Salah satu bukti kemunculan kembali sosok Joy Boy ke dunia adalah munculnya suara genderang kebebasan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Zunesha kepada Momonosuke dalam chapter terakhir kemarin. Zunesha sendiri juga mengonfirmasi bahwa sosok Joy Boy yang baru saat ini sudah berada di Wano. Spekulasi pun dengan kencang bermunculan bahwa sosok yang dimaksud Zunesha adalah Luffy.

Nama Joy Boy kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan fans One Piece setelah apa yang terjadi di chapter sebelumnya. Dalam chapter 1028 kemarin, kita dikagetkan dengan kemunculan Zunesha di wilayah Wano. Kemudian kita melihat bagaimana diskusi diantara para Gorosei tentang buah iblis legendaris yang sudah lama belum dibangkitkan.

Dan puncak dari semuanya adalah bagaimana kemudian Momonosuke mengungkapkan tentang sosok Zunesha yang merupakan mantan rekan dari Joy Boy 800 tahun lalu. Serta, yang paling baru diperlihatkan pada chapter 1043 kemarin di mana Zunesha mengonfirmasi bahwa Joy Boy ada di Wano dan dia mendengar suara genderang kebebasan, suara yang sudah tidak dia dengar sejak 800 tahun lalu.

Namun, seperti halnya teori tentang kemunculan Joy Boy yang dibahas dalam artikel sebelumnya, disadari atau tidak sebenarnya suara genderang kebebasan pun juga sudah muncul sejak lama bersamaan dengan berbagai tanda kemunculan dari sosok Joy Boy. Ada beberapa bukti dari hal tersebut, pertama dalam chapter 253.

Dalam chapter 253, yang merupakan bagian dari arc Skypiea, memperlihatkan bagaimana Luffy, kru Topi Jerami, dan para penduduk pulau langit lainnya berpesta di depan sebuah api unggun besar. Chapter ini selain menjadi petunjuk pertama kemunculan Joy Boy – yang mana merupakan siluet dari Luffy – juga terdapat suara genderang yang mengiringi pesta tersebut.

Suara dari genderang tersebut dan juga siluet “Joy Boy” dari Luffy kembali muncul di chapter 300, pasca Luffy dan yang lain berhasil mengalahkan Enel. Dalam pesta api unggun tersebut suara dari “genderang kebebasan” kembali terdengar dengan pola atau irama yang juga sama. Yang menarik adalah suara genderang tersebut tidak selamanya memiliki konteks positif.

Dalam chapter 287 diperlihatkan bahwa suara genderang sudah sejak 400 tahun yang lalu digunakan untuk melakukan sebuah ritual di mana mereka akan mengorbankan nyawa manusia. Hal ini pun menarik karena artinya suara “genderang kebebasan” memiliki dua arti dan dua sisi yang saling bersebrangan, yaitu positif dan negatif. Hal yang sama juga kembali terdengar di chapter 289.

Berdasarkan penjelasan di atas, hal ini kembali memperlihatkan bagaimana keunikan dan kejeniusan Eiichiro Oda dalam memberikan petunjuk tentang apa yang akan terjadi pada ceritanya. Selama ini, kita tidak pernah menyangka bahwa pola irama atau suara dari genderang yang muncul memiliki arti yang mendalam, dan bahkan memiliki dua sisi yang berbeda.

Meskipun begitu, seperti yang juga diungkapkan dalam artikel lain bahwa ada kemungkinan bahwa suara genderang kebebasan ini memiliki kesamaan suara atau pola irama dengan suara detak jantung dari mereka yang memiliki tekad D, yang mana dalam hal ini adalah Luffy. Jadi, dengan kata lain, suara genderang kebebasan tersebut merupakan suara detak jantung Luffy yang belum mau menyerah.

Hal tersebut dirasa cukup masuk akal, karena beberapa alasan. Pertama, hanya Zunesha yang mendengar suara genderang kebebasan tersebut yang mana tentu terasa aneh. Mengapa tidak semua orang bisa mendengar suara genderang tersebut? Kemudian, di Onigashima rasanya tidak ada satu pun orang yang memegang atau memainkan drum. Bagaimana menurut kalian Geeks, apakah kalian setuju dengan hal tersebut?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.