Cerita tentang One Piece dimulai ketika eksekusi sang raja bajak laut, Gol D. Roger, terjadi, yang mana kematiannya menjadi pemicu era emas bajak laut atau Golden Age of Piracy. Dan hasilnya, orang-orang dari seluruh penujuru dunia berlomba-lomba untuk menjadi bajak laut demi mencari harta karun yang dijanjikan oleh Roger, yaitu One Piece.

Seiring berjalannya cerita, kita mulai melihat ada banyak bajak laut di serinya yang memang mampu menjadi sosok bajak laut yang kuat dan mampu menjalani hidup sebagai seorang bajak laut. Bisa dibilang, mereka berhasil menjadi seorang bajak laut. Namun, ada juga karakter yang lebih cocok berada di tempat lain dan tidak menjadi bajak laut. Siapa saja?

Charlotte Lola

Memang keinginan untuk benar-benar menjadi seorang bajak laut demi kebebasan atau demi tujuan popularitas dan menguasai dunia, hanya dibatasi oleh sebuah garis yang sangat tipis. Banyak bajak laut yang memilih menjadi bajak laut demi meraih keuntungan, harta karun, dan sebagainya. Namun, ada juga mereka yang memilih menjadi bajak laut karena memang mencari kebebasan.

Itulah yang terjadi kepada Luffy, Roger, dan Charlotte Lola. Lola berbeda dengan anak dari Big Mom lainnya. Dia tidak mau dijodohkan demi kepentingan sang ibu. Akhirnya dia pun memutuskan untuk pergi dan menjadi seorang bajak laut. Lola sendiri kemudian menikahi salah satu anggota dari kru bajak laut Capone Bege, Gotti. Melihat sosoknya, Lola rasanya tidak cocok untuk menjadi bajak laut. Lola akan lebih cocok berperan sebagai seroang istri – seperti halnya sang kakak Chiffon.

Charlotte Pudding

Saat pertama kali Pudding bertemu dengan Luffy dan seluruh kru Topi Jerami, dia benar-benar sangat baik dan manis. Pudding bahkan mengundang mereka untuk memakan coklat yang ada di sebuah bangunan. Pudding pada intinya berhasil mendapatkan kepercayaan kru Topi Jerami – dan para fans. Namun, ternyata dibalik semua sikap manis tersebut Pudding adalah sosok yang sangat mengerikan dan jahat.

Meskipun Lola bisa berbuat jahat, namun sebenarnya dia tidak akan bisa bertahan menghadapi musuh kuat lainnya. Dibandingkan harus menjadi seorang bajak laut, Pudding mungkin akan lebih baik menjadi seorang Pattiserie atau pembuat kue dan manisan. Dalam ceritanya Pudding diperlihatkan sangat ahli dalam membuat kue. Dia juga ahli dalam mebuat makanan manis seperti coklat.

Basil Hawkins

Bajak laut Hawkins dipimpin oleh anggota Worst Generation yaitu Basil Hawkins. Basil Hawkins memiliki nilai bounty sebesar 320 juta berry. Dia juga memiliki kemampuan buah iblis yaitu Wara Wara no Mi, yang membuatnya mampu bertahan dari serangan kuat apapun karena tubuhnya diisi oleh boneka jerami. Hawkins juga adalah sosok peramal yang handal.

Sayangnya, walau Basil Hawkins cukup kuat, tetapi kru bajak lautnya tidak sekuat dirinya. Hanya ada satu kru bajak laut Hawkins yang patut diperhitungkan, dan ia adalah Faust. Melihat fakta tersebut, Hawkins merupakan salah satu bajak laut yang tidak akan bisa bertahan di New World. Hawkins sendiri mampu dikalahkan oleh Law, seperti diperlihatkan saat Drake membebaskannya dari tahanan.

Gecko Moria

Gecko Moria dulunya merupakan penguasa sebuah wilayah di Thriller Bark, dan merupakan mantan Shichibukai. Sebagai salah satu Shichibukai, memang kekuatannya tidak bisa diremehkan. Tapi, jika harus dibandingkan dengan Shichibukai lainnya kekuatan Moria rasanya tidak terlalu signifikan. Bahkan, bisa dibilang dia merupakan Shichibukai yang paling lemah dibanding yang lain.

Setelah kalah dari Luffy, Moria kehilangan semangatnya untuk bertarung. Bahkan, dia juga berubah menjadi sosok yang lemah dibandingkan sebelumnya. Meskipun Moria masih memiliki kekuatan buah iblisnya, namun dia harus kehilangan anak buahnya seperti Perona dan Absalom. Bisa dibilang kehidupan bajak laut Mria sudah berakhir sejak lama.

Crocodile

Crocodile sudah tidak diragukan lagi adalah salah satu karakter tercerdas di One Piece. Crocodile mampu melumpuhkan suatu negara, mempengaruhi rakyatnya, dan hampir penyebabkan adanya pemberontakan berskala besar. Crocodile juga adalah lawan kuat yang dihadapi oleh Luffy untuk pertama kalinya, saat berada di arc Alabasta. Sayangnya kecerdasan Crocodile digunakan untuk kejahatan.

Crocodile sendiri sekarang sudah terbebas dari penjara saat perang Marineford terjadi. Saat ini dia berada di New World, namun masih belum diketahui apa yang sedang dia lakukan. Dia juga sudah tidak lagi berambisi mencari Pluton. Dia sudah berubah dan sekarang dia memiliki koneksi dengan Ivankov. Mungkin Crocodile akan lebih baik berhenti menjadi bajak laut dan bergabung dengan Pasukan Revolusi.

Foxy

Foxy dianggap sebagai bajak laut terlemah dalam cerita OnePiece. Selain itu, dia juga dianggap sebagai pengguna buah iblis yang sangat lemah dan tidak kompeten. Foxy memiliki kemampuan buah iblis Noru Noru no Mi, dimana dia bisa membuat target atau musuhnya menjadi sangat lambat selama 30 detik. Logikanya, jika Foxy bisa memanfaatkan jeda waktu 30 detik tersebut dengan baik, Foxy akan menjadi salah satu villain yang sangat berbahaya.

Tapi, pada kenyataannya kemampuan buah iblis tersebut tidak bisa dimaksimalkan dengan baik oleh Foxy. Bahkan, Foxy harus kehilangan banyak krunya akibat dirinya yang tidak becus dalam memaksimalkan kemampuannya. Dan dibandingkan dengan bajak laut lainnya, kecil kemungkinan bahwa dia akan bisa bertahan di lautan.

Kuzan/Aokiji

Berbeda dengan sebagian besar angkatan laut pada umumnya, Kuzan memiliki pemahaman bahwa angkatan laut tidak perlu menerapkan pemahaman kekuatan hukum yang absolut. Hal itu pula yang membuat Kuzan membenci Sakazuki, karena dia merupakan salah satu perwira tinggi yang menganut paham tersebut. Hal itu pula yang menjadi alasan Sakazuki benar-benar menghabisi seluruh penduduk Ohara di masa lalu.

Kuzan sendiri saat ini sudah menjadi bagian dari bajak laut Blackbeard yang membuat banyak orang terkejut. Kuzan memutuskan bergabung dengan mereka karena dia tidak mau berada di bawah kepemimpinan dari Sakazuki. Tapi, rasanya dibandingkan tetap menjadi seorang bajak laut, mungkin Kuzan akan lebih baik bergabung dengan Pasukan Revolusi. Dia akan menjadi sosok yang berharga disana.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.