Setelah melalui banyak rintangan dan kontroversi, film The Flash dipastikan untuk tetap tayang di bioskop seluruh dunia pada 16 Juni nanti. Sebagai film yang akan menandai akhir DCEU, The Flash bercerita tentang petualangan Barry Allen yang mencoba mengubah sejarah dengan pergi ke masa lalu. Namun dalam prosesnya Barry justru tiba di semesta alternatif yang penuh dengan masalah baru. Dia lantas bertemu dengan varian muda Flash yang terlihat mempunyai kekuatan sama, tetapi dengan warna petir Speed Force yang berbeda. Apa sebenarnya arti dari perbedaan warna tersebut? Mari kita bahas.

Perbedaan Warna Petir di The Flash

Seperti yang sudah disinggung di atas, trailer The Flash telah mengungkap bahwa di filmnya nanti akan ada dua varian Flash yang sama-sama diperankan oleh Ezra Miller. Perbedaan mereka justru terletak pada pengalaman keduanya, di mana versi muda yang eksis di semesta alternatif tampak masih belum menjadi Flash saat bertemu dengan Barry Allen utama yang mencoba mengubah sejarah. Barry muda lantas diperlihatkan pergi bersama versi utama untuk menemui Batman dari Michael Keaton. Pada titik inilah dia membuat kostum superheronya sendiri dari kostum lama Batman yang diwarnai merah.

Seperti yang bisa kalian lihat pada gambar di atas, menjelang akhir trailernya, kedua Flash diperlihatkan saling unjuk kecepatan saat berhadapan dengan pasukan General Zod yang jumlahnya lebih banyak dari mereka. Di mana Flash utama terlihat mengeluarkan petir berwarna kuning keemasan, sedangkan milik Flash muda justru punya warna kebiruan. Selain karena sengaja dibedakan agar aksi dari Flash utama dan Flash muda tidak tertukar, kemungkinan warna dari petir Speed Force tersebut memang mempunyai arti khusus yang menggambarkan kehebatan masing-masing speedster, layaknya di DC Comics.

Arti Warna Speed Force di Komik

Seperti yang kita tahu bersama, di komiknya sendiri Barry Allen alias Flash bukanlah satu-satunya speedster yang eksis di DC Universe. Ada banyak sekali inkarnasi atau varian Flash yang mempunyai tingkat kecepatan berbeda-beda, di mana menariknya hal tersebut dapat kita lihat dari warna petir Speed Force yang mengacu pada spektrum warna ‘blueshift’. Merah merupakan frekuensi paling lambat dalam gelombang elektromagnetik blueshift, dilanjutkan dengan kuning, biru, sampai putih yang digambarkan sebagai frekuensi tercepat.

Di DC Universe sendiri petir Speed Force berwarna merah biasanya dimiliki oleh speedster paling lambat seperti Wally West II, kecuali Reverse-Flash yang kecepatan supernya berasal Negative Speed Force. Selanjutnya speedster yang sedikit lebih cepat, umumnya mempunyai warna petir kuning, seperti Flash Barry Allen, Bart Allen, dan Jay Garrick. Kemudian ada juga petir kebiruan milik Barry versi masa depan yang digambarkan lebih cepat dari versi masa lalunya. Terakhir warna petir putih dari Wally West, menandakan bahwa dia adalah speedster paling cepat di DC Universe.

Konsep Terbalik di Versi Live Action

Konsep spektrum warna di DC Comics kemungkinan besar dipakai juga di versi live actionnya. Namun sepertinya di film The Flash sendiri spektrum warna petir yang dipakai adalah kebalikan dari blueshift, yaitu ‘redshift‘, mengingat Flash versi utama seharusnya memang lebih cepat dari versi mudanya. Nah alasan mengapa dia lebih cepat adalah karena di filmnya hanya dia yang diceritakan telah menembus ruang dan waktu sampai tiba di semesta alternatif. Sedangkan warna biru dari Flash muda sama seperti kemunculan pertama Flash di film Justice League, saat dia masih belum punya banyak pengalaman.

Itulah penjelasan tentang arti warna petir Speed Force di film The Flash. Di sisi lain petir berwarna kuning yang dimiliki oleh Flash utama sepertinya memang sengaja dihadirkan juga agar dia lebih mirip seperti di komiknya. Terlepas dari perbedaan kecepatan yang mereka miliki, warna petir biru juga bukan berarti Flash muda lambat. Pada kenyataannya dia tetap seorang Barry Allen alias Flash yang terkenal mempunyai kecepatan super. Selambat-lambatnya petir biru, Flash mungkin masih tetap bisa mengulang waktu seperti di film Justice League. Bagiamana menurut kalian tentang warna petir ini, Geeks?

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.