Sudah menjadi rahasia umum bahwa Marvel Universe penuh dengan berbagai artefak yang tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat apalagi dimengerti oleh manusia biasa. Semua artefak yang masuk dalam klasifikasi tersebut biasanya memang tidak bisa digapai oleh makhluk hidup, kecuali oleh para entitas kosmik Marvel yang memang sejak awal sudah mempunyai kekuatan Mahakuasa. Dan dari semua artefak Mahakuasa tersebut, yang paling kuat di antara semuanya adalah Astral Regulator. Konon artefak ini dapat mengubah seseorang menjadi Tuhannya Marvel. Penasaran sedahsyat apa Astral Regulator di Marvel Universe? Simak pembahasannya di bawah ini, Geeks.

Ciptaan Tuhan Marvel, One-Above-All

Astral Regulator, atau yang sering disebut juga Dimensional Regulator, adalah artefak paling kuat di seluruh Marvel Universe. Pertama kali diceritakan di komik Thanos: The Infinity Conflict #1 (2018) karya Jim Starlin dan Alan Davis, Astral Regulator digadang-gadang jauh lebih kuat dari Infinity Gems dan Heart of Universe. Hal tersebut bisa terjadi karena artefak yang satu ini diciptakan langsung oleh Tuhan Marvel, One-Above-All (OAA). Tujuan OAA menciptakan Astral Regulator adalah untuk memastikan setiap universe yang ada di multiverse Marvel tidak saling bertabrakan satu sama lain.

Saking spesialnya Astral Regulator, OAA sengaja menyimpannya di tempat yang sangat terlindungi. Sehingga jika ada yang berusaha menggapainya, sosok tersebut akan langsung mati, siapa pun dia. Hal tersebut berlaku juga bagi entitas kosmik sekelas Galactus atau Eternity. Dari sinilah para penggemar yang telah membaca kisahnya, sepakat bahwa Astral Regulator adalah artefak terkuat di Marvel Universe. Walaupun begitu, anehnya ada satu karakter Marvel yang ternyata tidak mati ketika menemukan Astral Regulator. Dia adalah varian sang Mad Titan, Thanos, yang berasal dari Earth-81488.

Pernah Dikuasai oleh Sang Mad Titan

Muncul sedikit lebih awal dari Astral Regulator, tepatnya di komik Thanos: The Infinity Siblings (2018), varian Thanos yang berasal dari Earth-81488 ini sebenarnya mempunai origin yang kurang lebih sama seperti versi utamanya. Bedanya, di komiknya Thanos diceritakan bertemu dengan versi masa depannya yang kemudian menghasut dia untuk mendapatkan Astral Regulator. Singkat cerita, begitu Thanos berhasil menguasai, dia mulai menyerap sebagian besar entitas kosmik yang ada di universenya. Termasuk Galactus, Infinity, Eternity, dan sebagainya.

Setelah berhasil menyerap semua entitas kosmik, Thanos dan versi masa depannya kemudian bergabung menjadi satu entitas utuh. Pada titik inilah entitas ‘multiverse’ Marvel, seperti Living Tribunal dan Above-All-Others, mulai menyadari ancaman Thanos yang memiliki kekuatan Astral Regulator. Namun, karena saking dahyatnya kekuatan Thanos, para entitas multiverse bawahan OAA ini juga ternyata berhasil diserap olehnya. Begitu juga dengan para Celestial dan semua karakter Marvel yang berusaha menghentikannya.

Dimanfaatkan Thanos untuk Mereset Multiverse

Dengan kekuatan Mahakuasa yang dia dapatkan dari Astral Regulator ini, cukup jelas bahwa Thanos hampir mencapai tingkatan Tuhan Marvel yang sebelumnya hanya dipegang oleh OAA. Dia bahkan diceritakan sudah menjadi personifikasi dari multiverse Marvel itu sendiri. Saking Mahakuasanya Thanos, dia bahkan mengaku bisa melihat para pembaca komiknya (mungkin termasuk kita juga yang tengah membahas kisahnya). Mirisnya, pencapaian yang sangat tinggi ini justru malah membuatnya ingin mengakhiri hidupnya agar semua orang bisa terlepas dari siklus tanpa akhir di Marvel Universe.

Untungnya ketika dia akan mengakhiri hidupnya, adiknya yang bernama Eros dan juga Kang the Conqueror datang untuk mencegahnya. Siapa sangka ternyata upaya dua makhluk fana ini berhasil membuat Thanos versi masa lalu bisa merebut tubuhnya dari Thanos masa depan. Alih-alih mengakhiri hidupnya, Thanos lantas mengguakan semua kekuatannya untuk mereset multiverse Marvel agar kembali ke titik di mana Thanos masa depan tidak pernah eksis. Kisah epik Thanos dan Astral Regulator ini akhirnya selesai dengan tidak ada satu orang pun yang mengingat peristiwanya, kecuali para pembaca.

Itulah pembahasan tentang Astral Regulato, artefak paling kuat di Marvel Universe. Sampai kisahnya berakhir, OAA sama sekali tidak pernah menunjukkan dirinya kepada Thanos. Dari sinilah banyak penggemar yang merasa bahwa Thanos masa depan sebenarnya adalah OAA yang ingin bermain-main dengan Thanos dan para pembaca. Tentu saja sekarang dia masih eksis di Marvel Universe, begitu juga dengan Astral Regulator-nya. Bukan tidak mungkin, suatu hari nanti saat OAA ingin bermain lagi, dia akan kembali ‘mengizinkan’ karakter lain untuk memiliki artefak ciptaannya, seperti yang dia lakukan pada Thanos.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.