Doriki alias Power Scaling atau Level Kekuatan merupakan sebuah sistem yang World Government anut untuk berbagai agen mereka. Sistem ini muncul di awal seri One Piece. Sistem level kekuatan sendiri merupakan sesuatu yang umum hadir dalam cerita fiksi seperti seri One Piece. Apalagi, dalam serinya banyak sekali karakter-karakter kuat dan dahsyat.

Ketika para bajak laut memiliki nilai buruan untuk mengukur kekuatan mereka, para fans tidak tahu bagaimana cara mengukur level kekuatan para angkatan laut atau agen World Government. Inilah yang kemudian menjadi momen kemunculan Doriki, sebuah sistem power scaling yang digunakan oleh agen CP-9 untuk mengukur kekuatan mereka dengan yang lain.

Apa Itu Doriki?

Seperti yang dijelaskan di awal, pada dasarnya Doriki merupakan sebuah sistem yang mengukur level kekuatan dari seseorang. Power scaling atau ukuran level kekuatan ini pertama kali muncul di arc Enies Lobby, di mana para agen World Government, CP-9, yang menggunakan teknik Doriki tersebut. Sistem perhitungannya sendiri sangat mirip dengan apa yang muncul dalam cerita Dragon Ball.

Dengan menggunakan angka, agen CP-9 akan melihat dan menghitung berapa Doriki atau level kekuatan sosok tersebut. Ada beberapa klasifikasi yang kemudian muncul dari sistem ini. Misalnya, mereka yang memiliki nilai di atas 500 maka akan dianggap sebagai manusia super. Dalam CP-9 sendiri, Kalifa adalah anggota yang memiliki Doriki paling rendah yaitu 630. Sedangkan, Rob Lucci berada di peringkat pertama dengan nilai 4.000.

Angka tersebut sempat membuat Jabra heran dan terkejut, karena hal itu dia anggap mustahil. Meskipun masih sekedar spekulasi, bisa jadi sistem Doriki One Piece tersebut yang kemudian membuat Kaku dan Rob Lucci menjadi bagian dari CP-0 saat ini. Ada beberapa kelemahan yang muncul dalam sistem ini.

Salah satu yang utamanya adalah sistem Doriki One Piece ini tidak menghitung kekuatan dari buah iblis. Artinya, ketika lawan yang mereka hadapi memiliki kekuatan buah iblis, seperti Rob Lucci, angkanya bisa sangat fantastis. Hal ini tentunya bisa menyebabkan masalah karena kurang akurat dan tidak bisa menentukan secara pasti berapa level kekuatannya.

Bukan Sistem Efektif

Selama seri One Piece berjalan, Oda Sensei menghadirkan sistem level kekuatan melalui nilai buruan. Namun, di arc Enies Lobby akhirnya muncul sistem level kekuatan baru yang sengaja World Government ciptakan. Tujuannya, untuk mengetahui seberapa berbahaya sosok tersebut bagi mereka. Meskipun nampak menarik, Doriki di seri One Piece ini sepertinya bukan sebuah sistem yang efektif.

Dalam dunia One Piece, nilai buruan masih menjadi gambaran akurat dari level kekuatan seseorang. Namun, memang harus kita akui juga ada peran World Government dalam hal ini. Kita bisa melihat perbedaan kontras antara nilai buruan Luffy dan Buggy. Terlepas dari kekurangan tersebut, sistem nilai buruan tetap menjadi sistem power scaling yang jauh lebih efektif.

Karena sistem nilai buruan jauh lebih relevan dari Doriki, bisa jadi ini adalah alasan mengapa Oda Sensei tidak lagi menghadirkan hal tersebut. Sistem nilai buruan memberikan para fans indikasi, baik seberapa kuat sosok bajak laut tersebut dan seberapa berbahaya mereka bagi World Government. Sementara, sistem Doriki One Piece sendiri dianggap kurang mewakili hal tersebut.

Alasan lainnya mengapa Doriki bukanlah sebuah sistem yang efektif, karena dalam seri One Piece bajak laut lebih sering bertarung dengan kelompok bajak laut lainnya. Pertarungan bajak laut atau kelompok kriminal lain dengan pihak angkatan laut tidak terlalu sering terjadi. Mengaplikasikan Doriki kepada bajak laut sama seperti memasang topi di atas topi lainnya.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, Doriki dalam dunia One Piece adalah sebuah sistem yang mengukur level kekuatan fisik seseorang. Apakah sosok tersebut ancaman bagi angkatan laut dan World Government? Seberapa besar level kekuatannya? Pengguna dari teknik Doriki sendiri adalah para agen Cipher Pol, seperti CP-9 dalam arc Enies Lobby. Namun, sayangnya, sistem ini kurang efektif jika membandingkannya dengan nilai buruan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.