Bersamaan dengan penayangan perdana musim keempat seri anime Attack on Titan yang akan sekaligus menjadi musim terakhir serinya, untuk versi manganya sendiri saat ini ceritanya dikabarkan sudah mencapai 98% dari keseluruhan cerita. Di chapter sebelumnya diperlihatkan para sisa-sisa pasukan Survey Corps, yang dibantu oleh Pieck (Cart Titan) dan Reiner (Armored Titan), akhirnya berhasil menuju tubuh Founding Titan Eren.

Dan sekarang di chapter 135, bukan hanya pasukan Survey Corps harus menghadapi mantan rekan mereka sendiri, tapi juga mereka harus menghadapi sembilan Titan utama yang menjadi musuh mereka. Pertempuran yang terjadi ini bukan hanya menjadi pertarungan paling bersejarah dalam cerita Attack On Titan, tapi juga di pertempuran ini untuk pertama kalinya kesembilan Titan tersebut memperlihatkan kekuatan aslinya.

Dan kekuatan asli yang diperlihatkan oleh kesembilan titan tersebut bukan hanya kekuatan dari pemilik yang sekarang saja, tapi juga para pewaris kekuatan yang sebelumnya. Ketika pasukan Survey Corps melihat kekuatan kesembilan titan tersebut, Connie kemudian mengatakan bahwa betapa mengerikannya mereka dalam pertempuran. “Ini adalah pasukan dari para veteran Titan yang diciptakan untuk sebuah pertarungan. Bagaimana kita harus melawan mereka?

Bagi Pieck dan Reiner, pertempuran ini bersifat pribadi karena mereka diserang oleh mantan sesama Warrior dulu. Ketika Pieck akan menghajar Eren dengan kekuatan Cart Titan miliknya, dia kemudian mendapatkan serangan dari War Hammer Titan milik Tybur. Di sisi lain, Reiner, harus dihancurkan oleh Jaw Titan milik Galliard dan Armored Titan miliknya pun harus hancur oleh Colossoal Titan milik Bertolt.

Alasan mengapa hal ini bisa terjadi adalah karena kesembilan titan tersebut berasal dari satu titan, yaitu Founding Titan yang dimiliki oleh Ymir. Seperti yang kita ketahui, Ymir merupakan orang pertama yang memiliki kekuatan Titan pada 2.000 tahun yang lalu dan 13 tahun kemudian dia harus tewas akibat kutukan Titan ini. Kekuatan Titan yang ada dalam diri Ymir kemudian dibagi ke sembilan titan utama, yang kemudian sembilan titan tersebut terus diwariskan kepada keturunan mereka dengan cara kanibalisme.

Ymir, yang dibebaskan oleh Eren untuk balas dendam kepada manusia yang sudah membuatnya menderita lahir dan banti selama berabad-abad, sepertinya kembali muncul ke dunia ini berkat kekuatan Founding Titan miliknya yang dipinjamkan kepada Eren, dan Eren menggunakan koneksi yang dia miliki kepada Ymir untuk membangkitkan kembali kesembilan Titan yang dulu pernah ada.

Hal ini seperti dijelaskan oleh Pieck, “ada kemungkinan mereka bisa membangkitkan jumlah yang tidak terbatas dari para titan jika kita memiliki kekuatan Founding Titan.” Terlepas dari hebohnya dan dahsyatnya kekuatan dari sembilan Titan Ymir ini, setidaknya kita bisa melihat sedikit sejarah yang terjadi, yang sebelumnya belum pernah diperlihatkan sampai sekarang.

Dari kesembilan titan tersebut, di chapter 135 kita melihat beberapa diantara mereka memiliki penampilan yang berbeda. Ada yang seperti buaya, dan ada juga yang mirip seperti The Thing dari Marvel. Ada informasi penting lainnya yang dikonfirmasi oleh chapter ini berkaitan dengan para Titan Shifters. Armin menyadari bahwa Founding Titan yang menyerang mereka adalah Ymir, bukan Eren. Hal ini diketahui saat Armin memata-matai Ymir – dalam sosok anak kecil – sedang menyaksikan pertempuran ini.

Satu-satunya tujuan Eren adalah maju “kedepan” dengan membangun semuanya yang ada diluar Paradis Island, dan dia ingin semua rekan-rekannya ada dalam kondisi yang aman setelah pertempuran selesai. Dan ketika armin hampir tewas karena dililit oleh lidah Titan, dia mulai mempertanyakan apakah Eren memang bukan musuh bagi mereka.

Pasukan Survey Corps hampir saja tidak selamat dari pertempuran tersebut. semuanya berkan sosok Falco yang sekarang memiliki kekuatan Jaw Titan, seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, dan meskipun mereka semua masih sangat ingin bertarung di pertempuran tersebut, berhasil bertahan hidup di pertempuran titan paling epik dan paling besar dalam sejarah adalah sebuah kemenangan tersendiri.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.