Sosok Nika sang dewa matahari dan Joy Boy kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan fans One Piece. Hal ini terjadi setelah pengungkapan fakta mengejutkan yang terjadi pada chapter sebelumnya. Dalam chapter tersebut terungkap bahwa siapa sebenarnya sosok Joy Boy yang baru dan juga kemungkinan koneksi Nika dengan Joy Boy.

Sosok Nika sang dewa matahari pertama kali disebutkan di chapter 1018 kemarin, di mana saat itu Who’s Who menjelaskan tentang sosok legendaris bernama “Nika” yang memiliki julukan “Sun God” atau dewa matahari. Sosok tersebut diketahui oleh Who’s Who ketika dia dipenjara. Who’s Who mendapatkan cerita dari salah satu penjaga bahwa ada sosok misterius bernama Nika, yang selalu menolong para budak yang tertindas.

Sayangnya, meskipun sudah lama menunggu sosok Nika tidak kunjung muncul dan menyelamatkan Who’s Who. Akhirnya dia pun memutuskan untuk kabur dari penjara karena merasa nyawanya terancam. Terdapat sebuah petunjuk yang dihadirkan dari percakapan Who’s Who tentang sang dewa matahari Nika.

Yaitu kemungkinan Nika merupakan bagian dari kelompok bajak laut Matahari. Petunjuk lainnya, dia mendapatkan julukan sebagai “dewa matahari.” Berbicara mengenai referensi, sepertinya referensi matahari ini sudah banyak bermunculan di sepanjang serinya, tanpa kita sadari. Contoh pertama, referensi kelompok bajak laut matahari.

Ide pembuatan simbol matahari untuk kelompok bajak laut tersebut datang dari Fisher Tiger, sang kapten kapal. Diketahui bahwa Fisher Tiger memiliki simbol atau tato matahari, yang mana tato matahari tersebut sengaja dibuat dan bertujuan untuk menutupi tanda bekas budak sebelumnya yang dia miliki. Kemudian referensi lainnya datang dari berbagai motif bendera dari beberapa kerajaan.

Contoh nyatanya adalah Shandoria, Alabasta, klan Kozuki, dan kelompok bajak laut Matahari. Semuanya memiliki motif yang mirip matahari. Kemudian, siluet dari sosok Nika yang terdapat dalam bayangan Who’s Who terlihat sangat mirip dengan siluet Luffy yang sedang menari di arc Skypiea. Terdapat dua chapter yang memiliki referensi yang sama dengan siluet tersebut.

Yang pertama adalah di chapter 253, di mana Luffy dan Usopp menari di pinggir api unggun dengan Robin duduk di atas batu. Kemudian yang kedua adalah di chapter 300 ketika Luffy dan para penduduk Shandoria dan pulau langit berpesta setelah Enel dikalahkan. Di chapter 287 pun terdapat sebuah referensi seekor ular raksasa yang bernama Nika.

Selanjutnya, referensi dari Thousand Sunny. Kapal dari kelompok Topi Jerami ini memiliki bentuk kepala singa yang mirip dengan matahari di bagian depan kapal. Referensi lainnya, dalam cerita One Piece, matahari diyakini adalah sesuatu yang membawa kebangkitan (dawn). Jika melihat apa yang disebutkan oleh Pedro, dia sepertinya yakin bahwa kelompok Topi Jerami akan membawa fajar baru bagi dunia dan juga tentunya Wano.

Yang menarik juga adalah jika diperhatikan terdapat beberapa referensi matahari dengan sosok Luffy. Contohnya adalah motif pakaian yang digunakan oleh Luffy saat di arc Dressrosa dan Wano Country memiliki motif matahari. Dan yang paling santer diperbicarakan adalah adanya koneksi topi jerami yang digunakan oleh Luffy memiliki koneksi dengan fajar yang baru dan juga matahari senja.

Semua sinar merah lembayung saat matahari senja tersebut terlihat sangat menarik yang kemudian disimbolkan dengan istilah fenomena pita merah. Dan berbicara pita merah, jika Geeks perhatikan secara secara seksama terdapat sebuah pita berwarna merah yang melingkar di topi jerami tersebut.

Terakhir, dalam salah satu kolom SBS seorang fan bertanya apa representasi bunga dan binatang untuk para anggota Worst Generation. Luffy sendiri kemudian direpresentasikan sebagai bunga matahari dan binatangnya adalah monyet. Jadi, kesimpulannya, cukup menarik dengan semua referensi yang sudah ditunjukan oleh Oda Sensei di sepanjang serinya. Artinya memang Oda Sensei sudah sejak lama mempersiapkan dan memberikan petunjuk mengenai dewa matahari ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.