Energi kutukan jadi salah satu sistem kekuatan yang unik dan menarik yang diperkenalkan dalam seri karya Gege Akutami yaitu Jujutsu Kaisen. Sumber kekuatan ini menjadi elemen yang sangat penting di serinya, mengingat ini adalah kunci dari berbagai hal. Namun, mungkin masih ada diantara Geeks yang masih belum terlalu paham atau mengerti tentang apa sebenarnya energi kutukan.

Seperti halnya seri shonen kebanyakan, Jujutsu Kaisen memiliki sistem kekuatan tersendiri. Dan dalam hal ini, sistem kekuatan yang digunakan dalam serinya adalah energi kutukan atau cursed energy. Dengan chapter terbaru serinya memperlihatkan bagaimana Kenjaku menjalin hubungan dengan pihak Barat dan memiliki rencana terhadap Culling Game, kepentingan dari kekuatan tersebut semakin meningkat. Lalu, apa sebenarnya energi kutukan?

Apa Itu Energi Kutukan

Di universe Jujutsu Kaisen, energi kutukan digambarkan sebuah kekuatan yang lahir dari emosi negatif manusia. Misalnya, marah, sedih, dan takut. Namun, selain emosi negatif tersebut, emosi lainnya yang berkaitan dengan manusia, seperti rasa bersalah, kebencian, dan sebagainya, juga memiliki pengaruh dan peran terhadap terciptanya energi negatif tersebut.

Energi ini ada di hampir setiap manusia. Namun, hanya sedikit dari para manusia tersebut yang mampu mengubah energi kutukan tersebut menjadi cara untuk melihat makhluk mengerikan yang biasa disebut sebagai monster kutukan. Monster kutukan, atau biasa disebut juga para kutukan, adalah makhluk mengerikan yang menjadi perwujudan dari energi tersebut.

02da4-16706212844984-1920

Para monster itu lahir dari akumulasi emosi negatif para manusia. Para monster kutukan yang populer di seri Jujutsu Kaisen, seperti Jogo, Hanami, dan Dagon, sudah ada di dunia sejak berabad-abad lalu. Mereka lahir dari rasa takut orang-orang terhadap bencana alam seperti letusan gunung berapi, banjir, dan berbagai hal mengerikan lainnya yang terjadi di alam.

Namun, ada juga monster yang lahir dari emosi negatif manusia seperti Mahito yang lahir dari rasa benci, sakit, dan cemburu. Mahito adalah jenis monster kutukan yang berbeda, karena dia bisa dilihat dengan mata biasa. Biasanya, manusia akan mampu melihat para monster kutukan ketika mereka sekarat di tangan para monster tersebut. Karena, dengan resiko manusia tersebut berubah menjadi monster kutukan juga, maka kekuatan monster sebelumnya akan meningkat. Hal ini karena konsep energi kutukan sangat mematikan, tergantung dari emosi manusia dan resikonya terhadap nyawa si manusia itu.

Peran Energi Kutukan

Dalam Jujutsu Kaisen, para penyihir Jujutsu merupakan orang-orang yang memiliki level energi kutukan yang besar, di mana mereka mampu melihat berbagai monster kutukan dan juga mampu untuk menghadapi mereka. Karena para monster tersebut terbuat dari energi, butuh teknik khusus untuk bisa menghadapinya. Dan para penyihir Jujutsu adalah sosok yang tepat untuk pekerjaan tersebut.

Di awal serinya, Gojo Satoru sempat menjelaskan kepada Itadori bahwa energi kutukan bisa dibandingkan dengan tenaga listrik. Ini merupakan sebuah energi yang serba guna karena bisa digunakan sebagai sumber kekuatan dan senjata bagi seseorang. Bahkan, energi tersebut juga bisa meningkatkan efek atau daya hancur sebuah serangan, seperti Divergent Fist milik Itadori.

Gojo juga kemudian menjelaskan jika kebanyakan penyihir Jujutsu terlahir dengan kemampuan khusus untuk penguasaan sebuah teknik kutukan. Sistem kerjanya mirip seperti berbagai peralatan listrik di mana mereka mampu memanipulasi energi tersebut untuk melakukan sesuatu yang spesifik. Peringkat dan juga level kemampuan seorang penyihir biasanya ditentukan oleh cursed energy.

fb6ec-16706235505960-1920

Dalam hal ini, para penyihir akan dianggap hebat ketika mereka memiliki keahlian dalam penggunaan berbagai teknik atau jurus kutukan (cursed technique) serta seberapa besar jumlah cursed energy dalam diri mereka. Masing-masing penyihir dan juga monster kutukan memiliki sebuah energi yang khas dari diri mereka, yangkemudian dikenal sebagai “residual.”

Dengan adanya “residual” tersebut, seorang penyihir hebat akan mampu mendeteksi atau mengetahui seorang pengguna teknik Jujustu atau bahkan menutupi jejak mereka. Bisa juga seseorang mengetahui seberapa kuat monster atau lawan yang dia hadapi dengan memanfaatka “residual” dari energi yang mereka keluarkan atau gunakan.

Jadi Sumber Energi

Yang menarik adalah energi kutukan mampu benar-benar dirubah menjadi sebuah sumber energi yang digunakan oleh umat manusia, seperti yang muncul dalam beberapa cerita. Dalam arc Gojo’s Past, Yuki Tsukumo sempat membahas mengenai bagaimana aliran cursed energy di tubuh seorang penyihir jauh lebih besar dari mereka yang bukan penyihir. Para penyihir Jujutsu mampu untuk mencegah cursed energy tersebut terbuang sia-sia.

Yuki pun menyatakan jika semua orang di dunia menjadi penyihir Jujutsu, maka tidak akan pernah ada monster kutukan yang akan muncul karena energi kutukannya tidak akan cukup untuk melahirkan mereka. Namun, baru pada arc Shibuya Incident potensi terbesar dari kekuatan ini benar-benar terungkap. Ketika Yuki berbicara dengan Kenjaku, dia menyatakan bahwa tahapan selanjutnya dari evolusi adalah memisahkan manusia dari energi mengerikan itu.

ae23b-16706243568641

Bagaimana kemudian energi kutukan bisa dirubah menjadi sebuah sumber energi bagi umat manusia baru terungkap di chapter 200 kemarin. Kenjaku pergi ke Amerika untuk bertemu dengan presiden dan para pemimpin lain untuk membahas mengenai energi kutukan. Kenjaku memberikan usulan kepada mereka untuk memanfaatkan energi kutukan sebagai sumber energi yang baru.

Menurut Kenjaku, energi tersebut jauh lebih kuat dari energi fosil. Dan karena tidak ada cursed energy dan penyihir Jujutsu di luar Jepang, Kenjaku mengusulkan untuk menerjunkan pasukan dalam jumlah besar demi menangkap para penyihir Jujutsu dan meneliti mereka terkait cursed energy. Setelah itu, para penyihir tersebut menjadi subyek penelitian bagi sumber energi terbarukan ini. Apakah rencana Kenjaku ini akan berhasil? Kita nantikan saja ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.