Star Wars adalah semesta sci-fi yang sangat luas dan juga dipenuhi dengan banyak hal menarik, dari mulai planet-planet yang dipenuhi dengan beragam makhluk, sampai para pengguna Force yang dikenal sebagai Jedi dan Sith. Khusus bagi para Jedi dan Sith, mereka ini adalah dua kelompok yang saling bersebrangan, di mana satu-satunya persamaan yang mereka miliki adalah lightsaber.

Sebagai senjata andalan bagi para pengguna Force, Lightsaber sering digambarkan sebagai senjata mematikan yang bisa memotong dan menembus hampir semua benda dan makhluk hidup. Dan dari sekian banyak lightsaber di galaksi, ada satu lightsaber kuno berwarna hitam yang terkenal karena kelangkaan dan kehebatannya, yaitu darksaber. Meskipun banyak yang mengira bahwa darksaber dan lightsaber itu sama saja, tetapi pada kenyataannya darksaber mempunyai beberapa perbedaan besar jika dibandingkan lightsaber. Apa yang membuatnya berbeda? Simak pembahasannya di bawah ini, Geeks!

Hanya ada Satu Darksaber

Sejarah darksaber pertama kali diceritakan di serial animasi Clone Wars dan Rebels. Dalam serialnya, dijelaskan bahwa darksaber diciptakan oleh Tarre Vizsla, Mandalorian pertama yang menjadi anggota Jedi Order, sekitar seribu tahun sebelum kejadian Skywalker saga. Karena pada saat itu hubungan antara Jedi dan Mandalorian sedang tidak akur, ketika Tarre menyatu dengan Force (bisa dibilang tewas), darksaber yang disimpan di Temple of Jedi kemudian dicuri oleh klan Mandalorian House Vizsla.

Sejak saat itu konflik antara Jedi dan Mandalorian makin memanas. Walaupun pada akhirnya peperangan tersebut berakhir, darksaber tetap dipegang oleh House Vizsla dan diturunkan dari generasi ke generasi, sampai akhirnya jatuh kepada Pre Vizsla. Sejak saat itu darksaber dianggap sebagai senjata yang sangat legendaris dan hanya bisa digunakan oleh pemimpin Mandalorian. Dari segi fungsi mungkin kurang lebih sama, tetapi darksaber mempunyai keunikan sendiri dari bunyinya yang sedikit bersiul ketika diayunkan.

Ada beberapa keistimewaan lain yang membuat darksaber berbeda dari lightsaber biasa. Yang pertama, selain sabernya yang berwarna hitam, gagang pedangnya juga ditempa dari besi beskar yang sering dipakai untuk membuat armor Mandalorian. Besi beskar sendiri adalah logam yang mempunyai tingkat kekuatan sangat tinggi, tebasan lightsaber dan juga tembakan blaster tidak akan bisa menembusnya. Dan karena terbuat dari beskar, kemungkinan bobotnya lebih berat dari lightsaber biasa.

Yang kedua, lightsaber hanya ada satu di seluruh galaksi. Alasannya pada saat itu Tarre hanya menciptakan darksaber untuk dia gunakan sendiri, sama seperti Jedi pada umumnya yang mencari krystal kyber dan membuat lightsaber sendiri. Tidak diketahui bagaimana Tarre bisa membuat sabernya berwarna hitam pekat dengan dikelilingi energi berwarna putih, padahal umumnya warna saber adalah hijau, biru, atau ungu untuk Jedi, dan merah untuk Sith.

Penggunaan yang Tidak Boleh Sembarangan.

Meskipun awalnya Darksaber memang bisa diwariskan di klan House Vizsla, tetapi pada akhirnya pedang ini menjadi makin sakral ketika beredar mitos bahwa potensi sesunggunguhnya hanya akan keluar ketika darksaber didapatkan dengan cara “duel” antara pengguna lama dan calon penggunan baru. Itulah yang dilakukan oleh Darth Maul di Clone Wars, ketika dia membunuh Pre Vizsla untuk mengklaim Darksaber dan takhta Mandalorian sebagai miliknya.

Selama bertahun-tahun, darksaber kemudian diperebutkan oleh banyak orang yang ingin mengambil takhta Mandalorian. Meskipun pada akhirnya kerajaan Mandalorian hancur dan para penduduknya terpecah ke berbagai planet, tetapi legenda tentang darksaber yang bisa mengembalikan kejayaan Mandalorian tidak pernah hilang. Dari Darth Maul, darksaber jatuh ke tangan Sabine Wren yang menemukannya di gua Dathomir. Kemudian lanjut terus kepada Kanan Jarrus, sampai dipegang oleh Bo-Katan Kryze sebagai “pemberian”.

Sejak terakhir kali dipegang oleh Darth Maul, proses perpindahan darksaber tidak dianggap valid karena hanya ditemukan atau diwariskan, sampai akhirnya darksaber diambil oleh Moff Gideon dan direbut secara sah oleh Din Djarin dengan sebuah pertarungan menggunakan tombak beskar di serial The Mandalorian Season 2. Saat ini, bisa dibilang Din Djarin adalah pemilik sah dari darksaber dan takhta Mandalorian, meskipun dia tidak menginginkan hal tersebut.

Baru-baru ini, di serial The Book of Boba FettĀ episode 5, diceritakan bagaimana Din Djarin menggunakan darksabernya dan melukai pahanya sendiri karena masih belum bisa mengontrol darksaber. Berbeda dari lightsaber yang hanya bisa digunakan oleh pengguna Force, darksaber justru bisa digunakan oleh siapa saja asalkan memenuhi syarat kelayakan. Bagi bounty hunter sekelas Din Djarin saja, darksaber terlihat bertambah berat ketika diayunkan. Latihannya dengan Armorer menunjukkan bahwa pikiran Din Djarin yang kacau membuatnya sulit untuk mengangkat senjata.

Itulah pembahasan mengenai perbedaan darksaber dengan lightsaber biasa. Masih perlu banyak waktu dan juga pelatihan yang cukup sampai akhirnya Din Djarin bisa menguasai darksaber sepenuhnya. Karena berbeda dengan Darth Maul yang memang sejak awal sudah menguasai Force, mungkin Din Djarin harus benar-benar bisa “meluruskan pikirannya” terlebih dahulu jika ingin darksaber seringan lightsaber pada umumnya.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.