Sekitar 10 tahun sebelum pertarungan besar di Marineford, Dragon pernah memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan seorang arkeolog yang selamat dari bencana besar Ohara, yang tidak lain adalah Nico Robin. Bagi Dragon dan para Pasukan Revolusi, Nico Robin adalah “cahaya revolusi” yang bisa membantu mewujudkan mimpi besar mereka.

Namun, sampai saat ini masih belum diketahui apa sebenarnya alasan Dragon mencari keberadaan Robin. Satu hal yang pasti adalah Dragon ingin bertemu dengan Robin (bahkan jauh sebelum dia menjadi bagian dari kru Luffy). Anggota Pasukan Revolusi pertama yang ditemui oleh Robin adalah mereka yang membebaskan para budak di Tequila Wolf.

One Piece Heroines: Robin Tampilkan Pasukan Revolusioner - ChapteriaRobin sendiri merasa terkejut ketika mengetahui kalau dia merupakan “cahaya revolusi” bagi mereka dan mereka sudah mencari Robin selama lebih dari 10 tahun atas perintah Dragon. Setelah mereka membebaskan Nico Robin dari Tequila Wolf setelah dia dikirim kesana oleh Kuma, akhirnya Robin memilih untuk menemui Dragon setelah melihat pesan dari Luffy untuk menunggu selama dua tahun.

Dan setelah Nico Robin bertemu dengan Dragon dan Pasukan Revolusi, dia kemudian menjadi rekan bagi Dragon dan berbagai anggota Pasukan Revolusi lainnya seperti Sabo dan Koala. Dalam cerita manganya sendiri, tidak terlalu banyak hal yang dibahas tentang Robin bersama Pasukan Revolusi. Namun, dalam novel One Piece Heroines: Robin ada beberapa cerita menarik yang ditampilkan.

One Piece Heroines: Robin Tampilkan Pasukan Revolusioner - ChapteriaPertama adalah fakta yang menyebutkan bahwa Robin sebenarnya tidak suka dengan matahari tenggelam. Hal tersebut dikarenakan pada saat momen matahari tenggelam, tempat tinggalnya, Ohara, harus hancur akibat Buster Call yang dilakukan oleh Pemerintah Dunia. Robin harus banyak kehilangan orang-orang yang dia sayangi. Hal ini tidak pernah dia sampaikan kepada kru Topi Jerami lainnya.

Kemudian hubungan dengan yang terjalin dengan para Pasukan Revolusi lain. Sayangnya, memang tidak diceritakan detail apa yang dipelajari oleh Robin. Dalam novelnya kita hanya diperlihatkan momen ketika Robin mempelajari sebuah artefak dari sebuah kerajaan yang hancur, yang ternyata isi artefak tersebut adalah resep makanan. Robin juga sepertinya bahagia dan senang bisa bergabung dengan mereka.

Butuh waktu sekitar dua minggu bagi Robin untuk bisa kembali ke sabaody dari Baltigo. Masih belum diketahui dimana sebenarnya posisi pasti Baltigo, dan seberapa jauh jaraknya. Sayangnya, Baltigo sendiri sekarang sudah hancur semenjak Blackbeard muncul ke pulau tersebut dan membumi hanguskannya. Sabo adalah sosok yang kemudian mengantar Robin sampai ke Sabaody.

Di Sabaody, sebelum berpisah, Robin sempat bertanya kepada Sabo apakah dia mau bertemu dengan Luffy. Namun, Sabo menolaknya. Sabo juga meminta Robin untuk merahasiakan keberadaan Sabo. Kesimpulannya, berdasarkan dari apa yang diperlihatkan di novel tersebut, mempelajari peradaban lama kemungkinan besar menjadi “latihan” yang dilakukan oleh Robin selama di Baltigo.

Robin juga mempelajari tentang peta dari Grand Line, dan membahas mengenai apa yang terjadi di masa lalu. Hal ini bisa dilihat di halaman pertama novelnya. Mungkin Oda Sensei bisa memberikan penjelasan lebih lengkap lainnya di kemudian hari, mengenai apa yang dilakukan oleh Robin disana.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.