Episode 12 dari seri anime Tokyo Revengers berhasil menutup arc debut dengan berbagai pertanyaan yang muncul di akhir episodenya. Arc selanjutnya, termasuk arc “Bloody Halloween” akan segera dimulai pada minggu depan. Dalam episodenya, Takemichi sempat berpikir untuk sesaat bahwa dia berhasil menciptakan sebuah masa depan di mana Hina pada akhirnya masih hidup.

Namun, ternyata di balik semua kebahagiaan sesaat tersebut Takemichi kembali merasakan sesuatu yang salah. Dia melewatkan sesuatu dalam misi kembalinya ke masa lalu yang membuatnya tidak bisa menyelamatkan Hina. Meskipun Takemichi berpikir bahwa mungkin dia belum mengubah apa pun, sesuatu terjadi yang mana hal itu tidak ada sebelumnya Takemichi kembali ke masa lalu.

Di salon milik Akkun, Takemichi mendapatkan telepon dari Naoto yang memintanya untuk pergi menemui Hina. Takemichi tentunya sangat senang bahwa artinya misinya berhasil, dan Hina masih hidup. Namun, momen tersebut merupakan 12 tahun setelah mereka tidak lagi berhubungan. Meskipun Takemichi melakukan sesuatu yang luar biasa, dia merasa bahwa apa yang dia lakukan belum mengubah semuanya.

Takemichi masih merasa dia adalah sosok pria 26 tahun yang lemah. Dia bahkan malu terhadap dirinya sendiri. Takemichi memutuskan untuk pergi sebelum menemui Hina, sebelum dia tidak sengaja kemudian berpapasan dengannya. Naoto mulai bosan dengan sikap mereka yang malu-malu, dan akhirnya Naoto meminta mereka untuk pergi berdua.

Hina kemudian memutuskan untuk berhenti di sebuah taman, di mana dahulu dia pernah pergi ke tempat tersebut saat malam natal bersama seseorang yang dia cintai. Namun, sayangnya dia dicampakan. Hina mengakui bahwa dia tidak bisa melupakan Takemichi dan kemudian sambil menangi dia bertanya, mengapa Takemichi memutuskan hubungan mereka 12 tahun yang lalu.

Hal itu menjadi kejutan besar bagi Takemichi, karena terlepas dia melihat Hina menggunakan kalung empat daun yang sama yang dia berikan kepada Hina, Takemichi berpikir bahwa perasaan Hina terhadapnya mungkin sudah berubah setelah selama ini. Takemichi kemudian pergi ke kamar kecil untuk menenangkan dirinya. Setelah selesai dan siap untuk kembali bertemu Hina, sesuatu yang tidak terduga terjadi.

Dia bertemu dengan seorang pria bertato di tangannya, yang mana dia mengungkapkan kekecewaanya bahwa Takemichi tidak ada di mobil tersebut. Sosok tersebut adalah Shuji Hanma. Mendengar hal itu, Takemichi bergegas kembali ke parkiran dan dia melihat denga mata kepalanya sendiri sebuah mobil truk menabrak mobil Hina dari arah belakang. Mobil Hina yang menabrak tembok pun hancur.

Ketika Takemichi berusaha untu pergi menyelamatkan Hina, dia mendengar suara dari mobil belakang yang memanggil namanya. Ternyata pelakunya adalah Akkun. Meskipun di masa depan, Akkun terlihat bahagian dan jauh lebih sehat dibandingkan saat pertama kali mereka bertemu, Akkun kembali mengulang hal yang sama saat mengatakan kepada Takemichi. Dia adalah anak buah Kisaki Tetta dan dia takut terhadap sosoknya.

Akkun juga meminta hal yang sama terhadap Takemichi, untuk menyelamatkan semuanya. Kebocoran bensin membuat truk yang dikendarai akkun terbakar hebat. Takemichi kemudian berlari ke arah Hina. Dia mencoba menyelamatkan Hina dari darlam mobil, namun Takemichi harus menerima kenyataan pahit. Hina tidak bisa diselamatkan karena dia terjebak oleh bagian mobil. Kakinya tidak bisa digerakan.

Setelah melihat Akkun tewas untuk kedua kalinya, Takemichi pun tidak ingin kehilangan Hina untuk kedua kalinya. Dia kemudian memeluk Hina dan mengakui bahwa selama ini dia selalu mencintainya. Mendengar hal itu membuat Hina bahagia. Dia meminta Takemichi untuk pergi. Hina mendorong Takemichi sebelum mobilnya meledak, yang kemudian merenggut nyawanya.

Takemichi sendiri frustasi menghadapi kenyataan ini. Dan dugaannya selama ini benar. Dia belum bisa membetulkan semuanya. Padahal, dia sudah menyelamatkan Draken dan mencegah konflik internal di tubuh Toman. Mengapa kemudian tidak ada yang berubah? Mengapa Hina dan Akkun tetap tewas? Mengapa Takemichi tidak bisa menyelamatkan mereka? Takemichi sendiri bersumpah, tidak peduli seberapa besar tantangannya, berapa kali pun dia harus pergi ke masa lalu, dia akan merubah kematian Hina dan Akkun. Dia bahkan bersumpah akan menjadi pemimpin Toman. Aakah akan berhasil? Kita nantikan saa kelanjutan kisahnya ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.