Seri One Piece merupakan salah satu seri yang paling populer di dunia. Pertama dirilis pada akhir 1990an, One Piece masih bertahan sampai saat ini. Sudah lebih dari dua dekade serinya berjalan dan lebih dari 1000 chapter yang sudah dihadirkan. Para fans sepertinya masih sangat setia untuk mengikuti cerita perjalanan Luffy dan kru Topi Jerami menjadi raja bajak laut.

Selain plot yang menarik serta berbagai karakter yang unik dan juga unsur komedi yang dihadirkan, salah satu elemen menarik yang dihadirkan dalam seri One Piece adalah bagaimana Oda Sensei menghadirkan hal yang menarik dalam cerita masa lalu para karakternya. Bahkan, bisa dibilang yang membedakan Oda dengan mangaka shonen lainnya adalah bagaimana dia memberikan penekanan pada cerita masa lalu dari para karakternya.

Chapter 1035 kemarin memberikan bukti nyata dari hal tersebut. Dengan menghadirkan kelanjutan dari pertarungan antara King dan Zoro, kita akhirnya diperlihatkan bagaimana cerita masa lalu dari sosok King, yang mana dalam cerita masa lalunya sendiri ternyata tidak diduga ada kesamaan atau koneksi antara dia dan Zoro.

Dalam pertarungannya, Zoro pada akhirnya berhasil merusak dan membuat King membuka topengnya yang sudah dikenakan sejak lama. Dan untuk pertama kalinya, sejak puluhan tahun silam, wajah dari King akhirnya diketahui oleh orang-orang. Para anak buah Kaido sendiri sempat mengatakan bahwa ras dari King menjadi incaran Pemerintah Dunia.

Mereka bahkan menyediakan imbalan sebesar 100 juta Belly bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi dari ras Lunarian. Mendengar hal itu, King pun marah dan langsung membakar anak buah Kaido dengan teknik andalannya, yang mana hal itu membuat Zoro terkejut dengan apa yang King lakukan.

Para fans kemudian mendapatkan gambaran singkat tentang masa lalu dari King. Sosok King remaja, yang nama aslinya adalah Alber, ternyata merupakan salah satu dari suku Lunarian yang menjadi subyek uji coba oleh pihak Pemerintah Dunia. Kaido sendiri saat itu berhasil kabur dari lab, saat dia bertemu dengan Alber yang ditemukan dalam keadaan terikat.

Kaido memutuskan untuk membebaskan Alber dan sekaligus memberi tahu dia bahwa Kaido akan membentuk kru bajak lautnya sendiri. Alber sendiri kemudian bertanya, “apakah kau bisa merubah dunia yang kita tinggali saat ini?” Kaido pun dengan tegas menjawab, “aku satu-satunya orang yang bisa merubahnya!” Keduanya pun kemudian kabur dari fasilitas pemerintah tersebut, sambil membakar labnya.

Kaido pun memberikan nama baru bagi Alber, yaitu King, karena menurut Kaido dia adalah sosok yang kuat. Bahkan, alasan utama mengapa Alber menjadi subyek uji coba Pemerintah Dunia adalah untuk menguji ketahanan fisik dari Alber dan suku Lunarian, yang mana pada kenyataanya Alber mampu bertahan dari eksperimen tersebut.

Untuk sebuah cerita kilas balik yang hanya menghabiskan satu halaman saja, bisa dibilang Oda Sensei berhasil mengkomunikasikan masa lalu dari King, memberikan penjelasan – meskipun singkat – mengapa dia begitu membenci Pemerintah Dunia dan juga bagaimana dia bisa bertemu dengan Kaido. Meskipun masa lalu King bukanlah yang paling tragis, tetapi hal ini memberikan trauma mendalam baginya.

Pertama, King menjadi subyek uji coba dari Pemerintah Dunia. Dia menjadi subyek uji coba untuk uji ketahanan. Kedua, dia menjadi incaran pemerintah karena menjadi bagian dari ras Lunarian. Wajar jika kemudian King merasa trauma dan benci kepada pemerintah atas apa yang pernah mereka lakukan terhadap King.

Tetapi, satu hal yang menarik dari hal ini adalah adanya kesamaan aspek cerita masa lalu King dengan masa lalu Zoro, saat dia pertama kali bertemu dengan Luffy. Luffy pertama kali bertemu dengan Zoro saat dia ditahan di Shell Town oleh Helmeppo. Zoro membuat kesepakatan dengan Helmeppo bahwa dia akan tetap ditahan di sana, tanpa air dan makanan, karena sudah membunuh anjingnya demi menyelamatkan seorang anak kecil, Rika.

Sama seperti Alber dan Kaido, Zoro sedang dalam kedaan terikat dan tidak berdaya ketika Luffy menyampaikan mimpinya untuk membentuk kru bajak laut. Dan bahkan pada akhirnya, Luffy pun membebaskan Zoro ketika Helmeppo dan Morgan justru mengkhianati kesepakatannya dengan Zoro. Pada akhirnya, Zoro pun setuju untuk menjadi kru dari Luffy seperti halnya King.

Terlepas dari perbedaan filosofi dan juga karakternya, menarik bagaimana kedua kapten dan wakil kapten ini bertemu dalam sebuah kondisi dan situasi yang hampir mirip. Mungkin inilah alasan mengapa Oda Sensei menghadirkan pertarungan antara King dan Zoro, bukan King dan Sanji. Karena kedua masa lalu mereka sama. Queen pun memiliki masa lalu yang sama dengan Sanji, di mana Queen mengenal sosok Vinsmoke Judge.

Ini mungkin bukan terkahir kalinya kita akan melihat masa lalu dari King dalam seri One Piece, karena seperti yang biasa dilakukan oleh Oda Sensei, mungkin kedepannya kita akan melihat masa lalu dari Kaido. Dan dalam kilas balik Kaido tersebut mungkin kita juga akan melihat bukan hanya dari King, melainkan juga Queen dan peran All-Stars dalam membantu Kaido mencapai kekuasaanya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.