Joy Boy dan genderang kebebasan (drum of liberation) menjadi diskusi hangat di kalangan fans One Piece setelah apa yang dihadirkan dalam chapter terbaru di seri manganya. Para fans berpendapat bahwa kedua hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Namun, mungkin ada makna lain dari suara genderang kebebasan tersebut.

Dalam chapter 1043 kemarin, kita melihat bagaimana Luffy akhirnya dinyatakan kalah dalam pertarungan melawan Kaido. Dalam chapter sebelumnya, Luffy diperlihatkan harus terkena serangan mengerikan dari Kaido yang membuatnya akhirnya tidak sadarkan diri. Apalagi, saat itu, perhatian dari Luffy teralihkan dengan kemunculan bos dari CP-0. Luffy pun kemudian dinyatakan tewas oleh Kaido.

Kaido mengumumkan kepada semuanya bahwa Luffy sudah tewas, dan dia meminta Momonosuke untuk menyerahkan diri. Meskipun begitu, dari apa yang dihadirkan dalam chapternya diperlihatkan bagaimana para samurai yang masih bertempur di Onigashima sepertinya masih ingin bertarung, meskipun peluang mereka untuk menang melawan Kaido sangat kecil. Dan terdapat sebuah momen menarik yang muncul dalam chapternya.

Zunesha mengatakan kepada Momonosuke bahwa dia mendengar suara yang tidak asing, suara yang sudah sejak 800 tahun yang lalu tidak dia dengar. Suara yang dimaksud oleh Zunesha sendiri adalah suara genderan kebebasan (drum of liberation). Masih belum ada penjelasan pasti mengenai apa sebenarnya genderan kebebasan tersebut. Namun, ada fakta menarik dan juga kemungkinan yang bisa menjelasan hal tersebut.

Fakta menariknya adalah suara dari drum kebebasan tersebut memiliki pola nada atau suara yang sama dengan suara drum yang muncul dalam beberapa momen sebelumnya, misalnya saat pesta api unggun di akhir arc Skypiea. Dan juga yang tidak kalah menarik, momen tersebut dianggap sebagai petunjuk tentang Joy Boy.

Pasalnya, siluet dari Luffy yang sedang menari dianggap mirip dengan siluet sosok Nika yang digambarkan oleh Who’s Who, saat dia menceritakan tentang sosok Nika yang merupakan “dewa penyelamat” bagi para budak dan tahanan. Selain tentang siluet, suara dari drum saat pesta api unggun tersebut mirip dengan suara yang didengar oleh Zunesha.

Pola dan iramanya terlihat dan terdengar sama, meskipun tentunya untuk konfirmasi hal ini kita perlu melihatnya dan mendengarnya dalam versi anime. Namun, terdapat sebuah asumsi yang menarik mengenai suara genderang kebebasan tersebut. Suara genderang kebebasan yang didengar oleh Zunesha, kemungkinan bukanlah suara genderan dalam arti yang sebenarnya.

Bisa jadi, suara genderang kebebasan tersebut merupakan suara dari detak jantung serta tekad dari Luffy untuk tidak menyerah dalam keadaan apa pun, yang mana hal itu kemungkinan juga ada kaitannya dengan klan D atau Tekad D yang diketahui tidak pernah mau menyerah. Seperti yang kita ketahui, klan D akan selalu tersenyum dalam berbagai situasi.

Tidak peduli situasinya sedih, senang, atau bahkan ketika mereka sedang menghadapi kematian sekali pun, para klan D atau yang mewarisi Tekad D pasti akan selalu tersenyum. Dan inilah yang mungkin bisa menjelaskan mengapa kemudian di panel akhir chapter 1043, Luffy nampak tersenyum meskipun dia tidak sadarkan diri.

Hal ini sama seperti apa yang terjadi dengan beberapa karakter lainnya yang diperlihatkan tewas atau tidak sadarkan diri dalam keadaan tersenyum, seperti Gol D. Roger, Portgas D. Ace, atau Kozuki Oden. Apakah artinya Luffy benar-benar sudah tewas? Jawabannya adalah belum. Luffy hanya tidak sadarkan diri untuk beberapa waktu.

Selain itu, Luffy belum mau menyerah dengan situasi dan keadaan yang ada. Pola suara dari genderang kebebasan ini bisa menjadi petunjuk mengenai apa sebenarnya arti dari Tekad D dan bagaimana sebenarnya para pewaris Tekad D berjuang sampai akhir. Kita nantikan saja ya Geeks bagaimana kelanjutan ceritanya pada chapter yang akan datang.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.