Apakah kasus Jessica Louise Strong di film The Conjuring: The Devil Made Me Do It merupakan kisah nyata? Franchise The Conjuring berhasil menggabungkan antara fakta dan fiksi dari kisah pasangan suami istri Ed dan Lorraine Warren. Mereka adalah pasangan yang dikenal karena aktivitas paranormal yang dilakukan, membantu berbagai kasus-kasus yang tidak bisa dikerjakan oleh sembarangan orang.

Ketika semua cerita tersebut bersatu dengan baik dan sempurna, sulit tentunya untuk melihat apakah semua itu memang merupakan cerita asli atau sesuatu yang dibuat-buat. The Conjuring 3 sendiri merupakan film terakhir yang memperlihatkan kisah tentang pasangan keluarga Warrens, dalam petualangan paranormal mereka.

Setelah momen eksorsis yang mereka lakukan terhadap David Glatzel menjadi berantakan, iblis yang menguasai tubuh David kemudian berpindah ke tubuh Arne Johnson, adik dari kekasih Glatzel. Setelah Arne membunuh pemilik tanah, keluarga Warrens pun dipanggil untuk membuktikan bahwa Arne memang dalam kondisi dipengaruhi ketika dia melakukan pembunuhan.

Investigasi yang dilakukan keluarg Warren kemudian menunjukan adanya kesamaan kasus, termasuk kasus Jessica Louise Strong dan Katie Lincoln. Jenazah dari Katie Lincoln ditemukan di hutan di wilayah Connecticut, dan temannya, Jessica, masih hilang. Lorraine menggunakan kemampuan psychic yang dia miliki untuk membantu polisi mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu: iblis yang sama menyuruh Jessica untuk membunuh teman baiknya.

Setelah dia menyadari kesalahan yang dia lakukan, Jessica kemudian melempar dirinya sendiri dari atas bukti dan jatuh ke dalam air akibat kesedihan dan perasan bersalah yang dia alami. Geeks mungkin bertanya-tanya apakah kasus Jessica Louise Strong tersebut memang merupakan kasus yang pernah ditangani oleh keluarga Warren. Berdasarkan informasi yang ada, kasus tersebut tidaklah benar.

Seperti cerita lainnya di dua film Conjuring sebelumnya, beberapa cerita sampingan sengaja ditambahkan ke dalam filmnya untuk meningkatkan faktor keseraman dan juga semakin meningkatkan hubungan ceritanya.  cerita dari Jessica dan Katie merupakan jalan masuk bagi Ed da Lorraine untuk menggali informasi mengenai the Occultist. The Occultist sendiri membutuhkan tiga korban untuk menyempurnakan kutukan mereka – anak, kekasih, dan mereka yang alim.

Conjuring 3: Lorraine Warren's Abilities & Visions ExplainedKematian Jessica sendiri sengaja dilakukan untuk mengisi salah satu peran tersebut, yaitu anak. Meskipun dia adalah alat untuk menyempurnakan cerita, pada dasarnya Jessica Louise Strong merupakan karakter fiksional. Tetapi, memang faktanya ada sebuah pembunuhan sadis yang terjadi di Connecticut di era 80an, yang mana ceritanya menjadi inspirasi untuk film ketiga ini.

Pada era tersebut, sebagian wilayah di Amerika mengenal sebuah fenomena yang disebut “Satanic Panic” atau kepanikan aksi setan, di mana setiap aksi yang mengerikan, menakutkan, dan berbagai tindakan kejahatan lainnya diakui disebabkan karena “iblis” atau “setan” yang memerintahkan mereka. Dengan munculnya keluarga Manson di surat kabar dan bahkan menjadi berita utama, para kelompok pemuja setan atau iblis menjadi sesuatu hal yang menyeramkan di wilayah tersebut.

Jumlah pembunuhan berantai sempat mencapai puncaknya di Amerika pada masa tersebut, dan banyak yang mengaitkan peristiwa pembunuhan tersebut dengan para pengikut pengabdi seta tersebut. Ada salah satu bagian dalam cerita Jessica yang memang merupakan fakta, yaitu momen ketika Lorraine Warren menggunakan kekuatannya untuk membantu polisi dalam memecahkan kasus. Lorraine melakukan hal tersebut bukan hanya satu atau dua kali, melainkan hampir setiap kali.

Di era 1980an, Lorraine membantu pihak kepolisian untuk menemukan berbagai kasus orang hilang. Kemampuan ini menjadi jalan bagi Lorraine – dan suaminya – untuk kemudian dikenal oleh seluruh penjuru Amerika. Meskpun kasus Jessica Strong adalah kasus fiksional, namun filmnya memberikan penghormatan atas kemampuan yang dimiliki oleh Lorraine dan kontrobusinya terhadap pihak kepolisian.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.