Buat para Geeks pecinta Marvel dan Marvel Cinematic Universe tentunya sudah tidak sabar lagi untuk segera menonton para pahlawan favorit kalian di film Avengers : Infinity War. Film ini sudah akan tayang dalam beberapa hari kedepan di bioskop-bioskop Indonesia. Tapi, sebelum menonton film Infinity War, apakah Geeks tau mengapa pihak Marvel mengumpulkan para pahlawan-pahlawan tersebut? Simak ringkasan awal ide pembentukan Avengers ini ya Geeks.

Marvel Studios (nee Films) didirikan pada tahun 1990 sebagai “pemanjangan tangan” bagi studio-studio besar. Mereka menjual berbagai macam paket hak cipta dari karakter superhero milik mereka untuk dibuat menjadi sebuah film oleh perusahaan lain. Pada saat itu, hal itulah yang hanya mereka bisa lakukan karena, mereka mengalami masalah finansial dan diambang kebangkrutan di tahun 1996.

Keadaan berubah setelah mereka melakukan restrukturisasi secara besar-besaran dan setelah mereka melihat bagusnya perkembangan film-film superhero miliki mereka, seperti Spider-Man dan X-Men, keberuntungan pun datang kepada Marvel Studios. Marvel memutuskan untuk tidak hanya menjual hak cipta saja, tapi juga memtuskan untuk membuat film superhero mereka sendiri.

 


Langkah Awal Marvel Studios


 

Sekitar rahun 2005, Marvel mengambil pinjaman uang sebesar 525 Juta US Dollar sebagai modal awal untuk memulai franchise film mereka sendiri. Idenya adalah untuk mengambil ”sisa-sisa” karakter superhero yang mereka punya dan menjadikan film tersebut sebuah franchise. Pada tahun itu juga, Marvel merilis daftar 10 film awal karya Marvel Studios yang akan dibuat yaitu : Captain America, Power Pack, Shang-Chi, Hawkeye, Nick Fury, Black Panther, Ant-Man, Cloak & Dagger dan The Avengers.

Karakter Doctor Strange pada awalnya direncanakan akan mengisi peran apa yang dilakukan oleh Iron Man saat ini, yaitu menjadi landasan, dasar, dan juga menjadi ujung tombak bagi franchise di Marvel Cinematic Universe. Rencana berubah setelah kesuksesan film Iron Man di tahun 2008 dan hak dari film tersebut pun kembali ke Marvel. Hak untuk Black Widow dan Hulk pun kemudian menyusul.

Dengan deretan superhero klasik yang sudah dimiliki, Marvel memutuskan untuk menambahkan Thor ke dalam jajaran superhero tersebut untuk membuat deretan superhero yang lebih klasik lagi. Dengan beberapa karakter yang “dibuang” dari jajaran superhero tersebut hasilnya adalah Avengers yang kita kenal sekarang ini. Tentunya hal ini sangat tidak disangka bukan Geeks?


Perubahan Marvel Studios dan The Avengers


 

Hasil gambar untuk marvel studios

Marvel Cinematic Universe adalah sebuah Universe yang masif dengan film yang hampir menyentuh 24 film dan masih akan terus bertambah, seiring dengan banyaknya film lain yang sedang dalam tahap pengembangan. Dengan semakin besarnya perusahaan tentunya akan ada banyak sekali perubahan yang terjadi. Meskipun tidak semuanya diberitahukan kepada publik tapi, kita semua dapat melihat dan merasakan bagaimana perubahan dan perkembangan tersebut.

Dalam berbagai rencana yang sudah disiapkan Marvel, The Avengers merupakan salah satu contoh nyata. Pada phase 1 semuanya selesai dengan sesuai rencana yang telah disiapkan dan dengan kesuksesan filmnya tersebut maka, tidak lagi dibutuhkan penyesuaian arah untuk film ini. Masalah keuangan menjadi hal yang paling berdampak bagi Marvel karena, pembelian Disney yang dilakukan di tahun 2009. Phase 2 pun memiliki hasil yang sama dengan phase 1 dengan sedikit perkembangan dari apa yang disisakan dari berbagai film sebelumnya dan kemudian dieksekusi. Pada saat rilis film Guardian oif the Galaxy pada 2014 lalu, sebenarnya film ini direncanakan akan rilis pada 2011. Alasan utamanya adalah tidak adanya sutradara yang menggarap film ini.

Phase 3 adalah fase dimana kita bisa melihat perubahan  dari fase sebelumnya. Hal ini dikarenakan Marvel telah mengumumkan film-film apa saja yang akan mereka buat kedepannya sejak 2014 lalu. Pada 2015, Marvel Studios memisahkan diri dari Marvel Entertainment yang merupakan bagian dari Disney. Hal ini membuat Kevin Feige lebih memiliki kebebasan untuk ide-idenya dan juga membuat Kevin membubarkan Marvel Creative Comitee.

Berbagai sudut pandang dari masing-masing film dimulai dari dibuatnya film Captain America : Civil War hingga saat ini. Bagi bos Marvel, Kevin Feige, komik yang paling berpengaruh baginya adalah Infinitiy Gauntlet yang merupakan dasar cerita dari film Avengers : Infinity War sekarang. Jika saja pada phase 1 Marvel tidak meraup kesuksesan maka, rencananya Avengers 2 akan menjadi penutup dari franchise tersebut bukan Infinity War. Dan film-film seperti Age of Ultron atau Guardians of The Galaxy tidak akan dibuat.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.