Apakah orang tua Monkey D. Luffy masih hidup? Mengapa kemudian Luffy harus tinggal sendiri? Mengapa orang tua Goku harus meninggalkan anaknya? Dan masih banyak lainnya. Berbagai pertanyaan tersebut muncul di benak para fans saat mereka diperkenalkan dengan para karakter protagonis utama dalam sebuah seri, khususnya seri bergenre shonen.

Di hampir setiap seri, banyak para karakter yang harus melalui semua cerita di sepanjang serinya dengan hanya memiliki salah satu dari kedua orang tua mereka. Atau justru mereka harus kehilangan kedua orang tua mereka. Semua hal tersebut terjadi karena berbagai alasan, misalnya kedua orang tuanya meninggal akibat penyakit atau akibat lain.

Melihat bagaimana kemudian kedua orang tua dari para protagonis utama dalam sebuah seri jarang ditampilkan, tentunya membuat banyak Geeks penasaran dengan hal tersebut. Kehilangan kedua orang tua biasanya menjadi kunci penting dalam perkembangan karakter kedepannya. Dengan sesuatu yang tragis terjadi kepada kedua orang tua mereka, biasanya momen tersebut yang kemudian menjadi pemicu semua hal yang mereka lakukan.

Namun, hal berbeda diperlihatkan ketika sang protagonis utama sama sekali tidak ingat momen tragis tersebut. Contoh nyata dari hal tersebut adalah Uzumaki Naruto dan juga temannya Uchiha Sasuke. Bagi Sasuke, dengan meninggalnya kedua orang tua dan seluruh klan Uchiha membuat dia berada dalam rasa sakit yang luar biasa.

Dia menghabiskan sebagian besar waktu dan hidupnya berusaha untuk membalas dendam atas apa yang terjadi. Hal lain diperlihatkan oleh Naruto, yang tidak pernah mengenal kedua orang tuanya sama sekali. Minato dan Kushina tewas ketika mereka berusaha melindungi Naruto dari serangan Kurama. Kematian kedua orang tuanya tidak terlalu berpengaruh terhadap hidup Naruto.

Naruto pun tidak pernah mengerti bagaimana rasanya sakit akan kehilangan kedua orang tua. Sasuke sendiri sempat menyebutkan hal ini dalam pertarungan pertama mereka di Lembah Akhir. Perbedaan diantara kedua karakter ini ketika mereka tumbuh dan bagaimana mereka tumbuh tanpa kedua orang tua, menciptakan dua hal yang berbeda.

Jika seorang protagonis harus kehilangan kedua orang tua mereka akibat dibunuh, maka momen tersebut biasanya akan menjadi pemicu mereka untuk melakukan sesuatu. Hal tersebut juga sering kali menjadi motivasi bagi sang protagonis untuk menghabisi atau membalas dendam pelakunya. Ada beberapa contoh nyata dari hal tersebut, yang merupakan protagonis dari beberapa seri anime.

Misalnya, Eren Yeager (Attack on Titan), Lelouch Vi Britannia (Code Geass), Shinn Asuka (Gundam SEED Destiny), dan masih ada beberapa contoh lain. Bagi mereka, kehilangan kedua orang tua dan sosok orang tua menjadi sumber bagi rasa marah dan sakit yang mereka alami, dan mereka berharap mereka bisa menghapus semua rasa tersebut di akhir serinya.

Ironisnya, orang tua jauh dari rumah karena kesibukan di kantor dan pekerjaan lain, sebenarnya bukan hanya sebuah fenomena yang umum yang terjadi di anime, melainkan juga di negara Jepang secara keseluruhan. Contoh nyata dari hal ini adalah Gendo, ayah dari Shinji Ikari, protagonis dalam seri Neon Genesis Evangelion.

Dalam serinya, sang ayah memang sengaja menjauh dan menjaga jarak dengan sang anak karena dia tahu seberapa penting pekerjaan yang dia miliki. Selain itu, Gendo juga melakukan hal tersebut karena dia tidak tahu bagaimana caranya berkomunikasi yang baik dengan sang anak.

Selain kedua orang tua yang tewas atau menjauhkan diri dari sang anak, ada juga tipe orang tua di seri anime yang justru tidak pernah membesarkan anaknya, karena alasan satu dan lain hal. Salah satu contoh dari hal ini adalah Ging Freecs dalam seri Hunter X Hunter. Dia meninggalkan anaknya, Gon, dan juga semua keluarganya untuk menjadi seorang Hunter.

Contoh nyata lainnya adalah Monkey D. Luffy. Ayahnya, Monkey D. Dragon pergi meninggalkan sang anak saat dia lahir. Dragon menitipkan anaknya kepada sang ayah, Monkey D. Garp. Dragon sendiri kemudian membentuk Pasukan Revolusi yang memiliki tujuan untuk menghancurkan Pemerintah Dunia. Luffy sendiri bahkan tidak pernah mengenal sang ayah.

Terlepas dari semua ironi dan juga kesedihan dan berbagai hal tragis yang dialami para protagonis utama tanpa kehadiran kedua orang tua, ada sisi positif yang kemudian juga dihadirkan dalam ceritanya. Meskipun tanpa kedua orang tua, mereka mampu menjalani hidup dengan sangat luar biasa, dikelilingi oleh teman-teman yang baik dan juga orang yang peduli terhadap mereka.

Hal ini bisa kita lihat dari berbagai protagonis utama seri populer seperti Monkey D. Luffy, Goku, Natsu Dragneel, Naruto, bahkan Yuuji Itadori. Jadi, kesimpulannya, mengapa kemudian kedua orang tua para protagonis utama jarang dimunculkan? Jawabannya adalah pertama, karena kebutuhan cerita.

Kedua, kedua orang tua mereka mungkin tidak memiliki pengaruh besar dalam cerita atau terhadap perkembangan karakter dari sang protagonis. Ketiga, biasanya dengan absennya kedua orang tua, para protagonis utama akan memiliki motivasi lebih, entah itu untuk membalas dendam kematian orang tua mereka atau menunjukan kepada orang tua mereka bahwa mereka bisa membuat kedua orang tuanya bangga. Bagaimana menurut kalian Geeks?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.