Setelah sempat terdiam, akhirnya sang pemimpin geng Brahman, Kawaragi Senju, mulai bergerak. Dia diperlihatkan bertarung melawan Terano South setelah sebelumnya South berhasil mengalahkan dua legenda terhebat Benkei dan Wakasa. Seperti yang diperlihatkan sebelumnya, kekuatan dari South benar-benar sangat luar biasa. Semua serangan yang dilancarkan oleh Benkei dan Wakasa nampak tidak terlalu berarti bagi South.

Sebaliknya, justru Benkei dan Wakasa yang nampak kelelahan menghadapi South. Dan pada akhirnya mereka berdua pun berhasil dikalahkan. Ketika Takeomi hendak bertarung menghadapi South, tiba-tiba Senju maju dan menantang South untuk bertarung. Takeomi sendiri sempat melarang Senju melakukan hal tersebut, dan memintanya menyerahkan South kepada dirinya dan Benkei serta Wakasa.

Tetapi, dengan jelas Senju mengatakan bahwa dialah pemimpin geng Brahman. Dia berhak melakukan apa pun. Dan terbukti, dengan badannya yang kecil Senju mampu bergerak dengan sangat lincah menghadapi South yang memiliki postur tubuh yang jauh berkali lipat lebih besar darinya. South pun dibuat tersungkur dengan tendangan yang dilakukan oleh Senju.

Lalu, apa yang akan terjadi di chapter selanjutnya? Chapter 230 dari seri Tokyo Revengers berjudul “Get Stuck-Up.” Dalam chapternya kita diperlihatkan bagaimana Takeomi mengingat masa lalunya, ketika dia masih menjadi wakil pemimpin dari sebuah geng legendaris yang menyatukan banyak geng di Jepang, yaitu Black Dragon. Takeomi mengingat apa yang biasanya dia lakukan dahulu.

Ketika pertempuran antar geng terjadi, Takeomi akan selalu memberikan perintah kepada orang-orang di sekitarnya. Hal inilah yang kemudian membuat Takeomi mendapatkan julukan “God of War” atau dewa perang. Namun, Takeomi sendiri tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjadi orang seperti itu. Dia selalu mengingat masa kecil yang dia habiskan bersama Shinichiro Sano, kakak dari Manjiro Sano alias Mikey.

Takeomi ingat ketika dia sering kali bermain di sebuah taman bermain bersama Shinichiro. Shin selalu berhasil naik ke puncak dan menikmati angin yang berhembus. Sedangkan Takeomi tidak bisa naik dan selalu memanggil nama Shin dari bawah. Takeomi tidak memiliki kemampuan apa pun baik dalam hal akademis maupun dalam hal olahraga. Sementara Shin justru memiliki keahlian dalam hal mengumpulkan orang-orang.

Dalam ingatan Takeomi, Shin adalah sosok yang baik. Dia hanya bertarung menghadapi orang-orang yang jauh lebih kuat darinya. Tetapi, setiap dia kalah dalam pertarungan tersebut dia akan menangis. Karena itulah dia sering kali disebut sebagai sosok yang cengeng. Ketika Shin tumbuh dewasa pun dia masih senang untuk bertarung dan tubuhnya selalu penuh dengan luka.

Takeomi juga selalu ingat akan kenangannya bersama Shin, Benkei dan Wakasa. Ketika Shinichiro ingin membentuk geng Black Dragon, Shin menunjuk Takeomi sebagai wakilnya. Takeomi pun terkejut, tetapi seiring berjalannya waktu geng mereka kemudian menjadi sangat populer di Jepang dan Takeomi pun kemudian dikenal sebagai sang dewa perang.

Ketika Shinichiro memutuskan untuk membubarkan Black Dragon, Takeomi penasaran dengan alasannya. Shinichiro menjawab dan tersenyum, “Jika kau tidak bisa melampaui Black Dragon, maka kau akan dihabisi oleh yang lemah.” Meskipun begitu, Takeomi tetap tidak menerima keputusan tersebut. Sekitar 5 tahun kemudian, Takeomi benar-benar berada di titik terendahnya.

Dia terlilit banyak hutang dan kondisinya pun terlihat sangat tidak baik. Dia sangat terlihat stress dan kurang sehat. Pada saat itu juga Shinichiro tewas. Ketika Waka, Takeomi, dan Benkei berada di sebuah sasana, Senju mengatakan bahwa dia ingin bertarung menghadapi Mikey yang tidak terkalahkan. Dia ingin membentuk sebuah geng. Takeomi sendiri terkejut, tetapi Benkei dan Wakasa memberikan pujian kepada Senju karena mereka tahu Senju adalah gadis yang kuat.

Senju mengatakan kepada Takeomi bahwa dia membutuhkan sosok yang bijak dan bisa diandalkan untuk memimpin geng tersebut. Takeomi menangis dan pensaran apakah dia akan diterima karena dia sudah kehilangan uangnya dan harga dirinya. Tetapi, Takeomi akan melakukan apa pun demi Senju, Waka, dan Benkei. Takeomi kemudian berlutut dan menangis.

Dia mengatakan bahwa dia sudah salah menilai Senju dan Takeomi sadar bahwa dia juga sudah melakukan banyak kesalahan. Karena itulah Takeomi kehilangan kepercayaan Senju dan Draken. Namun, Senju mengatakan bahwa kematian Draken dan semua kekacauan yang terjadi saat ini bukanlah kesalahan Takeomi melainkan salahnya. Dia adalah pemimpin, namun dia lemah secara mental.

Menurut Senju, yang bisa dia lakukan saat ini adalah mengalahkan South. Dan mendengar hal itu, South pun kemudian terbangun dengan mengatakan bahwa sudah lama dia tidak bertarung secara serius. Dia ingin menghabisi sosok Kawaragi Senju yang dikenal tidak terkalahkan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.