The Lord of the Rings adalah salah satu waralaba film tersukses sepanjang masa yang telah meraih 475 penghargaan dan tujuh belas di antaranya adalah Academy Awards, termasuk Efek Visual Terbaik, Sinematografi Terbaik, Make-up Terbaik, Gambar terbaik, dan masih banyak lagi. Diadaptasi dari novel legendaris karya J.R.R. Tokien, trilogi film TLOTR terdiri dari The Fellowship of the Ring (2001), The Two Towers (2002), danThe Return of the King (2003).
Kesuksesan trilogi TLOTR bahkan masih menggema sampai sekarang, terbukti dari berbagai proyek terkait TLOTR mendatang yang masih sangat diantisipasi oleh para penggemar setianya. Setelah beberapa tahun lalu sutradara Peter Jackson kembali dengan trilogi prekuel The Hobbit yang terdiri dari An Unexpected Journey (2012), The Desolation of Smaug (2013), dan The Battle of the Five Armies (2014), pada akhir tahun 2022 ini Amazon akan menayangkan serial prekuel berjudul The Rings of Power.
Berlangsung sekitar ribuan tahun sebelum kejadian TLOTR, tepatnya pada Zaman Kedua, The Rings of Power akan dimulai dengan penempaan cincin sakti Dark Lord Sauron yang dampaknya sampai ke era TLOTR, sampai bagaimana akhirnya dia menjadi penguasa di Middle-Earth. Meskipun Rings of Power telah berkali-kali diceritakan di trilogi TLOTR dan The Hobbit, sebenarnya masih banyak yang belum diangkat dari novel aslinya. Sebelum kita melihat kisahnya di The Rings of Power, mari kita bahas seperti apa sebenarnya cincin-cincin sakti ini!
Penempaan Rings of Power
Pada tahun 1200 Zaman Kedua, ketika Sauron mulai menapaki jalannya sebagai Dark Lord, dia mulai melancarkan rencana awalnya dengan menciptakan berbagai cincin sihir agar dirinya bisa menjadi penguasa di Middle-Earth. Karena pada dasarnya Sauron Berasal dari Ras Ainur, roh murni yang konon menciptakan Middle-Earth, dia membutuhkan tubuh fisik untuk bisa berkuasa di Middle-Earth, di mana hal tersebut hanya bisa terwujud dengan Rings of Power.
Setelah ratusan tahun menyamar sebagai entitas baik hati bernama Annatar, kemudian dia mengajari pandai besi elf Eregion yang dipimpin oleh Celebrimbor, untuk mulai menempa cincin sihir yang dia janjikan akan membawa kemajuan terhadap Middle-Earth. Pada tahun 1500 Zaman Kedua, enam belas cincin telah berhasil dibuat oleh para pandai besi elf Eregion dengan bimbingan Annatar. Ketika Annatar meninggalkan Eregion, Celebrimbor kemudian menempa tiga cincin lagi berdasarkan pengetahuan yang dia dapatkan dari Annatar dan selesai pada tahun 1590 Zaman Kedua.
Di dalam inti Mount Doom, Annatar alias Sauron kemudian menempa sendiri cincin terakhir yang dinamakan The One Ring dan selesai pada tahun 1600 Zaman Kedua. The One Ring sendiri dimaksudkan untuk menguasai cincin sisanya yang dibuat berdasarkan pengetahuan Sauron. Sejak The One Ring mulai ditempa, para elf Eregion termasuk Celebrimbor menyadari bahwa dia telah dikhianati. Pada titik ini, kesembilan belas cincin sisanya sudah tersebar di Middle-Earth, tiga di tangan penguasa elf, tujuh di tangan bangsawan dwarf, dan sembilan di tangan raja-raja manusia.
Para Penggunanya
Dari dua puluh cincin sihir, tiga di antaranya yang ditempa sendiri oleh Celebrimbor sama sekali tidak pernah disentuh langsung oleh Sauron sendiri. Ketiga cincin tersebut diberi nama Narya (Cincin Api), Nenya (Cincin Air), dan Vilya (Cincin Udara). Cincin Narya pertama kali dikenakan oleh seorang raja elf bernama Gil-galad, yang kemudian diberikan kepada CÃrdan, sampai akhirnya jatuh ke tangan Gandalf pada Zaman Ketiga. Selain Narya, Gil-galad juga mengenakan cincin Vilya, sebelum akhirnya dia berikan kepada Elrond. Sedangkan cincin Nenya hanya dikenakan oleh Galadriel.
Sementara tiga cincin pertama dimiliki oleh para penguasa elf, tujuh cincin lagi yang dinamai “Mightiest of the Seven” diberikan langsung kepada para bangsawan dwarf melalui seorang pemimpin dwarf bernama Durin III, dan masing-masing klan dwarf mendapatkan satu cincin. Adapun tujuh klan dwarf yang ada di Middle-Earth adalah Durin’s Folk, Firebeard, Broadbeam, Ironfist, Stiffbeard, Blacklock, dan Stonefoot.
Sisa sembilan cincin sihir sisanya kemudian diberikan kepada sembilan manusia yang pada akhirnya dikutuk menjadi para Nazgûl the Ringwraiths yang akan mengabdi selamanya kepada Sauron. Hanya ada dua Nazgûl yang identitasnya sudah terungkap, yaitu Witch-king of Angmar yang terlihat di trilogi TLOTR, dan satu lagi adalah tangan kanan Witch-king yang bernama Khamûl the Black Easterling. Semua pengguna cincin, kecuali tiga cincin elf, bisa dikendalikan oleh Sauron langsung menggunakan The One Ring yang dia gunakan.
Kesaktian Tiada Dua
Dua puluh Rings of Power umumnya mempunyai berbagai kesaktian yang membuat penggunanya bisa memperlambat penuaan dan perubahan fisik, begitu juga dengan memberikan penggunanya kekuatan sihir yang sangat sakti. Khusus untuk tiga cincin elf, keunikan yang dimiliki oleh cincin-cincin ini adalah memungkinkan penggunanya untuk memiliki kekuatan penyembuh. Nenya dan Vilya bisa digunakan untuk melindungi wilayah pemiliknya dari Sauron, kemudian Narya bisa memberikan harapan dan keberanian kepada siapa pun yang ada disekitar penggunanya.
Sedangkan untuk tujuh cincin dwarf dan sembilan cincin manusia, selain membuat penggunanya berumur panjang dan mempunyai kemampuan sihir, mereka juga mendapatkan efek kutukan yang didapatkan langsung Sauron. Tujuh cincin dwarf membuat para penggunanya menjadi sosok yang serakah, sehingga mereka sering berlomba-lomba untuk mengumpulkan kekayaan seperti emas, berlian, dan sebagainya. Dan sembilan cincin manusia, seperti yang sudah disebutkan tadi, pada akhirnya mengubah penggunanya menjadi Nazgûl yang kejam.
Khusus untuk The One Ring yang digunakan oleh Sauron, cincin tersebut bisa membuat penggunanya untuk berpindah ke dunia arwah dan menjadi tidak bisa dilihat oleh mata normal. Ditambah lagi, siapa pun yang menggunakan The One Ring, dipastikan bisa mengendalikan enam belas cincin yang digunakan oleh dwarf dan Nazgûl, serta pengguna The One Ring juga bisa mengerti semua bahasa dari pengguna enam belas cincin lainnya. Dan karena kesaktian yang didapatkan sangat besar, efek sampingnya juga dapat membuat hati dan pikiran penggunanya rusak, menjadi sangat terobsesi pada cincinnya.
Itulah pembahasan mengenai dua puluh Rings of Power yang tersebar di Middle-Earth dan akhirnya menjadi sumber konflik di trilogi The Lord of the Rings, The Hobbit, dan juga di serial yang akan datang The Rings of Power. Semoga saja serial yang akan tayang di saluran streaming Amazon tersebut nantinya bisa menjelaskan dengan detail penempaan Rings of Power dan siapa saja pemilik dari dua puluh cincin tersebut. Jika tidak ada halangan, serial The Rings of Power sendiri dijadwalkan untuk tayang perdana pada 2 September 2022.