Hari ini Marvel baru saja merilis trailer perdana film The Guardians of the Galaxy Vol. 3, yang secara tidak langsung telah mengungkap salah satu premisnya. Di mana di film solo ketiga Star-Lord dan kawan-kawan nanti, kita akan melihat asal-usul Rocket Raccoon sebelum menjadi makhluk antropomorfik yang menyerupai manusia. Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang, tetapi hampir semua penggemar karakternya pasti tahu bahwa awalnya Rocket hanyalah seekor rakun biasa. Sebelum melihat origin Rocket Raccoon di film GOTG 3 nanti, mari kita bahas bagaimana semuanya bermula di Marvel Comics.

Rocket, Rakun Luar Angkasa

Rocket Raccoon adalah karakter ciptaan Bill Mantlo dan Keith Giffen yang pertama kali muncul di komik Marvel Preview #7 (1976). Kisah origin Rocket di komik bermula dari planet Halfworld yang berada di galaksi Keystone Quadrant. Di mana planet tersebut dihuni oleh robot perawat yang mengurus alien humanoid penderita gangguan jiwa. Untuk meringankan tugas mereka, robot-robot tersebut lantas mulai melakukan eksperimen genetik terhadap hewan untuk menjadikan mereka lebih cerdas sekaligus ‘manusiawi’. Salah satu hasil eksperimen terbaiknya adalah seekor rakun yang diberi nama Rocket.

Sejak saat itu, Rocket bertindak sebagai Guardian of the Keystone Quadrant sekaligus kapten dari pesawat luar angkasa Rack ‘n’ Ruin. Di mana dia bertugas sebagai ranger yang melindungi koloni Halfworld dari berbagai ancamannya. Termasuk dari Judson Jakes dan Lord Dyvyne yang pernah menculik Lylla Otter, sebelum akhirnya Rocket berhasil menyelamatkan kekasih berang-berangnya tersebut. Singkat cerita, setelah semua pasien gangguan jiwa berhasil disembuhkan, Rocket bersama para hewan dan robot Halfworld diceritakan pergi meninggalkan planet mereka untuk melakukan petualangan luar angkasa.

Saat berkeliling galaksi, Rocket sama sekali tidak pernah mengungkapkan masa lalu yang sebenarnya kepada orang lain. Entah karena dia malas untuk menceritakannya, atau justru karena dia memang ingin lepas dari masa lalunya. Yang jelas, ketika ditanya tentang asal-usulnya, Rocket hanya akan menjelaskan bahwa dia hanyalah hewan percobaan dari sebuah laborarium di planet asing yang berhasil kabur dari kurungannya. Cerita ini kemudian dipercaya oleh banyak orang, bahkan mungkin akhirnya oleh Rocket sendiri

Pilot Sekaligus Teknisi Cerdas

Meskipun telah melalui proses rekayasa genetik, fisiologi Rocket Raccoon di Marvel Universe pada dasarnya masih tetap seperti rakun yang ada di Bumi, hanya saja dia mampu berjalan dengan dua kaki. Yang lebih hebatnya lagi, karena memiliki kecerdasan seperti manusia, Rocket terbukti mampu memaksimalkan setiap kemampuan yang dimilikinya. Mulai dari pergerakannya yang lebih efisien, kemudian panca inderanya yang lebih efektif, sampai kuku tajamnya yang memungkinkan dia untuk memanjat tembok atau pohon dengan lebih mudah.

Seiring berjalannya waktu, karena kecerdasan dan pengetahuan Rocket terus bertambah, dia akhirnya mulai mengembangkan sejumlah kemampuan. Termasuk menjadi pilot sekaligus teknisi pesawat luar angkasa, kemudian menjadi penemu cerdas yang dapat menciptakan berbagai senjata canggih, serta menjadi ahli strategi dengan jiwa kepemimpinan yang sangat baik. Di balik semua keunggulannya ini, mungkin satu-satunya kelemahan Rocket hanya terletak pada karakternya yang terlalu perfeksionis, sehingga dia sering bertengkar dengan orang lain yang tidak sepaham dengannya.

Gabung Guardians dan Jadi Pemimpin

Setelah lebih dari tiga dekade melanglang buana di luar angkasa Marvel, Rocket Raccoon akhirnya menjadi anggota Guardians di komik Star-Lord: Annihilation – Conquest (2008). Di mana Peter alias Star-Lord merekrutnya untuk melakukan misi penyelamatan planet Kree dari bangsa alien Phalanx. Nama tim Guardians of the Galaxy sendiri muncul dari ide Rocket yang pernah mendengarnya dari superhero masa depan bernama Major Victory. Ketika Star-Lord diceritakan tersesat di Negative Zone karena ulah Ronan, Rocket diceritakan mengambil alih kepemimpinan Guardians untuk menyelamatkan Star-Lord.

Sejak saat itu, Rocket sering bertindak sebagai orang penting kedua di tim Guardians of the Galaxy. Di mana saat Star-Lord sibuk, dia akan langsung mengisi kekosongan dengan menjadi pemimpin Guardians, seperti yang terjadi di kisah panjang All-New, All-Different Marvel (2015-2019). Di komik crossover Avengers: No Road Home (2019), Rocket bersama Avengers bahkan pernah berhasil mengalahkan Nyx, Dewi Kegelapan Yunani yang ingin menyelimuti alam semesta dengan kegelapan. Sepak terjangnya ini telah mengukuhkan posisi Rocket Raccoon sebagai salah satu superhero Marvel yang berpengaruh.

Itulah pembahasan tentang asal-usul Rocket Raccoon di Marvel Universe. Di mana semuanya bermula dari sebuah eskperimen genetika di planet Halfworld, sampai akhirnya dia menjadi bagian penting di tim superhero Guardians of the Galaxy bersama Star-Lord, Groot, dan masih banyak lagi. Di film GOTG 3 nanti sepertinya origin Rocket akan lebih mirip dengan cerita saat dia meninggalkan Halfworld, di mana ada seorang ilmuwan gila yang melakukan eksperimen kepadanya. Kita lihat saja nanti seperti apa cerita lengkapnya, saat film Guardians of the Galaxy Vol. 3 tayang pada tanggal 5 Mei 2023 mendatang.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.