Middle-Earth memang menjadi setting utama dalam alur cerita The Lord of the Rings, namun ada tempat atau benua lain yang belum terjamah. Dunia dari Middle-Earth dalam cerita karangan Tolkien ini memang sangat luar biasa dan luas. Seperti yang Geeks ketahui, Middle-Earth menjadi setting utama bagi semua cerita The Lord of the Rings dan juga The Hobbit. Namun, sebenarnya, ada beberapa benua lain yang jarang diketahui dalam cerita The Lord of the Rings.

3Penjelasan Arda

Banyak yang keliru atau salah paham tentang Arda dan Middle-Earth. Arda merupakaan sebuah kaataa yang Tolkien gunakan dalam ceritanya yang merujuk pada duniaa yang besar. Simpelnya, Arda merupakan sebutan bagi bumi dalam cerita The Lord of the Rings. Jika Arda adalah bumi, maka alam semesta atau universe merujuk pada kata Eä. Arda sendiri terbagi menjadi dua bagian besar, Middle-Earth dan Aman.

Dalam sejarahnya, Arda tercipta melalui musik dan nyanyian dari para Ainur. Arda digambarkan sebagai sebuah planet yang daatar, meskipun masih ada topografi seperti gunung dan lembah. Namun, hal tersebut kemudian berubah ketika dewa atau sang pencipta di dunia LOTR, Eru Ilúvatar, kemudian merubah bentuk Arda menjadi bulat demi mencegah orang-orang pergi ke Aman.

Arda sendiri tidak hanya terbagi menjadi dua daratan besar. Namun, ada juga beberapa benua lainnya. Semua wilayah tersebut kemudian terpisahkan oleh ‘Belegaer’ atau ‘Laut Besar.’ Ketika para Valar bertempur menghadapi Melkor, banyak bagian barat dari Middle-Earth hancur dan tenggelam di bawah laut. Di akhir era First Age, Beleriand yang merupakan sebuah wilayah di utara Middle-Earth hancur dalam peristiwa War of Wrath.

Kemudian, momen kehancuran wilayah Numenor di era Second Age menjadi salah satu momen yang bersejarah dan populer. Peristiwa tersebut juga terkenal di mana para penduduk Numenor mencoba untuk tidak memperdulikan ancaman dan hukuman dari para Valar dan mencoba untuk pergi berlayar menuju Aman.

Penjelasan Tentang Aman – Ke Halaman 2

Kembali
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.