10 Film Inggris Paling Sukses Sepanjang Sejarah!

Film Inggris paling sukses sepanjang sejarah pertama adalah Arthur’s Christmas. Ini merupakan salah satu film animasi asal Inggris yang paling populer. Arthur’s Christmas merupakan sebuah film liburan yang sangat menyenangkan, yang menghadirkan penampilan James McAvoy dalam mengisi suara sang protagonis utama. Arthur’s Christmas bercerita tentang putra dari Santa Claus.

Putra Santa Claus tersebut salah memberikan hadiah natal kepada seorang gadis kecil. Situasi semakin menegangkan ketika perayaan natal hanya tersisa dua jam lagi. Akhinya, petualangan untuk mengembalikan semuanya seperti semula pun pun terjadi. Dan inilah yang kemudian jadi sorotan dari filmnya. Arthur’s Christmas berhasil mendapatkan banyak sekali penghargaan anak-anak.

Selain juga sukses secara komersil, Arthur’s Christmas nyatanya sukses secara kritik di mana banyak pihak yang senang dan terhibur dengan film animasi ini. Meskipun menghadirkan narasi yang baik dan juga penuh humor, namun ada pesan yang menarik dan menyentuh yang membuat film Arthur’s Christmas ini menarik dan cocok untuk ditonton saat momen perayaan natal tiba.

Film Inggris paling sukses sepanjang sejarah selanjutnya adalah Darkest Hour. Film yang dibintangi Gary Oldman ini menceritakan tentang kehidupan Perdana Menteri Inggris, Winston Churcill pada masa-masa awal Perang Dunia II. Di mana dia memiliki beban untuk menentukan masa depan Eropa Barat. Dan dia harus memutuskan apakah akan melakukan negosiasi dengan Hitler atau berperang dan melawan rintangan yang luar biasa.

Darkest Hour dianggap sebagai film yang mengahdirkan penampilan terbaik dari Gary Oldman. Meskipun akting dari Gary Oldman adalah sorotan utama dalam filmnya, beberapa cast lainnya juagh tidak kalah menarik dan luar biasa. Selain kualitas akting, film yang rilis pada 2017 ini juga berhasil menghadirkan transformasi luar biasa bagaimana Oldman bisa “berubah” menjadi Winston Churchill dengan riasan luar biasa.

Terlepas dari berbagai hal dan juga fakta sejarah yang menyimpang, film garapan Joe Wright ini sudah terbukti berhasil meraih perhatian dari para penggemar film sejarah dan penonton umum. Hal ini terbukti dari total pemasukan yang mereka dapatkan secara internasional. Film Darkest Hour berhasil mendapatkan pemasukan sebesar 150 juta Dollar Amerika.

Pasca kesuksesan dari TV seriesnya, yang bahkan jadi salah satu series ikonik di Inggris, Downtown Abbey kemudin diadaptasi dalam versi film di tahun 2019. Film ini juga ternyata berhasil meraih keuntungan besar dengan menjadi salah satu box office hit. Hal ini terbukti dari jumlah pemasukan film Downtown Abbey yang mencapai 194 juta Dollar Amerika dari box office seluruh dunia.

Michael Engler merupakan sosok di balik film tersebut. Bersetting di tahun 1927, Downtown Abbey menceritakan tentang keluarga bangsawan The Crawleys ketika mereka mempersiapkan untuk menjamu King George V dan Queen Marry di Downtown Abbey. Pertemuan tersebut nyatanya jadi momen berbagai hal epik mulai dari intrik, romansa, dan berbagai skandal.

Untuk Geeks penggemar film drama kolosal atau drama era zaman dahulu, maka Downtown Abbey bisa jadi salah satu tontonan yang menarik, khususnya dari film Inggris. Namun, untuk bisa menikmati filmnya Geeks perlu cermat mengikuti alur ceritanya agar tidak kebingungan. Meskipun begitu, Downtown Abbey memang bisa jadi salah satu tonton yang menarik apalagi dengan berbagai penghargaan yang ada.

Film Inggris paling sukses selanjutnya adalah film dengan konsep stop-motion unik yaitu Wallace & Gromit: The Curse of the Were-Rabbit. Disutradarai oleh Steve Box dan Nick Park, ini merupakan film panjang pertama dari series animasi tersebut. Sebelumnya, Wallace & Gromit sudah merilis beberapa film pendek yang juga tidak kalah sukses. Ini merupakan sebuah parodi dari film monster klasik Inggris produksi Hammer Horror.

Wallace & Gromit: The Curse of the Were-Rabbit menghadirkan cerita yang berfokus pada sosok karakter bernama Wallace, seorang pria baik yang juga seorang penemu yang sangat senang dengan keju. Dia memiliki seekor anjing cerdas bernama Gromit. Bersama-sama mereka kemudian menjalankan misi sebagai agen pembasmi hama. Wallace & Gromit: The Curse of the Were-Rabbit sukses meraih banyak penghargaan.

Salah satunya adalah Academy Award untuk Best Animated Feature. Di sisi lain, bukti kesuksesan dari Wallace & Gromit: The Curse of the Were-Rabbit adalah filmnya berhasil mengantongi pemasukan sebesar 192 juta Dollar Amerika dari seluruh dunia. Selain menghadirkan berbagai lelucon yang lucu dan menarik, filmnya juga menghadirkan berbagai karakter ikonik dari seriesnya. Dan film ini sangat cocok ditonton bersama keluarga.

Ketika berbicara mengenai film komedi romantis dari Inggris serta film liburan, banyak yang beranggapan jika Love Actually adalah salah satu yang paling tinggi dalam daftar rersebut. Film ini disutradarai oleh Richard Curtis dan dibintangi oleh nama-nama besar aktor dan aktris Inggris, seperti Colin Firth, Keira Knightley, Hugh Grant, dan Alan Rickman. Ceritanya sendiri berfokus pada delapan pasangan berbeda.

Kita akan diajak melihat aktivitas hubungan dari delapan pasangan tersebut satu bulan sebelum natal di London. Secara komersil, Love Actually menjadi salah satu film yang sangat sukses dengan berhasil mendapatkan pemasukan sebesar lebih dari 244 juta Dollar Amerika. Padahal, jumlah ongkos produksi untuk filmnya sendiri memang tidak terlalu besar yaitu 40 juta Dollar Amerika.

Berdasarkan hal tersebut, rasanya memang tidak mengherankan jika Love Actually masih jadi salah satu film Inggris yang populer dan salah satu yang paling sukses. Hal ini karena plot yang ringan dan menyentuh hati, menghadirkan kisah romansa yang menyentuh, yang mana bisa membuat suasa hati yang menonton filmnya menjadi sangat terhibur.

Four Weddings and a Funeral adalah film komedi romantis karya sutradara Mike Newell yang dirilis pada pada 13 Mei 1994. Filmny sendiri dibintangi oleh Hugh Grant, Andie MacDowell, Kristin Scott Thomas, dan bahkan sosok Rowan Atkinson. Four Weddings and a Funeral menghadirkan kisah tentang sosok Charles dan juga teman-temannya. Charles merupakan pria yang selalu menghadiri pesta pernikahan orang-orang di terdekatnya.

Meskipun begitu, di sisi lain dia menyimpan ketakutan seumur hidup di mana dia berpikir bahwa dia hanya akan menghadiri pernikahan tanpa melakukan pernikahannya sendiri. Sayangnya, Charles sendiri takut untuk berkomitmen dalam menjalani sebuah hubungan hingga jenjang yang pernikahan. Dia sering bergonta-ganti pasangan, sampai kemudian dia bertemu dan jatuh cinta dengan sosok Carrie.

Film komedi romantis ini berhasil mengantongi 245 juta Dollar amerika. Namun, sempat muncul kabar yang kurang sedap yang menyebutkan jika kedua pemeran utama, Hugh Grant dan Andie MacDowell, tidak memiliki chemistry yang baik. Sebagian penonton pun sebenarnya merasakan hal tersebut. Meskipun begitu, film ini tetap dianggap menarik untuk ditonton dan dinikmati.

Rilis perdana pada 1997, The Full Monty mengahdirkan cerita tentang enam pria pengangguran di Sheffield, Inggris, yang sepakat untuk membentuk sebuah kelompok penari striptis pria demi mengumpulkan uang. Film ini berhasil meraup lebih dari 250 juta Dollar Amerika di seluruh dunia serta menjadi salah satu film Inggris dengan pendapatan tertinggi pada saat itu.

The Full Mounty dibintangi oleh Robert Carlyle, Mark Addy, William Snape, Steve Huison, Tom Wilkinson, Paul Barber, dan Hugo Speer. Kesuksesan dari film The Full Monty berasal dari cerita yang menyentuh tentang persahabatan, harga diri, dan determinasi, serta humor yang cerdas dan pendekatan yang hangat terhadap isu-isu sosial. Film ini berhasil menarik penonton dengan karakter-karakternya yang otentik dan situasi yang dekat dengan para penonton.

The Full Monty juga membuktikan bahwa film dengan tema dan setting lokal dapat memiliki daya tarik global jika mampu menyampaikan cerita yang menggugah dan menghibur. Banyak para pecinta film yang tertarik untuk menyaksikan filmnya saat perilisan film ini terjadi. Film Peter Cattaneo ini dianggap sebagai salah satu film komedi Inggris terbaik sepanjang masa.

Geeks mungkin sudah tidak asing dengan salah satu film Inggris paling sukses ini. Slumdog Millionaire adalah film karya Danny Boyle yang diadaptasi dari novel Q&A karya Vikas Swarup. Filmnya menceritakan tentang seorang anak yatim piatu bernama Jamal Malik yang menjadi salah satu kontestan dalam kuis terkenal yaitu Who Wants to be A Millionaire. Namun, polisi menangkapnya akibat tuduhan berbuat curang.

Jamal Malik sendiri merupakan seorang anak yang berasal dari sebuah wilayah kumuh di India, yaitu Juhu. Semua jawaban yang dia hadirkan memiliki latar belakang yang bersumber dari apa yang dia alami dan rasakan sebelumnya. Ketika dia dituduh berbuat curang dalam memenangkan kuis tersebut, saat itulah dia harus membuktikan diri kepada semua orang bahwa dia tidak bersalah.

Meskipun hanya membutuhkan anggaran sebesar 15 juta Dollar Amerika, Slumdog Millionaire berhasil membuktikan diri sebagai film yang sangat sukses karena berhasil menyabet 8 piala Oscar untuk kategori Best Motion Picture, Best Directing, Best Writing, Best Cinematography, Best Editing, dan masih banyak lagi. Meskipun di India sendiri filmnya mendapatkan reaksi yang beragam, namun Slumdog Millionare sendiri berhasil meraup keuntungan sebesar 384 juta Dollar Amerika.

Film 1917 disutradarai oleh Sam Mendes, yang juga terkenal atas karyanya dalam film seperti American Beauty dan Skyfall. Salah satu aspek paling menonjol dari film ini adalah penggunaan teknik sinematik yang unik, di mana film diarahkan dan disutradarai sedemikian rupa sehingga terlihat seolah-olah difilmkan dalam satu adegan panjang tanpa potongan atau yang biasa disebut sebagai one-shot.

Meskipun bukan diadaptasi langsung dari kisah nyata tertentu, film ini terinspirasi dari pengalaman mendiang kakek Sam Mendes, yang bertugas sebagai kurir pesan di Front Barat selama Perang Dunia I. Filmnya mengisahkan tentang dua prajurit Inggris, Schofield dan Blake, yang mendapatkan misi berbahaya di mana mereka harus menyampaikan pesan penting ke pasukan Inggris yang terjebak di wilayah musuh.

Pesan tersebut berisi perintah untuk menghentikan serangan yang akan menyelamatkan ribuan nyawa, termasuk nyawa kakak Blake sendiri. Film 1917 sukses membawa pulang Piala Oscar untuk kategori Best Cinematography, Best Sound Mixing, dan Best Visual Effects. Dan yang menarik adalah banyak adegan penting yang muncul dalam filmnya tidak dilakukan dengan bantuan CGI.

Film original Inggris paling sukses sepanjang sejarah yang terakhir adalah The King’s Speech. Film The King’s Speech menceritakan tentang Raja George VI yang memiliki masalah dalam hal komunikasi dengan orang-orang. Dia selalu kesulitan untuk berbciara atau gagap saat menyampaikan pidato atau berbicara di hadapan banyak orang. Karena masalah tersebut dia sering tidak bisa mengatakan apa yang diinginkannya.

Untuk mengatasi permasalahan besar itu, dia berusaha untuk menyembuhkan kegagapannya dengan bantuan dari seorang terapis bernama Lionel Logue. Film ini dibintangi oleh Colin Firth, yang sukses juga di film Kingsman di mana dia berperan sebagai Gallahan. Firth sendiri berperan sebagai King George VI. Film ini tidak luput dari kritikan para fans yang mempermasalahkan fakta yang tidak akurat.

Contohnya adalah film ini memperpendek hubungan yang panjang antara George dan Logue. Dan yang paling disoroti adalah bagaimana momen tersebut justru terjadi tidak lama sebelum perang dunia kedua terjadi, yang mana dalam cerita aslinya hal ini terjadi jauh sebelum perang dunia kedua meletus. Terlepas dari semua kritikan tersebut, The King’s Speech sukses secara komersil dengan meraih pemasukan sebesar 480 juta Dollar Amerika.

Inggris merupakan salah satu negara produsen terbesar di dunia. Meskipun mereka memiliki berbagai franchise blockbuster yang populer, namun film-film original dari Inggris juga tidak kalah menarik dan menjadi rekomendasi untuk ditonton. Dan beberapa film di atas bisa jadi contoh film Inggris yang paling sukses dalam sejarah.