Dalam pertempuran di cerita One Piece, kapal yang digunakan oleh para bajak laut tidak jarang berhasil untuk dihancurkan oleh musuh. Kapal-kapal tersebut menjadi “korban” dalam pertempuran epik, selain juga berbagai korban jiwa seperti para kru kapalnya. Dan yang menarik adalah kapal-kapal yang hancur tersebut merupakan kapal yang ikonik dan juga populer.

Kapal merupakan elemen penting dalam petualangan seorang bajak laut. Karena, pada dasarnya, tanpa kehadiran kapal-kapal tersebut mereka tidak akan mampu mengarungi lautan. Dalam cerita One Piece, kapal juga terkadang menjadi korban dari pertempuran yang terjadi. Dan akibatnya, kapal tersebut harus hancur dan tenggelam. Berikut adalah kapal ikonik yang dihancurkan musuh.

Moby Dick

Geeks tentunya sudah tidak asing dengan kapal ikonik satu ini yaitu Moby Dick. Ini merupakan kapal milik kelompok bajak laut Whitebeard. Bentuk dari kapalnya sendiri mirip seperti seekor paus. Hal ini kemungkinan kapalnya diadaptasi dari novel klasik populer yaitu “Moby Dick.” Tidak diketahui sejak kapal Whitebeard memiliki kapal ini.

Kita juga tidak tahu siapa yang membuat kapalnya. Meskipun begitu, Moby Dick sudah menemani petualangan Whitebeard selama puluhan tahun. Contohnya adalah ketika Whitebeard dan kelompoknya pergi ke Wano dan terdampar di sana. Moby Dick sendiri hancur dalam peristiwa perang di Marineford. Akainu yang bertanggung jawab atas kehancuran Moby Dick dengan buah iblis Magu Magu miliknya.

Nostra Castello

Nama Nostra Castello mungkin tidak terlalu familiar, karena memang bajak laut yang menjadi pemilik kapalnya jarang muncul dalam cerita. Ini merupakan kapal milik kelompok bajak laut Capone Bege. Dari segi desain kapalnya sendiri terlihat bagaimana kapal ini mirip seperti sebuah benteng pertahanan yang mengapung di atas air.

Yang menarik adalah kapal ini memiliki kemampuan untuk bisa berjalan di daratan, berkat rantai yang ada di bagian bawah kapal mirip seperti sebuah tank. Kapal Nostra Castello sempat menjadi setting penting dalam arc Whole Cake Island. Namun, pada akhirnya, kapal ini akhirnya harus hancur setelah diserang oleh salah satu Homies milik Big Mom yaitu Promotheus.

Dreadnaught Sabre

Bisa dibilang ini adalah kapal ikonik yang pertama kali diperlihatkan hancur oleh musuh dalam cerita One Piece. Ini adalah kapal yang digunakan oleh kelompok bajak laut Don Krieg. Kelompok Don Krieg sendiri pertama kali muncul dalam arc East Blue yang jadi jalan untuk kemunculan Sanji. Don Krieg sendiri adalah sosok penjahat yang sering emngacau di wilayah tersebut.

Dreadnaught Sabre sebenarnya adalah sebuah kapal yang memiliki ukuran besar. Namun, kapal tersebut akhirnya harus hancur setelah Dracule Mihawk muncul. Mihawk berhasil menghancurkan kapal ini hanya dengan satu tebasan saja yang mana memperlihatkan kedahsyatan dari kekuatan Mihawk untuk pertama kalinya. Don Krieg dan para krunya pun kemudian berhasil dikalahkan oleh Sanji, Luffy, dan Zoro.

Mammoth

Mammoth adalah kapal yang digunakan oleh salah satu dari tiga All-Stars yaitu Jack the Drought. All-Stars sendiri merupakan kelompok yang jadi tangan kanan dari mantan Yonko, yaitu Kaido. Kapalnya sendiri berukuran besar, namun dari segi desain tidak ada hal yang luar biasa selain adanya ornamen kepala mammoth di depannya.

Kapal ini sempat digunakan oleh Jack saat dia mencari keberadaan Raizo dan menyerang pulau Zou. Namun, berkat perintah dari Momonosuke pada akhirnya kapal tersebut berhasil dihancurkan oleh Zunesha dengan sangat mudah. Zunesha sendiri menghancurkan kapal tersebut dengan menggunakan serangan ayunan belalainya.

Victoria Punk

Kapal bajak laut yang ikonik dari kelompok Eustass Kid. Secara desain kapal Victoria Punk benar-benar unik, karena bentuknya sendiri mirip seperti bagian dalam dari dinosaurus berbentuk ikan. Hal ini bahkan didukung dengan adanya ornamen tengkorak kepala ikan di bagian depan. Victoria Punk sendiri memiliki sejarah mendalam bagi kelompok Kid.

Dalam sebuah kolom SBS, Oda menjelaskan jika kapal ini adalah perwujudan dari bentuk rasa sayang Kid terhadap seorang gadis di desanya. Kehancuran dari Victoria Punk sendiri baru saja tejadi di chapter 1079 kemarin, di mana kapal ini hancur akibat serangan Sovereignity Hakoku yang dilakukan oleh Dory dan Brogy.

Going Merry

Going Merry adalah kapal pertama yang digunakan oleh kelompok bajak laut Topi Jerami. Kapal ini diberikan oleh Kaya setelah Luffy berhasil mengalahkan Captain Kuro. Kaya juga tahu jika Usopp hendak berlayar bersama Luffy, sehingga dia pun memberikan sebuah kenang-kenangan berupa kapal. Going Merry sebenarnya tidak 100% dihancurkan oleh musuh seperti kapal-kapal di atas.

Going Merry memang sering mendapatkan serangan dari kapal bajak laut musuh. Hal ini karena sistem pertahanan mereka dan juga kekuatan para kru yang masih belum sedahsyat saat ini. Belum lagi, Luffy dan yang lain tidak tahu cara mengendalikan kapal dan sering “ugal-ugalan” yang membuat Going Merry rusak. Dalam arc Water Seven akhirnya mereka harus merekalah Going Merry untuk selamanya.

Polar Tang

Ini adalah kapal ikonik yang paling baru yang dihancurkan oleh musuh. Dari semua jenis kapal dan desain yang unik dalam cerita One Piece, Polar Tang bisa dibilang paling beda dan mencolok. Pasalnya, Polar Tang bukanlah kapal laut seperti Going Merry melainkan sebuah kapal selam. Ukurannya pun tidak besar karena itulah jumlah kru Heart Pirates tidak banyak.

Oda Sensei sendiri sempat memberikan informasi mengenai asal-usul Polar Tang dalam kolom SBS. Polar Tang sendiri diperlihatkan hancur dan tenggelam di chapter 1081. Hal ini karena Trafalgar Law dan krunya harus kalah dalam pertempuran melawan kelompok bajak laut Blackbeard. Kondisi Law sendiri saat ini masih hidup dan sedang bersama Bepo.

Berbagai kapal dahsyat dan luar biasa dalam cerita One Piece memang berhasil memberikan daya tarik tersendiri bagi para fans. Polar Tang adalah salah satu contoh nyata dari hal ini di mana desainnya dan bentuknya pun unik yaitu kapal selam. Namun, sayangnya, para kapal-kapal tersebut harus hancur di tangan musuh.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.