DC adalah salah satu perusahaan komik superhero Amerika yang kisahnya telah banyak diadaptasi menjadi film live action. Selama bertahun-tahun bisa dibilang sebagian besar film-film DC ini selalu kesuksesan besar di seluruh dunia, seperti trilogi The Dark Knight dan juga film Aquaman yang merupakan bagian dari jagat sinema DCEU. Namun, tahukah kalian bahwa tidak semua film DC diterima dengan baik di semua negara. Beberapa filmnya justru ada yang dilarang tayang karena alasan yang beragam. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam film live action DC yang pernah dibanned di berbagai negara!

Constantine (2005)

Jauh sebelum Warner Bros. dan DC Films mendirikan jagat sinema yang terintegrasi seperti sekarang, studio pernah merilis film live action Contantine yang dibintangi oleh Keanu Reeves. Sama seperti di komiknya, pada dasarnya film ini bercerita tentang seorang detektif supernatural Contantine yang menggunakan metode-metode pendekatan agama dan juga simbol-simbol pemujaan iblis untuk menyelesaikan kasus yang tengah dihadapinya. Nah Brunei Darussalam justru melihat film DC ini sebagai ancaman bagi kestabilan agama di negara mereka, sehingga akhirnya Contantine dibanned oleh pemerintah setempat.

The Dark Knight (2008)

The Dark Knight adalah sekuel dari Batman Begins, sekaligus film kedua dari trilogi film live action Batman yang disutradarai oleh Christopher Nolan. Film yang dibintangi oleh Christian Bale sebagai Batman dan juga mendiang Heath Ledger sebagai Joker ini terbilang sangat sukses di seluruh dunia, di mana banyak penggemar yang memuji penampilan Ledger yang tampak sangat alami sekaligus mengerikan ketikan memerankan sang Clown Prince of Crime. Namun di balik semua keberhasilannya, ternyata film DC ini dibanned di Tiongkok. WB hanya menjelaskan bahwa alasannya karena “ada sensitivitas budaya dalam filmnya.”

Suicide Squad (2016)

Dari film-film stand-alone, sekarang kita beralih ke jagat sinema DCEU, di mana ternyata film Suicide Squad pernah dibanned di Tiongkok karena dianggap tidak lulus sensor. Salah satu film DCEU yang kurang berhasil ini pada dasarnya bercerita tentang sekelompok penjahat yang mendapatkan tugas dari Amanda Waller untuk menyelamatkan Bumi sebagai tim super Suicide Squad. Meskipun tidak ada yang salah dengan plotnya dan WB pernah mencoba mengganti judulnya menjadi Task Force X, tetapi hal tersebut tetap tidak bisa membuat filmnya bisa dipasarkan di negeri tirai bambu. Mirisnya, versi reboot The Suicide Squad yang disutradarai James Gunn justru diperbolehkan tayang di Tiongkok.

Wonder Woman (2017)

Wonder Woman adalah salah satu film DCEU yang bisa dibilang telah berhasil membuat jagat sinemanya menjadi lebih besar dan menjanjikan, setidaknya pada saat itu. Di film ini Diana Prince yang diperankan oleh aktris Gal Gadot diceritakan harus terlibat dalam Perang Dunia I agar bisa menghentikan God of War Ares yang telah memulai semua peperangan di muka Bumi. Terlepas dari plotnya yang unik, ternyata film DC ini dibanned dari Lebanon. Di Timur Tengah sendiri Lebanon terkenal sebagai negara yang sering berseteru dengan Israel, kampung halaman Gal Gadot. Itulah mengapa pemerintahnya melarang film Gadot untuk tayang di negara mereka.

Justice League (2017)

Film Justice League di DCEU adalah salah satu film DC yang paling banyak mengalami drama. Mulai dari mundurnya sutradara Zack Snyder di tengah produksi karena anaknya meninggal dunia, sampai akhirnya para penggemar beraharap WB mau merilis versi asli Snyder, alasannya karena setelah diteruskan Joss Whedon filmnya dianggap jadi sangat buruk. Selain itu, film yang bercerita tentang tim superhero DC melawan Steppenwolf ini ternyata sempat dibanned juga di Lebanon. Yup, penyebabnya masih sama dengan Wonder Woman, karena film ini melibatkan Gal Gadot sebagai salah satu bintangnya.

Black Adam (2022)

Film DC terakhir yang sempat dilaporkan telah dibanned di Tiongkok adalah Black Adam. Dibintangi oleh Dwayne Johnson yang sangat berambisi ingin membangkitkan kembali DCEU, Black Adam sendiri bercerita tentang kebangkitan pahlawan Kahndaq pada era modern yang sempat dianggap musuh oleh tim superhero Justice Society, sebelum akhirnya mereka bekerja sama untuk melawan musuh sesungguhnya yang bernama Sabbac. Tidak jelas apa yang menjadi alasan pemerintah Tiongkok melarang filmnya untuk tayang, tetapi menurut rumor semua itu disebabkan karena pemeran Doctor Fate’ Pierce Brosnan mendukung Dalai Lama yang justru dianggap separatis di negeri tirai bambu.

Itulah enam film DC yang pernah dibanned di beberapa negara karena alasan tertentu, seperti tidak lulus sensor atau dianggap isu sensitif di negara yang melarangnya. Deretan film ini membuktikan bahwa walaupun mendapatkan popularitas yang besar di seluruh dunia, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi filmnya untuk dilarang diputar di beberapa negara. Di sisi lain pelarangan yang sudah terjadi juga sebenarnya tidak sepenuhnya merupakan kesalahan dari filmnya, karena beberapa penyebabnya justru terbilang cukup konyol dan tidak konsisten jika dilihat dari kacamata negara lain.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.