Hampir 25 tahun telah berlalu sejak film Good Will Hunting menjadikan Matt Damon sebagai bintang internasional, dan sejak saat itu dia tetap tampil konsisten di antara aktor papan atas Hollywood. Mampu memainkan berbagai karakter dalam berbagai genre, Damon menemukan kesuksesan yang cukup besar sebagai bintang film aksi, khususnya di walaraba Bourne. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, cukup jelas bahwa cara kerja perfilman Hollywood mulai berubah seiring waktu, di mana sekarang perfilman dunia lebih banyak diisi oleh film bergenre pahlawan super.

Sejak kedatangan Iron Man pada tahun 2008, genre pahlawan super semakin diminati oleh penonton di seluruh dunia. Setahun sebelum kedatangan Iron Man, Netflix yang awalnya adalah perusahaan penyewaan film, telah memperluas model bisnis mereka menjadi layangan streaming. Dan sekarang, Netflix akhirnya berhasil menjadi salah satu layanan streaming terbesar, begitu juga dengan film pahlawan super yang sampai hari ini masih mendominasi seluruh tayangan di bioskop. Merespons hal tersebut, Damon mengatakan bahwa layanan streaming dan film pahlawan super telah merusak perfilman Hollywood.

Baru-baru ini, dalam wawancaranya dengan The Sunday Times, Matt Damon mengeluhkan kebiasaan generasi muda sekarang yang lebih memilih untuk menonton lewat HP dibanding pergi ke bioskop untuk merasakan sensasi menonton yang maksimal. “Cara mereka menonton berbeda dengan cara kita dahulu. Film seperti yang kita tahu selama ini tidak akan menjadi hal penting dalam kehidupan anak-anak kita. Dan itu membuatku sedih,” kata Damon.

Damon kemudian menambahkan bahwa kesuksesan film secara internasional membuat film pahlawan super semakin marak. “Itu membuat film yang bisa mencapai seluruh dunia, menjadi film yang paling menguntungkan,” tambah Damon. “Dan jika kalian ingin film berjalan dan diputar besar-besaran, kalian harus mengesampingkan budaya [di filmnya]. Dari situ film pahlawan super semakin diminati, kan? Karena mudah untuk semua orang. Kalian tahu siapa orang baiknya, siapa orang jahatnya. Mereka bertarung tiga kali dan orang baik pasti menang dua kali.”

Sebagai seorang pemenang Oscar dan pembuat film, cukup masuk akal yang disampaikan oleh Damon. Menurutnya, karena adanya layanan streaming, saat ini kebanyakan film lebih menyasar pasar internasional dengan mengesampingkan budaya asli daerahnya, dari situ muncullah film-film pahlawan super yang memang lebih mudah karena tidak terlalu memperhatikan aspek budaya sekitar. Namun, terlepas dari ucapan Damon, faktanya dunia memang terus berubah. Semoga saja dengan semua perubahan yang ada, industri perfilman bisa terus menjaga kualitas tayangannya, apa pun genre dan keadaannya.

*Catatan: artikel ini lebih dulu tampil dan disadur dari Screenrant.com oleh Mike Jones

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.