Chapter terbaru dari seri manga kemarin benar-benar menjadi perbincangan hangat di kalangan para fans One Piece. Bahkan, setelah satu minggu setelah perilisannya pun chapter kemarin masih tetap masih menjadi topik perbincangan. Di media sosial pun chapter kemarin sangat ramai dibahas, bahkan di media sosial Twitter, sempat menjadi trending topic dengan ribuan cuitan.

Chapter 1044 kemarin memang menjadi chapter yang sangat luar biasa dengan pengungkapan fakta yang epik, apalagi setelah apa yang dihadirkan oleh Oda Sensei selama lebih dari 20 tahun ini. Seperti yang diketahui, ada beberapa poin penting yang dihadirkan dalam chapter 1044 tersebut. Pertama, nama asli buah iblis yang dikonsumsi Luffy bukanlah Gomu Gomun no Mi.

Nama asli dari buah iblis Luffy adalah Hito Hito no Mi, Model: Nika. Jenis buah iblisnya pun ternyata bukan Paramecia melainkan Zoan. Kedua, Oda Sensei akhirnya mengonfirmasi bahwa Monkey D. Luffy adalah Joy Boy yang selama ini dinantikan oleh seluruh dunia kemunculannya. Hal ini diungkapkan oleh Momonosuke setelah dia berbincang dengan Zunesha.

Ketiga, dalam chapter tersebut disebutkan bahwa buah iblis Luffy ternyata menjadi buah iblis yang sangat diincar oleh pihak Pemerintah Dunia. Bahkan, mereka sudah sejak 800 tahun yang lalu mengincar buah iblis milik Luffy tersebut. Tetapi, upaya mereka mendapatkan buah iblis tersebut tidak pernah berhasil. Dan Gorosei pun menyatakan bahwa buah iblis itu merupakan buah iblis legendaris.

Terakhir, di chapter tersebut kita melihat bagaimana Luffy pada akhirnya membangkitkan kemampuan dahsyat dari buah iblis yang dia miliki. Tubuh Luffy pun kemudian berubah menjadi semacam karet yang meleleh dan juga kita melihat bagaimana Luffy nampak bahagia dengan senyumannya di sepanjang chapter. Kekuatan Luffy juga meningkat drastis pasca kebangkitan kekuatan tersebut.

Meskipun chapter 1044 menghadirkan banyak kejutan besar, tidak sedikit fans yang mengkritik chapter tersebut. Kritik yang disampaikan kepada mereka sebagian mengarah kepada Eiichiro Oda yang menghadirkan cerita yang mirip tentang sosok Uzumaki Naruto dalam franchise Naruto, dan mereka menganggap hal tersebut membosankan.

Seperti yang kita ketahui, Uzumaki Naruto diceritakan merupakan reinkarnasi dari sosok kuno yaitu Ashura Otsutsuki. Hal tersebut dianggap kontradiksi atau berlawanan dengan apa yang sudah dibangun sejak awal serinya, tentang Naruto sebagai sosok yang diremehkan, yang kemudian bangkit menjadi sosok luar biasa melalui tekad yang kuat dan juga kerja keras.

Hal ini pun dianggap sama seperti yang dialami Monkey D. Luffy dalam seri One Piece, di mana dengan fakta bahwa Luffy merupakan “reinkarnasi” dari sosok Joy Boy yang tewas 800 tahun lalu, maka premis utama dari ceritanya pun sudah bisa ditebak, Luffy adalah sosok luar biasa karena dia merupakan reinkarnasi dari sosok hebat sebelumnya.

Hal tersebut dianggap menghancurkan dari apa yang sudah dibangun oleh serinya selama 20 tahun terakhir, dan inilah yang kemudian dikritik oleh para fans. Namun, apakah memang benar demikian? Sebagian lainnya tidak setuju dengan hal tersebut. Mereka yang tidak setuju akan tersebut beranggapan bahwa memang sedari awal Luffy sudah “dipersiapkan” sebagai sosok yang sudah sejak lama diramalkan (child of destiny).

Dari mana kemudian hal itu bisa diketahui? Shanks, salah satu Yonko dalam serinya, melihat dan mampu merasakan potensi besar yang dimiliki oleh Luffy sejak dia masih kecil. Shanks juga sepertinya melihat ada tekad atau semangat dari Roger dalam diri Luffy. Bahkan, dia pun memberikan topi jerami hadiah dari sang kapten kepada Luffy kecil. Shanks sendiri mengaku kepada Whitebeard tentang pertaruhan demi masa depan.

Di sepanjang perjalannnya sebagai bajak laut, peningkatan nilai buruan Luffy selalu drastis terlepas dari level kemampuan dan lokasi di mana dia berada. Hal ini pun sebenarnya memunculkan pertanyaan besar, mengapa kemudian pihak Pemerintah Dunia atau angkatan laut memberikan nilai besar kepada Luffy meskipun Luffy bisa dibilang masih merupakan bajak laut pemula. Apakah hal tersebut ada kaitannya dengan buah iblis yang dimakan oleh Luffy? Bisa jadi.

Kita tahu sejak awal serinya dimulai, Luffy adalah sosok yang spesial, sosok yang luar biasa. Sejak awal pun Oda Sensei sudah menghadirkan aura atau  petunjuk bahwa Luffy memang ditakdirkan untuk menjadi raja bajak laut selanjutnya dan juga memiliki tugas besar lain. Jadi, pendapat mengenai Luffy yang berbeda dengan Naruto memang cukup masuk akal, karena pada dasarnya memang beda antara takdir Naruto dan Luffy.

Luffy Tidak Berkembang?

Sejak awal Luffy mengonsumsi buah iblis Gomu Gomu yang memberikan kemampuan karet, banyak fans yang beranggapan bahwa kekuatan buah iblis Luffy sangatkan kurang baik dan kurang menarik. Hal ini jika dibandingkan dengan buah iblis Mera Mera milik Ace, Magu Magu milik Sakazuki, dan sebagainya. Ada banyak buah iblis menarik dan luar biasa yang bisa dikonsumsi oleh Luffy.

Bagaimana kemudian fakta bahwa nama asli Gomu Gomu adalah Hito Hito no Mi, Model: “Sun God” Nika, semakin membuat sinis sebagian fans. Mereka berpendapat bahwa selama ini bukan Luffy yang bekerja keras untuk mengembangkan buah iblis tersebut dan bukan dia juga yang membuat tubuhnya kuat.

Semua hal tersebut terjadi karena memang kekuatan dari buah iblis Luffy, yang notabene adalah “buah dewa/buah iblis dewa.” Tetapi, apakah memang demikian? Jika kita melihat bagaimana kekuatan buah iblis yang diberikan, memang tidak ada yang spesial. Buah iblisnya hanya memberikan Luffy kemampuan untuk berubah menjadi karet.

Tetapi, kita bisa melihat berbagai pencapaian dan kekuatan yang dimiliki buah iblis Gomu Gomu mulai dari Gear 2nd sampai Gear 4th. Semua pencapaian tersebut sebenarnya adalah hasil kerja keras dari Luffy, di mana dia melatih kemampuan buah iblisnya tersebut. Hanya saja mungkin Oda Sensei tidak banyak memperlihatkan bagaimana Luffy melatih kemampuan buah iblisnya tersebut.

Gear 4th sendiri merupakan hasil latihan Luffy selama dua tahun di Rusukaina. Dan di chapter 1044 sendiri, Gorosei mengatakan bahwa semua yang sudah Luffy capai merupakan hasil kreativitas dan juga usahanya sendiri. Karena, salah satu kedahsyatan dari buah iblis tersebut adalah mampu bertarung dengan kemampuan dan gaya bertarungnya sendiri.

Jadi, kesimpulannya, Luffy tidaklah sama dengan sosok Naruto. Oda Sensei tidak “menceritakan ulang” premis dari franchise Naruto. Perkembangan kekuatan Luffy yang dihadirkan saat ini tidaklah berlawanan dengan apa yang sudah dihadirkan pada 25 tahun yang lalu, namun justru memperkuat karakternya. Lagipula, Luffy memang sudah sedari awal dianggap sebagai sosok yang akan muncul dalam ramalan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.