Sejak awal petualangan Luffy untuk menjadi seorang raja bajak laut dan menemukan One Piece di pulau terakhir akan menjadi sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan tanpa adanya bantuan dari para kru lain, yang memutuskan untuk bergabung dengan Luffy. Masing-masing kru berkontribusi sesuatu yang membuat Luffy semakin dekat dengan impiannya dalam setiap arc ceritanya.

Dalam beberapa kesempatan, para Nakama ini dengan jelas mengatakan bahwa mereka rela untuk menyerahkan semuanya – bahkan nyawa mereka – agar mimpi Luffy untuk menjadi raja bajak laut bisa tercapai. Jika kita melihat kembali ke belakang, Luffy rasanya memang berhak mendapatkan rasa percaya tersebut dari para krunya, mengingat apa yang sudah dilakukan Luffy terhadap mereka.

Luffy sudah menyelamatkan nyawa mereka dan merubah hidup mereka secara drastis. Sebelum bertemu dengan Luffy, sebagian besar – bahkan hampir semuanya – kru dari Topi Jerami berada dalam situasi yang terdesak, tanpa harapan. Mereka harus hidup dalam tekanan, hidup tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Beberapa dari mereka – seperti Nico Robin – mungkin sudah tewas saat ini jika bukan karena kekuatan kasih sayang yang dimiliki Luffy demi teman-temannya.

Ketika Luffy bertemu dengan Zoro, sang pemburu bajak laut tersebut sedang bersiap untuk dieksekusi. Berbagai macam rumor buruk menjelaskan bahwa Zoro adalah seorang pemburu bajak laut yang jahat, namun kemudian Luffy menyadari bahwa hal itu tidaklah benar. Luffy pun kemudian memutuskan untuk membebaskan Zoro dan meminta Zoro untuk bergabung dengannya.

Nami pada awalnya terlihat seperti gadis biasa ketika dia pertama kali bertemu dengan Luffy. Namun, di balik semua sikapnya ternyata Nami harus menanggung beban berat di mana dia harus mencari uang sebesar 10.000.000 Belly untuk diberikan kepada Arlong. Ketika Luffy pada awalnya meminta Nami untuk bergabung, dia menolaknya. Nami beralasan bahwa dia membenci bajak laut.

Kelompok Topi Jerami kemudian mengetahui bahwa Nami memiliki masa lalu yang tragis sehingga dia sangat membenci bajak laut, dan dia benar-benar putus asa untuk mendapatkan uang dalam jumlah banyak. Setelah mengetahui semuanya, Luffy pun kemudian menolong Nami – yang sempat menangis meminta bantuan Luffy. Dengan kemampuannya, Luffy pun kemudian berhasil mengalahkan kapten kelompok bajak laut Matahari tersebut.

Nami pada akhirnya bergabung dengan Luffy setelah melihat hal itu, dan dia menjadi navigator bagi kru ini. Mimpi besar Nami adalah membuat peta dunia dengan menggunakan kemampuan navigasi miliknya. Dan berpetualang bersama Luffy tentunya bisa menjadi jalan bagi Nami mewujudkan mimpinya. Setelah Nami, Luffy kemudian bertemu dengan Sanji, sang koki handal.

Ketika Sanji dipaksa oleh ayah kandungnya sendiri, Vinsmoke Judge, untuk menikahi salah satu anak Big Mom, Charlotte Pudding, pada awalnya dia menolak untuk mendapatkan bantuan dari kru Topi Jerami. Sedari kecil Sanji sudah sering mendapatkan siksaan dari ayah dan juga saudara-saudaranya yang lain – kecuali Reiju. Sampai pada sebuah titik di mana dia tidak tahan dengan semua siksaan, Sanji pun kabur. Hal inilah yang kemudian membuat Sanji akhirnya bergabung dengan Luffy bertahun-tahun kemudian.

Judge sendiri memasangkan sebuah borgol peledak kepada Sanji agar dia tidak bisa pergi dari Whole Cake Island. Bahkan, Judge juga mengancam akan membunuh Zeff, karena Judge tahu bahwa Zeff sangat berarti dalam hidup Sanji. Hal ini memaksa Sanji untuk menyerang Luffy dan bertindak seolah dia tidak ingin apa pun dari kru Topi Jerami. Sanji pun bahkan menyatakan bahwa dia lebih memilih untuk kembali menyandang gelar kerajaannya dibandingkan kembali ke kru Topi Jerami.

Luffy sendiri tidak percaya dan menolak untuk pergi. Pada akhirnya, Sanji menyerah dengan keteguhan hati Luffy dan mengakui bahwa dia ingin kembali ke kelompok Topi Jerami. Luffy sendiri siap dan mau melakukan apa pun untuk membuat semua terjadi, termasuk berhadapan dengan salah satu Yonko, Big Mom. Pada akhirnya, mereka semua berhasil selamat kabur dari Whole Cake Island, dan berhasil menyelamatkan Sanji.

Yang paling epik tentunya adalah ketika Luffy menyelamatkan Nico Robin dari CP-9 dalam arc Enies Lobby. Robin resmi bergabung dengan Topi Jerami pasca arc Alabasta. Mimpinya adalah mengungkap rahasia besar yang disembunyikan oleh Pemerintah, dengan menemukan Rio Poneglyph. Namun, Pemerintah Dunia yang mengutus salah satu organisasi milik mereka, CP-9, akhirnya berhasil menculik Robin dan memaksanya untuk bekerja sama.

Mereka mengancam akan menghabisi kru Topi Jerami jika Robin tidak mau bekerja sama, juga mereka tidak akan ragu menghabisi nyawa Robin. Tentunya Luffy dan kru Topi Jerami lain tidak tinggal diam. Pertarungan pun terjadi di Enies Lobby, dan dalam momen ini Nico Robin akhirnya menyadari bahwa ada orang yang mencintainya. Dia tidak sendirian. Akhirnya dia memutuskan untuk mau terus melanjutkan hidupnya. Dia tidak mau mati. Dan mimpinya pun akhirnya terus coba diwujudkan Robin sampai saat ini.One Piece Chapter 989 Straw Hat Crew Anime Style by Amanomoon on DeviantArt

Luffy pun melakukan hal yang sama kepada Chopper, Franky, Usopp, Brook, dan Jinbei. Luffy memberikan mereka semua harapan, yang sempat mereka anggap tidak ada. Jika saja mereka tidak bertemu Luffy, nasib para kru Topi Jerami mungkin akan sangat berbeda. Jadi, kru Topi Jerami memprioritaskan mimpi Luffy dibandingkan mimpi mereka dianggap masuk akal, mengingat apa yang sudah Luffy lakukan dan korbankan.

Luffy berhasil merubah nasib mereka dan membuat semua mimpi mereka menjadi sesuatu yang mungkin diraih, sambil juga mereka membantu mimpi Luffy untuk menjadi kenyataan. Sehingga, dengan Luffy sudah melakukan banyak hal kepada kru Topi Jerami, rasanya pantas jika dia mendapatkan kesetiaan dari para krunya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.