di dalamnya terdapat banyak sekali konten vulgar serta adegan yang dianggap terlalu sadis dan berdarah-darah. Selain itu musik scoring Midsommar dinilai berpotensi memicu stress dan juga depresi bagi penonton Indonesia.

Lightyear (2022)

Terakhir, film Hollywood teranyar yang sempat memicu kontroversi dan akhirnya dibanned di Indonesia adalah Lightyear. Film yang dibintangi Chris Evans ini pada dasarnya adalah spinoff dari Toy Story yang bercerita tentang petulangan Buzz sebagai seorang astronaut yang harus mencari jalan pulang ke planetnya. Alasan Lightyear akhirnya tidak jadi tayang di bioskop Indonesia adalah karena LSF menilai konten LGBTQ+ di dalamnya berlawanan dengan norma-norma yang berlaku di tanah air. Walaupun begitu beberapa bulan setelahnya, Lightyear diperbolehkan tayang di Disney+ dengan rating 21 tahun ke atas.

Itulah tujuh film besar Hollywood yang terbilang sukses di seluruh dunia, tetapi dibanned di Indonesia. Terlepas dari genre dan konten yang ada di dalamnya, pada dasarnya pemerintah Indonesia melalui LSF sengaja melarang film-film ini sebagai bentuk upaya untuk menjaga moralitas dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Suka atau tidak suka, penikmat film di Indonesia memang tidak semuanya punya cara pandang yang sama. Sehingga pelarangan seperti ini ada baiknya juga, sebelum akhirnya mungkin akan dilakukan sensor yang lebih berlapis agar bisa tayang di layanan streaming yang tersedia.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.