Seri manga Dragon Ball Super saat ini sedang menghadirkan arc terbaru yatu Granolah the Survivor. Dalam arc ini kita diperlihatkan sesuatu yang berbeda, di mana bukan Goku yang menjadi sorotan utama dalam ceritanya melainkan sosok Granolah. Granolah sendiri merupakan salah satu karakter yang muncul di arc sebelumnya, yaitu arc Moro.

Berdasarkan dari apa yang sudah dihadirkan dalam ceritanya, Granolah merupakan orang terakhir dari planet Cereal. Dalam kilas balik yang dihadirkan di chapter sebelumnya, diperlihatkan bahwa Frieza dan para pasukan Saiyan datang ke planet Cereal untuk menghancurkan mereka. Semua orang dihabisi oleh pasukan Frieza. Sebenarnya, Granolah dan ibunya merupakan penghuni planet Cereal terakhir.

Tetapi, Elec dari kelompok Heeters Force yang kemudian membunuh ibunya. Granolah pun kemudian tumbuh tanpa tahu fakta yang sebenarnya. Dia hanya tahu bahwa Frieza menghancurkan planetnya, dan ras Saiyan sudah menghabisi ibunya. Oleh karena itulah Granolah berusaha untuk membalas dendam atas apa yang terjadi dalam hidupnya, termasuk kematian sang ibu.

Granolah pun kemudian mencari keberadaan dua bola naga planet Cereal. Meskipun sudah dilarang oleh Monaito – sosok Namekian yang menjaga dan merawat Granolah – Granolah tidak perduli, akibat kebencian dan dendam mendalam. Akhirnya Granolah pun berhasil mewujudkan impiannya untuk menjadi petarung terbaik di alam raya. Sampai kemudian muncul sosok Gas, yang sudah menggeser posisi Granolah sebagai petarung terkuat di alam raya setelah Elec melakukan permohonan kepada Toronbo.

Berbicara mengenai kisah Granolah dan upaya balas dendam terhadap Frieza dan para Saiyan ini seolah mengingatkan kita akan cerita masa lalu dari Vegeta. Seperti yang kita ketahui, planet Vegeta juga dihancurkan oleh Frieza dan membuat seluruh penduduk di planet tersebut tewas. Akhirnya Vegeta pun menjadi satu-satunya yang selamat dari planet tersebut.

Hal ini seolah menjadi petunjuk bahwa Akira Toriyama ingin menghadirkan koneksi atau kesamaan antara Granolah dan juga Vegeta. Dan sejauh ini, memang sudah ada beberapa kesamaan yang diperlihatkan antara Vegeta dan Granolah. Selain planet mereka sama-sama dihancurkan oleh Frieza, mereka juga adalah yang terakhir dari planetnya. Juga yang paling utama adalah mereka berdua sama-sama mencoba membalas dendam atas kehancuran tersebut.

Pada intinya, Granolah dan Vegeta memiliki perkembangan karakter yang dibilang sangat mirip. Namun, satu hal yang membuat Vegeta berbeda dari Granolah adalah bagaimana dia berhasil untuk melupakan dendam tersebut, dan melangkah kedepan. Vegeta sudah belajar untuk tidak lagi berusaha untuk membalas atas apa yang terjadi dengan planet dan juga keluarganya.

Namun, sayangnya, hal ini tidak terjadi kepada Granolah. Granolah masih terjebak di dalam luka lamanya yang membuat dia terus membenci dan mendendam. Granolah seolah tidak bisa melupakan apa yang terjadi pada masa lalunya. Padahal, Granolah sendiri tumbuh bersama sosok yang baik, yaitu Monaito. Sama halnya dengan Vegeta yang berkembang bersama Goku, yang mampu merubahnya menjadi lebih baik.

Dengan adanya kesamaan antara Vegeta dan Granolah ini, momen terakhir di chapter 78 kemarin cukup memberikan makna yang mendalam. Dalam chapternya diperlihatkan bahwa Vegeta memberikan Senzu Bean kepada Granolah, yang mana bisa saja Senzu Bean teresebut Vegeta makan untuk dirinya seperti yang diminta oleh Goku. Ini juga seolah kembali memperlihatkan masa lalu Vegeta yang diberikan kesempatan kedua untuk membuktikan dirinya.

Vegeta sendiri merasa bahwa bukan urusannya dan Goku untuk bisa berhadapan dengan Heeters Force dan Gas. Semua adalah masalah Granolah, dan karena itulah Granolah harus menyelesaikannya sendiri. Sangat jarang Vegeta diperlihatkan percaya terhadap orang lain, kecuali kepada Goku. Vegeta mungkin melihat ada kesamaan atau sesuatu yang sama antara dirinya dan Granolah. Menarik tentunya apa yang akan terjadi kepada mereka setelah arc ini selesai.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.