WARNING: ARTIKEL INI BERISI SPOILER ATTACK ON TITAN CHAPTER 139

Chapter terakhir dari seri manga Attack on Titan akhirnya resmi dirilis. Para fans tentunya tidak sabar untuk melihat bagaimana cerita akhir dari Eren dan para karakter utama lainnya. Sebelumnya, kita melihat bagaimana Eren pada akhirnya melancarkan rencananya yang dibuat bersama Zeke. Eren memulai momen Rumbling yang sudah menelan banyak sekali korban.

Tidak peduli kawan atau lawan, momen Rumbling benar-benar mengancam keberadaan manusia. Pasukan aliansi antara Warrior Marley dan Survey Corps berusaha dengan keras untuk menghentikan momen Rumbling dan menghentikan Eren. Harapan sendiri hampir pupus, dimana hanya tersisa Mikasa, Levi, Annie, Pieck, dan Reiner yang menjadi harapan dunia setelah gas beracun yang dikeluarkan dari makhluk misterius mengubah semua orang menjadi Pure Titan.

Mikasa kemudian dipaksa harus melakukan sebuah keputusan yang luar biasa berat dalam hidupnya. Dibantu oleh Levi, akhirnya Mikasa masuk ke mulut Eren. Disana, dia kemudian menemukan kepala Eren yang tersambung dengan tubuh Titannya. Mikasa pun kemudian membuat keputusan untuk menebas kepala Eren. Lalu, apa yang terjadi kemudian di chapter terakhir ini?

Kembali Ke Masa Lalu

Cerita di chapter terakhir dibuka dengan diskusi antara Armin dan Eren. Mereka berdua diperlihatkan kembali ke masa kecil dan berada di sebuah tempat di Paradis. Namun, perlu diingat bahwa semua itu kemungkinan hanyalah “ilusi” semata. Eren sepertinya membawa Armin ke dunia Path. Eren sendiri meminta maaf karena sudah menyerang Armin dan yang lain.

Armin mencoba memahami apa yang dilakukan oleh Eren. Eren sendiri mengkonfirmasi bahwa semua yang dia lakukan untuk terus mendorong Armin dan yang lain menjauh dari Eren, semata-mata demi membuat mereka menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia dengan memburu Eren. Hal ini seolah mengkonfirmasi teori tentang Eren yang akan berakhir seperti Lelouch dari seri Code Geass. Bedanya, Eren menginginkan teman-temannya yang menjadi pahlawan.

Alasan Ymir Terjebak di Path Selama 2.000 Tahun

Eren kemudian mengajak Armin jalan-jalan, dan situasi pun berubah. Eren kemudian membahas mengenai nenek moyang bangsa Eldia, Ymir. Dia bertanya kepada Armin mengapa Ymir begitu peduli dan tidak memperdulikan apapun yang sudah Fritz perbuat terhadapnya. Eren kemudian menjawab bahwa Ymir jatuh cinta kepada sang raja. Meskipun dia sudah memiliki kekuatan Titan, Ymir tetap patuh terhadap Fritz.

Eren kemudian menjelaskan bahwa rasa cinta Ymir tersebut yang membuatnya harus terjebak di dalam Path selama 2.000 tahun. Ymir Fritz berusaha untuk mencari sosok yang bisa membebaskannya dari semua kesedihan dan kegundahan hatinya. Kemudian sosok yang dicari pun muncul. Sosok tersebut adalah Mikasa Ackerman. Namun, sayangnya Eren sendiri tidak tahu mengapa Ymir memilih Mikasa.

Eren Pembunuh Bertolt (?)

Eren juga sempat menyinggung mengenai apa yang dia lihat saat dia berjabat tangan dengan Historia. Dia yang membunuh sebagian besar orang-orang yang ada di dunia. Dia yang menjadi dalang dari banyak pembunuhan di Paradis. Dia juga yang “mendorong” teman-temannya untuk menyelesaikan momen Rumbling tersebut. Eren sudah harus menanggung semua beban tersebut sendiri.

Melihat hal itu, Armin berusaha berempati atas apa yang terjadi kepada Eren. Eren mengatakan pada Armin bahwa Betolt Hoover pada saat itu tidak seharusnya tewas. Meskipun kalimat yang diucapkan tidak lengkap, Eren seolah mengkonfirmasi bahwa dialah yang memang “membunuh” Bertolt. Dialah yang sudah “membimbing” Armin untuk membunuh Betolt.

Eren Jatuh Cinta Kepada Mikasa

Selama ini, kita selalu melihat bagaimana Mikasa menunjukan rasa cinta dan kepeduliannya terhadap Eren. Mikasa rela melakukan apapun demi Eren. Dia bahkan rela berkorban nyawa demi sosok yang sudah menyelamatkan nyawanya saat kecil. Meskipun semua orang membencinya, memojokannya, bahkan Eren tidak pernah peduli sekalipun, Mikasa selalu memiliki perasaan terhadap Eren.

Namun, ternyata Eren memiliki perasaan yang sama dengan Mikasa. Saat Armin bertanya apakah Eren akan diam saja dan menerima keadaan bahwa Mikasa didekati dan memikirkan pria lainnya. Ternyata reaksi Eren tidak diduga. Dia tidak mau Mikasa memikirkan pria lain. Dia hanya ingin Mikasa memikirkan dirinya saja. Eren sepertinya memiliki perasaan yang sama terhadap Mikasa.

Mengapa Eren Melakukan Rumbling

Ada sebuah momen menarik yang diperlihatkan di chapter terakhir ini. Kita akhirnya melihat “panel terakhir” yang dijanjikan oleh Hajime Isayama dulu. Banyak spekulasi mengatakan bahwa itu adalah Eren dan anaknya yang dikandung Historia. Namun, ternyata itu bukan panel terakhir dan sosok tersebut bukanlah Eren atau anak Eren yang ada di dalam rahim Historia.

Sosok tersebut adalah Grisha Yeager dan istrinya, Carla. Anak bayi yang dipegang Grisha tersebut adalah Eren. Eren kemudian menjelaskan bahwa dia tidak mengerti perasaan dirinya, yang terus memaksa untuk melakukan Rumbling. Namun, berdasarkan momen tersebut bisa disimpulkan bahwa semua itu ada kaitannya dengan warisan dari Attack Titan, yang diwariskan Grisha dari Krueger.

Eren Dikonfirmasi Tewas

Setelah sempat menjadi pertanyaan, akhirnya chapter 139 mengkonfirmasi kondisi Eren bahwa dia dipastikan sudah tewas. Selain momen pertemuan dengan Armin yang mengkonfirmasi hal tersebut, momen lainnya adalah ketika Armin tersadar di medan pertempuran, dan kemudian sosok Mikasa pun muncul dari balik asap sambil memegang kepala Eren yang sudah dia tebas.

Tidak ada makhluk aneh berbentuk tulang belakang yang menempel dengan kepala Eren. Eren dipastikan benar-benar sudah tewas. Bahkan, Mikasa juga berencana untuk meguburkan kepala Eren di sebuah tempat yang penuh dengan kenangan bagi mereka bertiga.

Mikasa dan Armin Jadi Penyelamat Dunia

Eren sendiri mengatakan kepada Armin, bahwa keputusan Mikasa akan menjadi penentu untuk kesalamatan dunia. Dan keputusan tersebut adalah apakah dia mau membunuh Eren atau tidak. Dan ternyata keputusan yang diambil adalah Mikasa menghabisi nyawa Eren dengan menebas kepalanya. Hal itu ternyata benar-benar menjadi keputusan yang tepat karena Mikasa sudah menjadi penyelamat dunia.

Setelah Eren tewas, semua orang yang menjadi Titan kembali berubah menjadi manusia seperti biasa. Yang juga menarik adalah berdasarkan apa yang disebutkan oleh orang-orang lainnya seperti Reiner, Jean, Connie, Pieck, dan bahkan Annie sepertinya Eren juga bertemu dengan mereka seain bertemu dengan Armin. Selain Mikasa, Armin juga menjadi penyelamat dunia.

Setelah semuanya kembali menjadi manusia, pasukan militer Marley masih meragukan bahwa penduduk Eldian benar-benar sudah kembali menjadi manusia. Namun, di tengah ketegangan, Armin kemudian muncul dan menampakan diri. Dia mengaku sebagai pembunuh Eren Yeager, dan kemudian menjadi penengah bagi perselisihan yang ada.

Dunia Pasca Rumbling

Banyak momen yang terjadi tiga tahun setelah momen Rumbling terjadi. Pertama, anak yang dikandung Historia adalah anak perempuan. Historia diperlihatkan sudah melahirkan anak yang dia kandung. Sayangnya, masih belum diketahui siapa yang kemudian menjadi ayah dari anak tersebut. Apakah memang sang petani yang sedari dulu sudah mengenal Historia.

Kedua, semua orang yang selamat dari momen Rumbling dan kehilangan tempat tinggal, harus tinggal di sebuah kamp pengungsian yang sangat besar. Luka fisik dan batin yang mereka alami sepertinya belum akan hilang dalam waktu dekat. Ketiga, ketakutan dunia akhirnya menjadi kenyataan. Eldian kemudian bangkit menjadi sebuah wilayah dengan militer yang sangat besar.

Pihak militer tidak lagi mengambil alih Eldian, melainkan para Yeagerist. Mereka semua takut bahwa dunia akan membalas apa yang terjadi sebelumnya. Sehingga para Eldian memutuskan untuk mempersiapkan diri dengan membangun kekuatan militer yang kuat. Para titan sendiri memang sudah dipastikan akan hilang, berdasarkan apa yang diungkapkan oleh narasinya.

Namun, pertempuran masih akan terus berlanjut sampai Eldia atau dunia yang hancur atau menghilang. Kerajaan Hizuru dan Historia sendiri sepertinya tidak keberatan dengan apa yang terjadi dengan Eldia dan pulau paradis sekarang. Keempat, pasukan aliansi kini menjadi duta perdamaian bagi dunia. Semuanya diperlihatkan bekerja sama, meskipun mereka tidak yakin atas apa yang mereka lakukan.

Terakhir, Hajime Isayama sepertinya berhasil “mengecewakan” para fans yang menginginkan akhir yang gelap dan suram. Apa yang diperlihatkan di akhir chapter 139 justru sebaliknya. Semuanya berakhir dengan bahagia meskipun ada juga sebagian lain yang harus berperang. Namun, setidaknya Mikasa mendapatkan apa yang selalu dia inginkan, waktu yang banyak untuk bersama Eren.

Eren sendiri dikubungkan di pohon salah satu bukit tempat Eren biasa tidur siang. Meskipun begitu, Mikasa sangat sedih dan rindu terhadap Eren. Rasa cinta Mikasa terhadap Eren sepertinya memang masih belum akan hilang dalam waktu dekat. Dunia pun akhirnya berakhir seperti yang selama ini mereka dambakan. Apakah kekuatan Titan akan kembali muncul? Apa yang akan terjadi kepada dunia setelah kekuatan Titan tiada? Mudah-mudahan saja tidak ada lagi kengerian yang terjadi seperti momen Rumbling.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.