Setelah hampir 14 tahun, Marvel Studios sepertinya masih akan terus mengembangkan MCU. Terhitung sudah ada lebih dari 20 film MCU yang pernah dibuat sejak debutnya di tahun 2008. Bahkan Marvel Studios melebarkan semestanya dengan membuat berbagai series, yang bakal rilis tiap tahun. Ditengah berkembangnya MCU, ada beberapa sutradara yang menyatakan ketidaksukaannya terhadap Marvel Studios maupun MCU. Siapa saja yang mengaku tidak menyukai MCU? Simak berikut ini Geeks!

Martin Scorsese

Karier Martin Scorsese dalam industri film memang sangat panjang. Bagaimana tidak? Dia sudah mulai membuat film sejak tahun 60-an. Diapun berhasil masuk dalam 9 nominasi Oscar, dalam kategori Sutradara Terbaik. Di antara beberapa filmnya yang fenomenal, mungkin Goodfellas menjadi jawaranya. Film yang rilis tahun 1990 tersebut menceritakan kehidupan seorang mafia bernama Henry Hill. Bisa dibilang bahwa Scorsese adalah sutradara spesialis film-film gangster, karena sudah banyak film gangster yang dia sutradarai.

Nah menariknya, Scorsese tidak terlalu tertarik dengan film bertema pahlawan super. Pada tahun 2019, Martin pernah membuat pernyataan mengejutkan. Dia menyebut bahwa film-film superhero MCU bukanlah sebuah sinema. “Aku sudah coba menontonya, tapi itu bukan sinema. Ini bukan sinema yang menampilkan manusia, yang mencoba menyampaikan pengalaman emosional dan psikilogis kepada manusia lain.” Ucapannya tersebut membuat beberapa orang kecewa, terutama mereka yang terlibat di MCU.

Bong Joon-ho

Bong Joon-ho adalah sutradara, produser, dan penulis naskah asal Korea Selatan. Film terbesarnya rilis di tahun 2019 berjudul Parasite. Menariknya, film tersebut menjadi film Non Bahasa Inggris pertama yang berhasil memenangkan Oscar untuk kategori Terbaik. Selain itu, Bong Joon-ho juga pernah menyutradarai film barat berjudul Snowpiercer yang membintangi Chris Evans sebagai pemeran utama. Tentunya kiprah Bong Joon-ho sudah tidak diragukan lagi.

Nah menariknya, Bong Joon-ho pernah menyebut bahwa dia sangat tidak nyaman melihat kostum di MCU. Oleh sebab itulah dia menolak untuk menyutradarai filmnya. “Saya punya masalah pribadi. Saya menghormati kreativitas dalam film superhero, tetapi dalam kehidupan nyata dan film, saya tidak tahan dengan orang yang mengenakan pakaian ketat. Saya tidak akan pernah memakai sesuatu seperti itu, dan hanya melihat seseorang dalam pakaian ketat.” Ungkap Joon-ho dalam wawancara dengan Variety di tahun 2019.

Francis Ford Coppola

Sutradara selanjutnya yang membenci MCU adalah Francis Ford Coppola. Nama Francis Ford semakin terkenal berkat trilogy The Godfather. Film tersebut pertama kali rilis di tahun 1972, dan menjadi inspirasi bagi film-film gangster setelahnya. Selain itu, Francis Ford juga beken setelah menyutradarai film Apocalypse Now di tahun 1979. Selain memiliki cerita menarik, Apocalypse Now juga menampilkan deretan aktor papan atas seperti Nicolas Gage, Talia Shire, dan Jason Schwartzman. Menariknya, Francis Ford juga pernah mengutarakan pendapatnya tentang film-film Marvel.

Francis Ford sangat setuju dengan apa yang Martin Scorsese sebutkan di atas. Menurutnya, “Ketika Martin Scorsese mengatakan bahwa film-film Marvel bukan sinema, dia benar. Kami berharap untuk dapat belajar sesuatu dari sinema. Kami berharap mendapat pencerahan, pengetahuan, inspirasi.” Bahkan Ford menyebutkan bahwa film Marvel merusak film dari studio lainnya, termasuk film Dune dan No Time to Die.

Ken Loach

Mungkin nama Ken Loach terdengar asing di telinga kita. Tetapi Ken Loach adalah sutradara yang terkenal karena film-filmnya yang selalu menyoroti masalah sosial. Film-film terkenal yang pernah dia garap adalah The Navigators, Sweet Sixteen dan Looking for Eric. Diapun sudah memenangkan penghargaan Palm d’Ord di Cannes Film Festival, dan Loach menjadi salah satu dari sembilan sutradara yang memenangkan penghargaan tersebut sebanyak dua kali. Di balik kesuksesannya, Ken Loach menyimpan kebencian terhadap MCU.

Menurut Ken Loach, “(Film MCU) dibuat sebagai komoditas seperti hamburger, dan ini bukan tentang komunikasi dan ini bukan tentang berbagi imajinasi kita. Ini tentang membuat komoditas yang akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan besar. Mereka membuat itu yang tidak ada hubungannya dengan seni sinema. William Blake pernah berkata, ‘ketika uang dibahas, maka seni tidak mungkin terjadi,” Yap, Ken Loach menganggap bahwa MCU layaknya seperti sapi perah bagi Marvel Studios.

Patty Jenkins

Patty Jenkins menjadi satu-satunya sutrada wanita dalam daftar ini. Jenkins sudah banyak menyutradarai film besar, tetapi yang paling kekal diingatan kita adalah film Wonder Woman yang rilis tahun 2017. Karena film pertamanya sukses besar, Jenkins kembali ditunjuk menggarap sekuelnya, Wonder Woman 1984, di tahun 2020. Jenkins juga pernah ditunjuk menggarap Thor: The Dark World. Tetapi karena perbedaan sisi kreatif, Marvel Studios lantas menggantinya dengan Alan Taylor.

Dan karena adanya perbedaan sisi kreatif, Patty Jenkins sempat membenci MCU dan orang-orang yang berada di balik tim kreatifnya. “Mereka menginginkan kendali penuh atas film mereka. Sutradara berada di bawah kendali. Tetapi dengan Wonder Woman 1984, saya rasa saya melakukan apa yang saya inginkan. Dan kemudian, semua yang dibutuhkan film superhero muncul secara alami kepada saya. Saya suka syuting adegan aksi yang hebat. Saya sangat menikmatinya.” Ungkap Jenkins.

Alan Taylor

Sama seperti Ken Loach, nama Alan Taylor jarang terdengar. Tetapi dia sudah pernah membintangi beberapa film besar seperti Terminator Genisys dan The many Saints of Newark. Selain itu, dia juga menyutradarai beberapa episode series Game of Thrones dan House of the Dragon. Dan seperti yang disebutkan di atas, Alan Taylor adalah sutradara yang Marvel Studios pilih untuk menggantikan Patty Jenkins sebagai sutradara Thor: The Dark World. Tetapi walau terpilih sebagai sutradara Thor: The Dark World, dia sangat membenci film tersebut, termasuk kepada Marvel Studios.

Taylor pernah melakukan sesi wawancara dengan Uproxx dan mengatakan, “Saya telah belajar bahwa Anda tidak membuat film seharga $170 juta dengan uang orang lain dan orang lain tidak akan campur tangan. Pengalaman Marvel sangat memilukan karena saya diberi kebebasan multak saat syuting. Kemudian di pasca produksi, film itu berubah sangat berbeda. Jadi, itu adalah sesuatu yang saya harap tidak akan terulang lagi kepada orang lain.” Yap, Alan Taylor sangat membenci campur tangan yang dilakukan Marvel Studios pada film tersebut.

Itulah dia Geeks beberapa sutradara yang membenci MCU. Beberapa di antara sutradara tersebut membenci MCU dan Marvel Studios karena masalah personal, dan sebagian lainnya menganggap bahwa film MCU bukanlah film yang pantas disebut sinema. Apakah Geeks setuju pendapat tersebut?

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/