Menjadi sebuah kru yang solid dibutuhkan koneksi yang sangat mendalam. Hal inilah yang masih terus dibangun oleh kru Topi Jerami, meskipun mereka sudah menjadi sebuah kru selama bertahun-tahun. Sejauh ini, sebagian fans lebih mengenal hubungan beberapa anggota dari kelompok Topi Jerami, contohnya Sanji dan Zoro yang selalu bertengkar, atau Luffy dan Nami.

Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa ada juga koneksi yang “tidak terduga” antara Zoro dan Chopper. Bisa dibilang, hubungan mereka sebenarnya sangat dekat. Bahkan, sebagian fans beranggapan mereka mirip seperti ayah dan anak. Dan jika melihat kembali ke masa lalu, rasanya memang wajar jika hubungan ayah dan anak tersebut terjadi.

Chopper masih berusia 15 tahun ketika dia bergabung dengan Topi Jerami. Chopper juga masih belum terlalu mengenal dunia luar. Hanya sedikit orang-orang yang mau menerima keadaanya, contohnya Dr. Hiruluk, Kureha, dan tentunya para kru Topi Jerami. Dengan Zoro yang sering bertarung membuat Chopper tentunya memperhatikan sosoknya dan dia pun menjadi contoh.

Ada beberapa momen di serinya yang memperlihatkan bagaimana Chopper begitu memperhatikan dan dekat dengan sosok Zoro – dan juga Zoro menjaga Chopper. Sebelum time-skip terjadi, Chopper sering kali berlindung dan meminta bantuan Zoro ketika merasa ketakutan atau terancam. Dan Zoro sendiri akan menunjukan rasa pedulinya sesuai dengan caranya.

Kemudian dalam arc Long Ring Long Land, di mana Chopper memilih untuk bergabung dengan kelompok bajak laut Foxy setelah kru Topi Jerami kalah dalam permainan Davi Fights Back di ronde pertama. Chopper marah dan sedih sampai kemudian dia menangis. Dia mengatakan bahwa satu-satunya alasan dia menjadi bajak laut adalah karena ingin menjadi kru dari Luffy.

Zoro kemudian mengatakan pada Chopper untuk tidak menyalahkan dirinya. Zoro mengaku dialah yang bersalah. Chopper kemudian diberikan kalimat “motivasi” untuk tidak menangis dan percaya kepada para Nakamanya sampai akhir. Pada akhirnya, Chopper menghapus air matanya dan kemudian kembali bangkit agar kepercayaan Zoro terhadapnya tidak hilang.

Zoro bukanlah sosok yang selalu menghadirkan kata-kata manis dalam ceritanya. Dia lebih sering berbicar aapa adanya. Bagaimana cara Zoro berkomunikasi mungkin dianggap sebagian orang sebagai sesuatu yang kejam. Namun, itulah cara Zoro memperlihatkan rasa pedulinya. Hal ini membuat Chopper menjadikan Zoro sebagai contoh bajak laut yang harus dia ikuti – dan bukan Luffy.

Ketika di arc Alabasta Chopper sempat bertanya kepada Zoro mengapa dia bergabung dengan Luffy. Dan Zoro menjawab bahwa hal itu terjadi begitu saja. Zoro kemudian mengatakan bahwa kelompok Topi Jerami memang tidak memiliki level kerja sama yang tinggi seperti yang lain. Tetapi, itu bukanlah masalah besar. Semuanya memiliki mimpinya sendiri.

Ketika mereka harus bertarung, maka mereka akan mengeluarkan semua kemampuannya. Sementara, ketika mereka dalam posisi terjatuh maka semua kru akan saling tolong menolong. Zoro juga diperlihatkan beberapa kali memuji apa yang dilakukan oleh Chopper – sesuatu yang mungkin tidak banyak dilakukan oleh kru lain. Contoh yang paling baru adalah ketika Chopper berhasil mendapatkan obat penawar dari Ice Demon dan mampu membuatnya dalam jumlah banyak.

Dinamisme dari kedua karakter ini bisa dibilang sangat menarik dan menyentuh, ketika hubungan yang terjalin pada karakter lainnya lebih kepada rivalitas dan sebatas hal-hal konyol. Menarik tentunya melihat perkembangan hubungan diantara kedua karakter ini, apalagi setelah mereka berhasil mencapai Laugh Tale.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.