Beberapa adaptasi live action anime ini bisa dibilang sangat underrated, padahal series atau filmnya memiliki potensi yang baik. Adaptasi live action memang merupakan salah satu genre yang tidak mudah untuk dilakukan. Memindahkan cerita dan memvisualkan cerita dari manga atau anime dalam versi nyata tentunya memiliki tantangan tersendiri bagi para pembuatnya.

Beberapa judul adaptasi live action anime diketahui berhasil meraih kesuksesan besar, bukan hanya di Jepang bahkan di seluruh dunia. Contohnya adalah lima film Rurouni Kenshin. Namun, memang ada juga adaptasi live action anime yang kurang begitu diminati para fans. Di sisi lain, ada cerita live action anime yang underrated padahal memiliki potensi yang baik. Apa saja?

Gantz

Gantz mungkin adalah sebuah franchise yang klasik, namun franchise ini memiliki taste yang cukup menarik. Gantz merupakan manga karya Hiroya Oku yang menghadirkan cerita horor fiksi ilmiah. Sayangnya, versi anime dari Gantz kurang bergitu berhasil mengangkat hal yang ada di manganya dan kurang bisa meraih hype yang sama seperti versi manganya. Pada 2010, versi live action dari Gantz kemudian dirilis.

Film adaptasi ini coba untuk memperkuat dan menghadirkan apa yang tidak ada dalam sumber aslinya, termasuk sosok sifat protagonis utamanya yang cukup menyebalkan. Alur ceritanya ssengaja dibuat lebih mudah untuk dicerna dan dinikmati oleh banyak orang. Film ini pun lebih memilih untuk menghadirkan cerita pada umumnya dan mengurangi berbagai hal-hal yang berbau anime. Terlepas dari konsepnya tersebut para fans justru kurang menganggapi baik hal ini.

Parasyte 1 dan 2

Parasyte merupakan manga fiksi ilmiah horor yang dihadikan dalam warna yang lain dan berbeda oleh sang kreator, Hitoshi Iwaaki. Meskipun series seinen ini tamat di tahun 1995, namun ceritanya sendiri terbukti masih sangat relevan di masa sekarang. Pada 2014 kemarin, Parasyte bahkan diadaptasi dalam versi anime. Setelahnya, terdapat dua bagian film dari adaptasi karya ini.

Parasyte sendiri berkisah tentang alien yang menginfeksi manusiaa dan mengambil alih otak mereka. Seorang remaja bernama Shinichi, berhasil selamat dari infeksi tersebut namun hal itu membuatnya memiliki kekuatan alien tersebut dan juga menyatu dengan aliennya. Mereka pun memutuskan untuk melindungi umat manusia dengan kekuatan tersebut. Meskipun secara kualitas berbeda dari versi anime dan manga, namun Geeks masih bisa menikmati alur ceritanya.

Inuyashiki

Selain Gantz, Hiroya Oku juga menghadirkan alur cerita yang lainnya yaitu Inuyashiki. Inuyashiki sendiri bercerita tentang sebuah meteor jatuh di wilayah Jepang. Akibat dari hal itu dua orang menjadi “korbannya.” Yang pertama adalah seorang remaja yang percaya diri dan yang kedua adalah orang tua yang depresi. Mereka berdua mendapatkan kekuatan super mirip robot akibat dari meteor itu.

Dengan kekuatan tersebut sang protagonis utama, Ichiro Inuyashiki, mencoba untuk menjadi seorang pahlawan. Sementara, sang remaja, Hiro Shishigami, justru menggunakan kekuatannya untuk kejahatan. Hiroya Oku mungkin mendengarkan apa yang diinginkan para fans, sehingga dia menghadirkan elemen dari sumber aslinya. Meskipun versi live action lebih banyak menghadirkan sisi kemanusiaan dari sang karakter utama, film ini juga menghadirkan elemen lain yang tidak kalah menarik. Audience Score di Rotten Tomatoes dari film ini bahkan mencapai 92%.

From Me To You

Jika Geeks senang dengan film drama romansa, maka From Me To You bisa pilihan live action anime yang underrated. Film ini diadaptasi dari shoujo manga yang populer karya Karuho Shiina yaitu Kimi ni Todoke. Ceritanya berkisah tentang seorang gadis bernama Sawako Kuronuma yang sering dikucilkan oleh teman-teman sekelasnya karena memiliki penampilan yang mirip seperti hantu Sadako.

live action anime underrated

Meskipun begitu, sosok pria populer di kelas dan sekolah tersebut, Shota Kazehaya, justru terkesima dengan sosok Kuronuma. Dia pun bertekad untuk memperlihakan sosok asli dari Kuronuma dan percikan asmara pun mulai terjalin diantara mereka. Di tahun 2010, Mikako Tabe dan Haruma Miura berhasil menghidupkan kedua karakter tersebut apalagi sosok Mikako Tabe yang berhasil mencuri perhatian para fans.

The Disastrous Life Of Saiki K

Ketika banyak adaptasi live action mencoba untuk merubah banyak aspek dari sumber aslinya, justru film The Disastrous Life Of Saiki K tidak pernah khawatir atau ragu untuk menghadirkan berbagai hal konyol dan epik dari sumber aslinya. Di sisi lain, ini juga yang jadi salah satu alasan mengapa kemudian filmnya banyak mendapatkan tanggapan yang beragam saat penayangan perdana.

live action anime underrated

Juga, banyak pihak yang masih belum menerima terkait dengan bagaimana filmnya coba untuk melakukan tersebut. Terlepas dari berbagai penerimaan tersebut, adaptasi dari live action ini benar-benar bisa dinikmati apalagi jika Geeks senang dengan hal-hal konyol, gila, dan penuh dengan unsur komedi. Untuk Geeks yang berharap jika para karakternya untuk bisa muncul secara lebih nyata, hal itu tidak akan ditemukan di film ini karena live action anime ini adalah “perwujudan” dari versi animenya.

Bakuman

Bakuman adalah series manga dan anime dari Tsugumi Ohba yang menceritakan dua karakter yaitu Moritakan Mashiro dan Akito Takagi. Keduanya memiliki mimpi untuk menjadi mangaka terkenal dan muncul di majalan Shonen Jump dan mendapatkan adaptasi anime. Popularitas dari manganya berhasil membuat J.C. Staff menghadirkan versi manganya selama tiga musim.

live action anime underrated

Dan di tahun 2015 adaptasi live action Bakuman pun dirilis dan cukup banyak dikritik, karena kurang menghadirkan material asli dari manga dan anime. Meskipun begitu, bukan berarti filmnya tidak menarik. Meskipun ada banyak hal yang tidak dihadirkan dari cerita manga dan anime, tetapi hal itu tidak akan membuat para penonton merasa asing atau kehilangan arah. Sehingga, film ini patut untuk coba untuk ditonton.

Nana

Nana merupakan film adaptasi dari Ai Yazawa, yang berkisah tentang dua orang wanita dengan kepribadian yang sangat berbeda tetapi mereka memiliki nama yang sama. Pertemuan keduanya di sebuah kereta membuat kedua wanita yang sama-sama bernama Nana ini kemudian menjadi sahabat baik. Baik manga, anime, dan juga film live action ini berhasil menghadirkan cerita dari kedua karakter dengan cukup akurat.

live action anime underratedFilm Nana sendiri rilis di tahun 2005 dan berhasil menghadirkan sekuelnya di tahun 2006. Sayangnya, film kedua tidak berhasil mencapai kesuksesan film pertama. Di situs Rotten Tomatoes sendiri film Nana berhasil mendapatkan nilai 86%. Sehingga, wajar jika kemudian Nana jadi salah satu adaptasi live action yang underrated.

Your Lie In April

Your Lie in April memang sepertinya ditakdirkan untuk sukses tidak peduli apa pun mediumnya. Your Lie in April merupakan manga karya Naoshi Arakawa dan studio A-1 kemudian mengadaptasi manganya dalam versi anime yang kemudian jadi salah satu cerita drama romansa terbaik. Sayangnya, popularitas dari film ini memang tidak terlalu terdengar di luar Jepang.

live action anime underrated

Akibat dari tragedi masa lalu, Kosei Arima tidak mampu untuk bermain piano. Tetapi, hal ini berubah ketika dia bertemu dengan Kaori Miyazono, seorang pemain biola yang sangat bersemangat Your Lie in April berhasil memadukan romansa, drama, musikal, yang semuanya berpadu dengan sangat baik. Buat Geeks yang senang dengan cerita romansa tentunya perlu untuk menyaksikan film ini.

Beberapa adaptasi live action anime memiliki poin-poin menarik dalam filmnya, yang mana akibat dari kritik dan catatan yang dianggap negatif membuat film-film tersebut akhirnya underrted. Padahal, meskipun mungkin ada perbedaan atau kekurangan tetapi film-film tersebut patut untuk disaksikan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.