Meskipun sebuah film adaptasi dari buku bukanlah sebuah hal baru, namun ada juga beberapa judul film adaptasi yang justru berbeda dari sumber aslinya. Dalam mengadaptasi sebuah buku untuk film layar lebar, kunci dari kesuksesannya adalah bagaimana tim kreatif tahu dan memahami inti cerita dari buku tersebut. Mereka perlu menangkap dan memahami apa yang menarik dan tidak untuk dihadirkan di film.

Bagi sebagian orang, sebuah film adaptasi dari buku atau noverl merupakan hal yang kurang menarik dan kurang menyenangkan. Karena, ada beberapa hal yang menarik dan ikonik di cerita bukunya justru tidak dihadirkan atau kurang pas untuk muncul dalam cerita film. Hal inilah yang kemudian membuat tim kreatif filmnya memutuskan untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda dari sumber aslinya. Berikut adalah beberapa film adaptasi yang berbeda dari sumber aslinya.

How To Lose Friends And Alienate People – 2008

Film ini merupakan adaptasi dari sebuah memoir Toby Young yang pernah bekerja di majalah Vanity Fair dan juga Graydon Carter yang bekerja sebagai editor di majalah tersebut. Young diceritakan berhasil masuk ke industri belakang layar Hollywood dan juga mengetahui berbagai rahasia dari para selebritis. Simon Pegg kemudian ditunjuk untuk memerankan Toby Young dalam film adaptasi tersebut.

Meskipun sebagian besar cerita filmnya dibuat mirip dengan cerita dari Toby Young versi aslinya, namun ada beberapa perubahan tone cerita yang kemudian dihadirkan. Film ini dihadirkan secara lebih menyenangkan dan juga lucu berkat peran dari Simon Pegg yang apik. Sedangkan, dalam versi asli ceritanya justru lebih banyak cemoohan dan juga ejekan dari Toby Young terhadap para selebritis.

Moby Dick – 1956

Moby Dick merupakan sebuah novel klasik populer di dunia karya Herman Melville. Karena ciri khas dan cerita yang luar biasa, banyak orang yang beranggapan jika novel ini hampir sulit dan tidak bisa diadaptasi ke versi layar lebar. Banyak yang pernah mencoba untuk mengadaptasi cerita Ishmael, Captain Ahab dan juga kutukan paus putih ini dan hasilnya kurang begitu bagus.

Namun, satu film yang cukup memorable dari adaptasi novelnya berasal dari tahun 1956 dengan judul yang sama. Film klasik yang disutradarai oleh John Huston ini berhasil memberikan warna yang berbeda dari petualangan epik Captain Ahab dan krunya. Meskipun begitu, film Moby Dick ini sendiri masih dianggap kurang bagus jika dibandingkan dengan novelnya.

Blade Runner – 1982

Seorang penulis buku fiksi-ilmiah terkenal, Phillip K. Dick, pernah menulis sebuah novel berjudul Do Androids Dream of Electric Sheep? Novel tersebut bercerita tentang seorang polisi yang melacak keberadaan sebuah kelompok replicant, makhluk buatan yang berbentuk robot. Kemudian, sutradara Ridley Scott coba untuk mengadaptasi ceritanya dengan judul yang berbeda yaitu Blade Runner.

Ridley Scott dan timnya berani untuk menghilangkan aspek penting dari cerita di novelnya dan kemudian menghadirkan fokus cerita yang baru, terutama tentang arti kehidupan. Kesuksesan film ini bahkan menjadikan Blade Runner salah satu film berpengaruh di dunia. Bahkan, kesuksesan filmnya juga membuat popularitas dari novel aslinya melejit karena orang-orangpenasaran dengan cerita aslinya.

The Lord Of The Rings – 2001

Berbagai novel karya J.R.R. Tolkien memang selalu laku di pasaran. Tolkien selalu sukses menghadirkan novel yang bersetting di sebuah negeri dongeng dengan alur cerita yang penuh fantasi. Dan The Lord of the Rings adalah salah satu diantaranya. Hal ini juga yang kemudian membuat sutradara Peter Jackson coba untuk mengadaptasi novelnya menjadi cerita layar lebar.

Novel The Lord of the Rings memiliki banyak momen dan cerita yang mungkin akan sulit dihadirkan dalam film. Namun, Peter Jackson berhasil melakukan sebuah tugas yang sulit tersebut dengan menghadirkan energi dan semangat dari filmnya. Dia berhasilĀ  menerjemahkan berbagai hal-hal baik dan menarikdari novelnya untuk kemudian dihadirkan dalam bentuk adegan film. Bagaimana film TLOTR jadi sebuah tolok ukur baru untuk sebuah film fantasi menjadi bukti kesuksesan filmnya.

The Shining – 1980

Jika J.R.R. Tolkien terkenal karena berbagai novel fantasi, maka Stephen King dikenal karena berbagai judul buku yang penuh dengan misteri dan horror. IT dan film The Shining adalah beberapa contoh adaptasi epik dari novel karya Stephen King. Dan Stanley Kubrick berhasil menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda dari sumber aslinya dalam film The Shining yang dibintangi oleh Jack Nicholson.

Secara garis besar plot filmnya sama seperti versi novelnya. Namun, Kubrick kemudian memanfaatkan cerita di film tersebut untuk menghadirkan elemen horor dan rasa takut kepada para penonton. Sayangnya, Stephen King sendiri diketahui kurang begitu senang dengan apa yang Kubrick lakukan terhadap perubahan alur cerita di film tersebut. Bahkan, King menulis sendiri novel The Shining versinya sendiri yang justru kurang laku di pasaran.

Meskipun diadaptasi dari sebuah buku, novel, atau bahkan sumber lainnya, tidak selamanya alur cerita film adaptasi harus sama dari sumber aslinya. Tentunya film adaptasi perlu menghadirkan sesuatu yang berbeda dari versi novelnya. Selain menjadi hal yang membedakan versi novel dan layar lebar, perbedaan tersebut juga jelas memberikan nilai lain terhadap filmnya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.