Cerita utama dari franchise Fast & Furious akan segera berakhir dalam beberapa film mendatang. Rencana awalnya, franchise ini akan ditutup di film ke 10 namun Vin Diesel kemudian mengubah rencananya dengan mengakhiri cerita Fast & Furious dalam dua film berbeda. Dan jika franchise ini ingin mengikuti langkah yang sama seperti yang dilakukan MCU, maka ada baiknya jika Fast & Furious juga mengikuti bagaimana ceritanya berakhir.

Film Fast & Furious sendiri dirilis pada 2001, sebelum kemudian berkembang menjadi sebuah franchise yang sangat besar. Dijadwalkan akan dirilis pada 2020 ini, F9 akhirnya harus mengalami kemunduran jadwal sampai Mei 2021 mendatang. Sedangkan film terakhirnya akan menyusul beberapa tahun kemudian. Dan untuk membuat ceritanya semakin epik, mungkin Universal perlu membuat kepergian Dom mirip seperti Tony Stark.

Fast & Furious Diakhiri Dengan Dua Kejadian Berbeda

Fast & Furious sudah mengadaptasi konsep yang sama dengan MCU yaitu membagi dua cerita akhir dari sebuah saga. Film ke 10 dan 11 akan menjadi film penutup dari franchise tersebut, yang sudah berjalan selama lebih dari dua dekade. Fast & Furious 10 rencananya akan dirilis pada 2021 mendatang setelah film F9 dirilis, namun pandemi COVID-19 membuat semua rencana diundur.

Dan sepertinya Universal sadar bahwa franchise ini adalah sebuah cerita yang besar, yang mana cerita akhirnya tidak akan cukup jika hanya harus dilakukan dalam satu film terakhir. Justin Lin akan kembali duduk di kursi sutradara untuk dua film terakhir tersebut, setelah dia mengerjakan film F9 dan beberapa film lainnya. Ditunjuk Justin Lin sebagai sutradara tentu merupakan sebuah keputusan yang tepat karena Justin Lin paham dengan sejarah cerita di franchise ini.

Metode untuk membagi dua cerita akhir sebuah film atau sebuah saga, sudah terbukti sangat efektif seperti yang diperlihatkan oleh MCU. Hal ini ditunjukan dalam film Avengers: Infinity War yang dirilis pada 2018 dan Avengers: Endgame yang dirilis pada 2019. MCU melakukan hal tersebut sebagai pertarungan puncak antara Thanos melawan Avengers dan sekutunya yang lain.

Infinity War menjadi dasar dari semuanya, dan Endgame kemudian menjadi penutup dari semua ceritanya. Melihat Fast & Furious menggunakan taktik yang sama, maka bisa diasumsikan bahwa film ke 11 akan dirilis satu tahun setelah film ke 10. Dan di film ke 11 kita akan melihat cerita akhir yang epik.

Semua Karakter Yang Ada Harus Muncul

Jika Fast & Furious ingin mengadaptasi konsep membagi dua cerita, maka mereka juga perlu mengadaptasi elemen penting lainnya yaitu menghadirkan semua karakter yang pernah muncul selama satu dekade terakhir – di MCU. Dalam konteks Fast & Furious, maka – sebisa mungkin – mereka harus menghadirkan semua karakter yang pernah muncul di berbagai film.

Fast & Furious sendiri sebenarnya sudah melakukan hal yang sama di film mereka. Misalnya di F9 nanti kita akan melihat kembalinya sosok Han, setelah sebelumnya diperkirakan sudah tewas. Kita juga akan melihat Twinkie, Sean Boswell, dan Earl Hu di film tersebut. Hal ini bisa menjadi jembatan untuk cerita puncak di film ke 10 dan 11. Tidak mengherankan jika kemudian wajah-wajah lama di franchise ini akan kembali muncul.

Monica Fuentes dan Vince bisa menjadi beberapa diantaranya. Juga ada teori yang menyebutkan bahwa Gisele Yashar masih hidup, dan jika benar hal itu memberikan kesempatan baginya untuk bisa kembali berkumpul dengan rekan-rekannya. Satu hal yang sangat disayangkan adalah kita tidak bisa melihat aksi terakhir dari Paul Walker sebagai Brian O’Connor. Tapi, mungkin ada acara untuk bisa menghadirkan sosoknya tanpa perlu merusak apa yang sudah dibangun, misalnya dengan menghadirkan sosok anak dari Brian dan Mia yang sudah dewasa.

Perlu Ada Momen Iron Man

Salah satu hal yang menjadi poin penting dari film Endgame adalah dalam ceritanya terdapat berbagai momen yang sangat memorable. Yang paling momunental dari semuanya adalah ketika Tony Stark mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan dunia, dan mengalahkan Thanos. Meskipun mereka menang, nyawa Tony yang kemudian menjadi harga yang harus dibayarkan.

Momen tersebut sangat heorik, dan sekaligus juga sangat tragis, melihat sosok karakter yang membangun franchisenya tewas. Melihat bagaimana Dominic Toretto memiliki peran yang sama dengan Tony Stark, maka akan menjadi sangat epik jika Universal kemudian menciptakan momen monumental mereka sendiri yang berkaitan dengan pengorbanan Dom.

Melihat dari berbagai film yang sudah tayang sebelumnya, Fast & Furious selalu menghadirkan sebuah peristiwa yang besar dan aksi-aksi yang berbahaya. Dan tentunya tim produksi sudah mempersiapkan sesuatu yang lebih besar dan spesial untuk cerita akhir ini. Mungkin ada sebuah peristiwa yang bukan hanya akan berpengaruh terhadap nyawa Dom dan keluarganya, tapi juga seluruh dunia.

Hal inilah yang kemudian membuat Dom harus melaksanakan misi ke bulan, sama seperti yang dilakukan oleh Tony Stark ketika dia berencana mengalahkan Thanos di rumahnya sendiri, sebelum rencana tersebut tidak berjalan dengan baik. Dan seperti yang disebutkan di atas, Dom perlu memiliki momen “Iron Man” miliknya sendiri.

Sejak Dahulu Dom Siap Berkorban

Meskipun tetap menjadi sebuah kejutan besar untuk melihat Tony Stark pada akhirnya terbunuh, rasanya memang masuk akal jika kemudian karakter yang memulai semuanya kemudian melakukan pengorbanan besar untuk menutup ceritanya. Dom memang bukan superhero, tapi dia adalah sosok yang memulai semua hal di franchise ini.

Fast & Furious sejak awal selalu terobsesi dengan tema keluarga, terutama ketika Dom membuat keputusan untuk melindungi orang-orang yang dia sayangi. Dom selalu memprioritaskan kepentingan orang lain dan orang-orang yang dia sayangi, sebelum memikirkan dirinya sendiri. Dan menghadirkan sebuah momen terakhir layaknya Tony Stark di film Endgame akan menjadi cara yang sempurna untuk menutup cerita yang sudah dia mulai.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.