Peristiwa penyerangan ke Onigashima merupakan salah satu momen yang epik dalam cerita One Piece. Dalam peristiwa tersebut, kita melihat bagaimana Luffy dan aliansi samurai pergi ke Onigashima untuk bertarung menghadapi Kaido dan mengalahkannya, agar Wano bisa kembali aman dan damai. Dan pertarungan tersebut masih terjadi sampai saat ini.

Tapi, perjuangan mereka tidaklah mudah. Sebelum mereka benar-benar tiba di Onigashima, para Red Scabbards harus menerima fakta yang menyedihkan. Salah satu dari mereka, Kanjuro, ternyata adalah seorang pengkhianat. Dia ternyata adalah salah satu dari klan Kurozumi yang menyamar selama lebih dari 20 tahun, untuk bisa membunuh Kozuki Oden dan menghancurkannya.

Kanjuro selama ini berhasil meyakinkan Oden dan Red Scabbards yang lain bahwa dia adalah sosok yang mau bekerja dibawah kepemimpinan Oden. Puncak dari perselisihan ini terjadi ketika sebagian Red Scabbards yaitu Kiku, Raizo, dan bahkan Izo pun ikut bertarung melawan Kanjuro dan pasukan Kaido di pintu gerbang belakang istana yang langsung menuju panggung utama.

hive.blog

Pada momen tersebut diperlihatkan bagaimana Kanjuro berhasil dikalahkan oleh serangan dari Kikunojo. Kanjuro pun terlihat terbaring sambil dipenuhi darah, yang mana membuat kita berasumsi bahwa Kanjuro sudah tewas. Namun, ternyata dugaan tersebut salah. Di chapter 1008 kemarin kita melihat bagaimana ternyata Kanjuro masih hidup.

Dia bahkan sempat menggambar Kozuki Oden untuk menipu para Red Scabbards. Diantara Red Scabbards lain, hanya Ahsura Doji yang meyakini bahwa sosok tersebut adalah palsu, yang dibuktikan dengan tidak adanya darah saat dia menyerangnya. Ashura Doji sendiri kemudian tertusuk oleh serangan Kozuki Oden palsu, yang membuat Kiku terkejut.

Kiku kemudian menyesali apa yang terjadi. Kiku mengatakan bahwa dialah yang seharusnya mengatasi Kanjuro. Dan Ashura pun mengatakan bahwa, “bahkan pedang paling tajam pun akan berubah menjadi pedang tumpul ketika diarahkan kepada teman sendiri.” Hal tersebut menarik karena memunculkan sebuah pertanyaan besar, apakah artinya pada saat pertarungan sebelumnya Kiku sengaja tidak membunuhnya?

Mangaread.org

Di chapter 985 diperlihatkan bagaimana Kiku justru yang lebih “bersemangat” menghadapi Kanjuro dibandingkan Red Scabbards lainnya. Dia menyerang Kanjuro terlebih dahulu. Di akhir chapternya, diperlihatkan di panel atas bagaimana pedang miliknya meneteskan darah dan Kiku pun menangis. Di chapter 986 kemudian terungkap bahwa Kanjuro dan pasukan Kaidonya sudah tewas.

Namun, bagaimana jika sebenarnya Kiku tidak benar-benar membunuhnya? Bagaimana jika Kiku hanya melukainya saja? Melihat dari apa yang terjadi saat ini, besar kemungkinan hal itu terjadi. Kiku bisa jadi tidak tega untuk membunuh temannya sendiri. Dia tidak tega untuk menghabisi nyawa dari Kanjuro. Karena itulah Kiku kemudian memilih untuk melukainya saja, dengan harapan Kanjuro tidak bangkit lagi atau terluka parah.

Sayangnya, harapan Kiku meleset. Kanjuro justru bertindak lebih kejam dan mengerikan lagi. Disaat Kiku tidak tega untuk menghabisi Kanjuro, hal yang sebaliknya justru diperlihatkan oleh Kanjuro. Masih belum diketahui kemana Kanjuro pergi, dan Red Scabbards lainnya pun berusaha untuk mencari keberadaan Momonosuke beserta Shinobi yang dalam keadaan bahaya.

Menarik tentunya jika kemudian Kiku dan Kanjuro kembali bertarung, namun kali ini Kiku tidak akan lagi menahan diri. Dia akan benar-benar menghabisi Kanjuro, setelah apa yang dia lakukan terhadap Red Scabbards dan keluarga Kozuki. Hal itu juga sekaligus menebus kesalahan yang dia buat setelah membuat Kanjuro untuk tetap hidup. Apa kira-kira yang akan dilakukan Red Scabbards kepada Kanjuro? Kita nantikan saja kelanjutannya di chapter yang akan datang ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.