Momen pertarungan antara King dan Zoro menjadi salah satu momen pertarungan yang banyak perhatian dari para fans, selain juga pertarungan epik lainnya seperti Sanji melawan Queen atau pertarungan Kaido melawan Luffy. Hal ini dikarenakan Zoro dan King sama-sama merupakan komandan pertama di kelompok bajak laut mereka masing-masing. Selain itu, ada berbagai fakta menarik yang juga dihadirkan dalam pertarungannya.

Dalam pertarungan King melawan Zoro, selain diketahui bahwa King adalah sosok paling kuat di kelompok Beast, kita juga mengetahui fakta bahwa King bukanlah sosok sembarangan. Dia adalah keturunan dan sekaligus juga orang terakhir dari ras Lunarian. Menurut informasinya, ras Lunarian adalah ras para dewa yang pernah tinggal di wilayah Red Line puluhan hingga ratusan tahun yang lalu.

Mereka dikenal sebagai kelompok yang mampu mengendalikan dan memanipulasi api, serta memiliki daya tahan yang luar biasa tinggi terhadap berbagai situasi. Inilah yang membuat King tidak pernah terluka setelah menerima serangan-serangan dahsyat dari Zoro. Tetapi, masih belum diketahui apa yang membuat ras Lunarian kemudian punah.

Dalam chapter 1035 kemarin kita akhirnya mendapatkan informasi menarik lainnya baik dari sosok King, maupun tentang ras Lunarian. Kita melihat bagaimana wajah dari King, setelah sekian lama tertutupi oleh topeng. Berdasarkan informasi dari bawahan Kaido, ciri-ciri fisik dari King adalah memiliki warna kulit coklat/gelap, rambut berwarna putih, serta memiliki sepasang sayap berwarna hitam.

Kita juga melihat bagaimana King sempat menjadi subyek penelitian Pemerintah Dunia di Punk Hazard, bersama Kaido. Dan di sana pula King pertama kali bertemu dengan Kaido. King kemudian memberi tahu nama aslinya kepada Kaido, yaitu Alber. Nama ini memiliki banyak penyebutan, bisa juga namanya disebutkan sebagai Arber atau Arbel. Dan yang menarik adalah ada sesuatu yang menarik dibalik nama King.

Arbil atau Erbil merupakan sebuah kota kuno yang ada di wilayah Mesopotamia. Nama Erbil sendiri sempat disebutkan dalam sebuah tulisan suci bangsa Sumerian sekitar tiga ribu tahun yang lalu, sebagai Urbilum, Urbelum, atau Urbillum. Kemudian bangsa Akkadia dan Assyria, dalam sebuah etimologi mengartikan nama tersebut sebagai ‘arba’ū ilū’ yang bisa diartikan empat dewa.

Jadi, Arbil atau Erbil diartikan sebagai empat dewa. Dan yang menarik, ras Lunarian dianggap sebagai ras para dewa bukan hanya merupakan istilah yang dibuat oleh Queen saja. Bahkan, Whitebeard – yang muncul dalam ingatan Marco – mengetahui tentang fakta bahwa memang ada cerita tentang ras dewa yang sempat tinggal di atas Red Line.

Berdasarkan dari penjelasan di atas, ada kemungkinan bahwa Oda Sensei ingin menghadirkan sebuah “fakta” bahwa ras dari penduduk bulan terbagi menjadi empat; yang dilihat dari ukuran dan bentuk dari sayap mereka. Inilah yang membuat mereka berbeda satu sama lainnya. Yang pertama adalah para penduduk pulau langit (Skypieans).

Mereka memiliki sepasang sayap kecil yang mengarah ke atas. Yang kedua adalah penduduk Shandia (atau Shandoria). Mereka memiliki sayap yang lebih besar dari ras Skypieans, namun memiliki bentuk sayap yang sama yaitu menghadap ke atas. Yang ketiga adalah ras Birkan, di mana bentuk dari sayap mereka menghadap ke bawah.

Terakhir adalah ras Lunarian, yang memiliki sepasang sayang yang paling besar dari tiga lainnya dan juga berwarna hitam. Mereka bisa memanipulasi api dan memiliki daya tahan yang luar biasa. Dengan semua kelebihan ini, mungkin ras Lunarian adalah ras yang paling unggul atau ras penguasa dibandingkan dengan tiga ras lainnya. Dengan Oda yang sering memasukan elemen mitologi populer dari berbagai belahan dunia, mungkin teori di atas bisa jadi terbukti. Bagaimana menurut kalian Geeks?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.