Halloween II

Dengan setting waktu di malam yang sama dengan film pertama, mungkin akan lebih baik jika kita melihat film Halloween 1 dan 2 sebagai sebuah satu cerita besar, dibandingkan dua cerita yang berbeda. Dengan hampir semua para cast dari film pertama kembali muncul untuk sekuelnya, Halloween 2 merupakan film horror yang mengerikan dan menyenangkan untuk ditonton.

Film ini sendiri pada awalnya akan menjadi cerita akhir bagi kisah Michael Myers, Dr. Loomis, dan Laurie Strode. Filmnya sendiri memperlihatkan jika Michael ternyata merupakan saudara Laurie. Buat Geeks yang gemar dengan film bertema pembunuhan dan slasher – seperti film Scream – maka film Halloween 1 dan 2 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk ditonton.

Childs Play 2

Film pertama Childs Play sendiri dirilis pada 1988, dan film tersebut sukses menjadi salah satu film blockbuster di box office untuk genre horror. Terlepas dari premis yang bagi sebagian orang terdengar cukup konyol dengan boneka yang tiba-tiba hidup dan menjadi pembunuh, namun filmnya sendiri memperlihatkan bahwa ketegangan dan kengerian menjadi “bumbu” utama dalam filmnya.

Dua tahun kemudian film sekuel Child’s Play pun dirilis, dan sebenarnya dari banyak aspek film sekuel tersebut lebih baik dibandingkan dengan film pertamanya. Tone dan juga feel yang dihadirkan di Child’s Play 2 terasa sangat konsisten. Juga apa yang dilakukan oleh Chucky sejak awal filmnya membuat film sekuel ini terasa lebih baik dibandingkan dengan film pertama.

Final Destination

Sejak pertama kali diperkenalkan, film Final Destination sudah menjadi “mimpi buruk” bagi sebagian besar orang. Film ini juga termasuk dalam salah satu film yang berpengaruh bagi budaya populer, jadi wajar jika franchisenya sukses di pasaran. Final Destination 5 yang dirilis pada 2011 silam, pada awalnya akan dibuat sebagai film terakhir dalam franchise ini.

Karena menjadi film terakhir, sepertinya pihak studio ingin melakukan sesuatu yang lebih dan hasilnya film ini dianggap menjadi salah satu yang terbaik di franchisenya. Berkisah tentang Sam Lawton dan beberapa temannya yang berhasil selamat dari kecelakaan jembatan berkat prediksi masa depan yang mereka sadari. Tapi, satu persatu kematian mulai menjemput mereka dengan cara yang sadis. Film ini menghadirkan kembali semua elemen yang ada di film pertama, sambil juga mengkolaborasikannya dengan sentuhan modern menjadikan film ini salah satu yang terbaik.

The Texas Chainsaw Massacre 2

Sejak seri The Texas Chainsaw pertama kali dimulai pada 1974, setiap film sekuel yang dibuat oleh pihak studio selalu gagal dipasaran karena dianggap kurang layak dan tidak menginspirasi. Dibandingkan dengan menghadirkan berbagai ide baru yang bisa menaikan popularitas filmnya, mereka justru terus-menerus melakukan hal yang sama bahkan semakin memperumit kontinuitas ceritanya.

Tapi, The Texas Chainsaw Massacre 2 memiliki perbedaan dibandingkan film yang lain dalam seri ini. Tobe Hopper, selaku sutradara filmnya, memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan filmnya dan dia tidak lagi ingin membuat genre slasher murah dan mulai bereksperimen dengan sesuatu yang baru. Meskipun bukan film yang sempurna, dengan pendapatan 8 juta dollar dari ongkos produksi sebesar 4.7 juta Dollar rasanya film ini kurang mendapatkan perhatian dari banyak pihak.

A Nightmare On Elm Street 2: Freddy’s Revenge

Selain Frankenstein, film yang juga berpengaruh terhadap genre horor secara keseluruhan adalah film A Nightmare on Elm Street yang dirilis pada 1980an. Freddy Krueger menjadi sosok yang mengerikan yang meneror orang-orang setiap malamnya dalam mimpi mereka. Kesuksesan besar film ini menjadikan Freddy sebagai sosok yang sangat ikonik, bahkan sampai saat ini.

Sayangnya, film yang kurang begitu mendapatkan respon adalah film keduanya. Berbeda dengan film lainnya dalam seri ini, Freddy’s Revenge justru bisa dianggap sebagai film standalone dari sosok Freddy. Filmnya sendiri berkisah tentang Jesse, seorang remaja yang mulai dihantui oleh sosok Freddy dalam mimpinya semenjak pindah ke rumah yang dulunya ditempati oleh Nancy Thompson. Dengan menghadirkan sisi gelap Freddy, dan berbagai hal lainnya yang jarang dihadirkan dalam seri ini, film Freddy’s Revenge tentunya harus mendapatkan apresiasi lebih.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.