Home MOVIE MOVIE FEATURES 7 Varian Godzilla yang Wajib Diketahui!

7 Varian Godzilla yang Wajib Diketahui!

Godzilla adalah monster raksasa yang telah menjadi ikon budaya Jepang dan salah satu karakter paling terkenal dalam sejarah film. Godzilla memang memiliki rekam jejak yang panjang. Dia sudah muncul di tahun 1954, dan masih aktif hingga sekarang. Ada berbagai varian atau versi Godzilla yang pernah dimunculkan, dan masing-masing varian tersebut memiliki keunikan dan kelebihannya tersendiri, yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Lantas apa saja varian Godzilla yang wajib diketahui? Simak berikut ini Geeks!

7 Godzilla 1954

Inilah Godzilla yang pertama kali muncul. Dia muncul pertama kali dalam film berjudul Godzilla yang dirilis pada tahun 1954. Film ini disutradarai oleh Ishirō Honda dan diproduksi oleh Toho Company Ltd. Dia menjadi “kiblat” dari bentuk-bentuk Godzilla berikutnya, karena semua Godzilla versi yang lebih baru akan mengikuti bentuk dari Godzilla lawas ini. Yang membedakan dari Godzilla ini adalah dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk melawan monster lain.

Yap, Godzilla di sini diceritakan sebagai monster yang ditargetkan oleh manusia di Bumi untuk dihabisi. Pasalnya Godzilla dianggap sebagai monster yang merusak di setiap kemunculannya. Tetapi pada akhirnya, Godzilla ini dibunuh oleh Oxygen Destroyer di akhir film. Meskipun efek khususnya mungkin terlihat kuno bagi standar modern, Godzilla mendapat sambutan positif dari kritikus pada saat perilisannya dan menjadi film yang sangat sukses di Jepang.

Kesuksesan Godzilla 1954 memicu pembuatan lebih dari 30 film dalam franchise Godzilla yang terus berlanjut hingga saat ini. Monster raksasa ini juga menjadi simbol pop culture Jepang. Meskipun awalnya diproduksi untuk pasar Jepang, Godzilla segera mendapatkan popularitas di seluruh dunia.

6 Godzilla Showa

Periode Showa berlangsung setelah tahun 1954 hingga 1975, dengan total 15 film Godzilla yang diproduksi selama periode ini. Film pertama Godzilla yang dirilis pada tahun 1954 sebenarnya tidak secara resmi disebut sebagai bagian dari periode Showa, tetapi sering dianggap sebagai film awal yang kemudian membuka jalan bagi Godzilla varian Showa. Selama periode Showa, desain Godzilla mengalami beberapa perubahan, tetapi umumnya monster tersebut memiliki ciri khas yang mencolok, seperti tubuh yang lebih besar, dan ekor yang lebih panjang.

Selain itu, kepala Godzilla mengalami beberapa penyesuaian. Beberapa bagian dalam film-film Godzilla Showa juga memiliki anggaran yang cukup rendah, sehingga juga cukup mempengaruhi kualitas dari film-filmnya. Hal yang berbeda juga terjadi dalam peran sang Godzilla. Godzilla versi Showa adalah pahlawan, dan tetap seperti itu hingga periode Showa berakhir di tahun 1975.

Perubahan dari Godzilla itu memang dilakukan untuk bisa menggaet penonton yang lebih muda. Di sini, Godzilla juga masih tampil brutal, sama seperti versi 1954. Tetapi yang harus dicatat bahwa dalam Showa, Godzilla memang lebih “menyenangkan” dibandingkan era sebelumnya yang terkenal lebih kaku.

5 Godzilla Heisei

Varian Godzilla berikutnya berasal dari era Heisei. Era Heisei dimulai dengan film The Return of Godzilla (1984), yang merupakan reboot dari franchise Godzilla setelah jeda produksi selama delapan tahun. Film ini menampilkan Godzilla yang lebih seram dan menakutkan daripada versi sebelumnya. Desain Godzilla dalam era Heisei mengalami beberapa perubahan dari film ke film. Awalnya, Godzilla memiliki desain yang mirip dengan film aslinya tahun 1954, tetapi kemudian mengalami evolusi desain yang lebih futuristik dan agresif.

Godzilla yang berevolusi dari Godzillasaurus ini jjuga memiliki sisik yang lebih gelap dan paha yang lebih besar dibandingkan Showa Godzilla. Yap, sejak tahun 60an dan 70-an, Heisei mulai meninggalkan nuansa Godzilla, dari yang tadinya film anak-anak menjadi film yang lebih dewasa. Godzilla pun lebih digambarkan lagi sebagai musuh Jepang. Dalam film-film Hesei yang dirilis pada tahun 90-an, Godzilla kemudian bertransformasi menjadi anti-hero.

Tetapi meski begitu, pemerintah masih sering mencari cara untuk mengalahkan Godzilla, tetapi biasanya cara tersebut tidak berhasil. Selain Godzilla, era Heisei juga menampilkan kembalinya monster klasik seperti King Ghidorah, Mothra, Mechagodzilla, dan Rodan. Beberapa monster baru juga diperkenalkan, termasuk Biollante dan SpaceGodzilla.

4 Godzilla 1998

Jika sebelum Godzilla dibuat oleh Jepang, tetapi di tahun 1998, muncul Godzilla baru yang datang dari versi Barat. Desain Godzilla versi 1998 sangat berbeda dari versi asli Jepang. Godzilla dalam film ini memiliki postur yang lebih ramping, kepala yang lebih kecil, dan berjalan secara bipedal, sementara Godzilla versi Jepang memiliki ciri khas yang lebih khas dan dikenali dengan cakar besar dan nafas nuklirnya.

Perubahan itulah yang membuat banyak orang mengkritik Godzilla 1998. Mereka merasa bahwa itu mengkhianati semangat Godzilla dengan membuatnya lebih seperti binatang dan bukan seperti monster iguana raksasa yang bermutasi. Perubahan itu dilakukan karena sang sutradara filmnya, Roland Emmerich, menganggap bahwa versi asli desain Godzilla tidak masuk akal, dan dia ingin sesuatu yang berbeda.

Godzilla 1998 juga mampu berlari dengan sangat cepat, berbanding terbalik dengan Godzilla versi-versi sebelumnya yang hanya bisa berjalan dengan lamban dan menghancurkan segala sesuatu yang dilewatinya. Ada juga telur-telur Godzilla yang tertinggal di sarangnya di Madison Square Garden, yang mengungkap bahwa Godzilla diciptakan dengan cara yang berbeda. Karena itulah Godzilla 1998 mendapat respons negatif.

3 Millennium Godzilla

Varian Godzilla berikutnya berasal dari era Millennium. Era Millennium Godzilla memang tidak begitu lama, karena hanya terjadi dari tahun 1999 hingga 2004. Setelah periode Heisei Godzilla berakhir dengan Godzilla vs. Destoroyah, Toho mengambil pendekatan baru dengan menampilkan Godzilla versi Millennium. Menariknya, film-film Godzilla di era Millennium sering kali mengabaikan kontinuitas sebelumnya dan berdiri sendiri sebagai kisah yang independen. Ini memungkinkan kreativitas yang lebih besar dalam pengembangan cerita dan karakter.

Alih-alih membawa anak Godzilla dan membiarkannya menjadi penerus, Toho justru memutuskan untuk memulai kembali dengan inkarnasi Godzilla yang sepenuhnya baru. Godzilla di era Millennium memang berbeda, yang juga terlihat dari duri di punggungnya yang berwarna ungu dan napas atomnya berwarna merah, mirip dengan Godzilla tahun 90-an, yang digambarkan sebagai anti-hero.

Desain tadi masih digunakan kembali dalam Godzilla vs. Megaguirus, tetapi Toho kembali menggunakan napas atom biru dan sirip punggung yang lebih tradisional untuk Godzilla Against Mechagodzilla, Godzilla: Tokyo S.O.S., dan Godzilla: Final Wars. Menariknya, efek khusus yang lebih menakjubkan menjadi daya tarik utama dalam film-film Godzilla periode Millennium.

2 Shin Godzilla

Setelah film Godzilla dari Monsterverse rilis di tahun 2014, Toho kembali berupaya membuat film yang sama sekali baru. Hasilnya, mereka berhasil membuat film Shin Godzilla, yang memperkenalkan versi baru dari Godzilla. Godzilla versi Shin memang mengalami berbagai transformasi yang tidak biasa. Dia menjadi sosok yang jauh lebih aneh dan memiliki kemampuan unik yang belum pernah dimiliki Godzilla sebelumnya.

Dalam versi Shin, Godzilla digambarkan sebagai monster jahat. Desain Shin Godzilla sangat berbeda dari versi sebelumnya. Godzilla dalam Shin Godzilla memiliki penampilan yang lebih mengerikan dan menyeramkan, dengan kulit yang mengelupas dan matanya yang besar dan merah. Film ini menghadirkan cerita yang baru dan segar, berfokus pada respons pemerintah Jepang terhadap serangan monster raksasa yang tidak terduga.

Makhluk ini akhirnya bisa dihancurkan di ending filmnya, tetapi pintu dibuka lebar untuk membiarkan lahirnya Godzilla baru. Meski begitu, Toho lebih memilih untuk tidak membawa kembali Shin Godzilla dan memilih untuk tidak melanjutkan Shin Godzilla ini. Memang Shin Godzilla memiliki “waktu hidup” yang tidak begitu lama meski ceritanya cukup menjanjikan.

1 Godzilla Monsterverse

Godzilla satu ini mungkin yang paling familiar, karena dia masih muncul hingga saat ini. Godzilla versi Monsterverse muncul pertama kali dalam film solonya berjudul Godzilla (2014). Film ini menampilkan versi baru dari monster raksasa tersebut dengan desain yang lebih realistis dan menyeramkan. Dalam MonsterVerse, Godzilla direinterpretasikan sebagai mahluk purba yang telah berada di Bumi selama berabad-abad, menjadi bagian dari ekosistem bumi dan menjaga keseimbangan alam.

Berbedan dengan Godzilla milik Toho, versi MonsterVerse tidak diciptakan oleh radiasi. Sebaliknya, dia adalah monster kuno yang dikenal sebagai Titan yang dibangunkan oleh bom atom. Godzilla di MonsterVerse dianggap sebagai “Alpha Titan,” yaitu pemimpin monster raksasa lainnya dalam ekosistemnya. Dia dihormati dan ditakuti oleh monster lain sebagai pemimpin mereka.

Godzilla diceritakan sudah bertarung melawan monster-monster kuat lainnya seperti King Ghidorah dalam film Godzilla: King of the Monsters, hingga melawan Kong dalam film Godzilla vs kong. Godzilla versi Monsterverse juga kembali muncul dalam series Monarch yang ditayangkan di Apple TV. Dan sekarang, Godzilla mulai kembali beraksi bersama dengan Kong, untuk mengalahkan monster lainnya yang jahat di Godzilla x Kong: The New Empire.

Itulah dia Geeks beberapa varian Godzilla yang wajib kalian ketahui. Mereka sangat terkenal dan memiliki cerita yang menarik untuk kita simak. Pada akhirnya, Godzilla akan selalu dikenang sebagai monster yang bisa melindungi Bumi dari ancaman monster lainnya.

Exit mobile version