Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Adegan Film Yang Dirubah Demi Sensor!

10 Adegan Film Yang Dirubah Demi Sensor!

Demi bisa tayang di sebuah negara, seperti China dan negara lain, ada beberapa adegan film yang akhirnya dirubah demi lolos sensor. Melakukan sensor tentunya jadi satu prosedur yang harus sebuah film lakukan agar bisa tayang. Melakukan sensor juga jadi langkah terakhir sebelum filmnya benar-benar bisa tayang. Namun, di beberapa negara sebuah proyek film terkadang harus rela beberapa adegan dalam filmnya dirubah demi sensor. Berikut adalah beberapa contohnya.

10 Red Dawn

Adegan film yang dirubah demi sensor pertama berasal dari film Red Dawn. Ini merupakan remake dari film aksi dengan judul yang sama yang rilis pada 1980an. Red Dawn sendiri rilis pada 2012 kemarin. Filmnya sendiri bercerita tentang sekelompok orang yang memiliki latar belakang militer. Mereka kemudian membentuk sebuah kelompok gerilya yang jadi kekuatan perlawanan bagi kelompok militer yang mengambil alih kota mereka.

Dalam versi film originalnya yang tayang pada 1984, pihak yang menyerbu atau melakukan invasi tersebut adalah Uni Soviet. Namun, dalam film Red Dawn versi tahun 2012 pada awalnya pasukan negara China yang jadi antagonis di film tersebut. Namun, mengingat filmnya akan juga dipasarkan di China dan mereka adalah target pasar yang besar, akhirnya adegan tersebut dirubah total.

Pihak petinggi dari rumah produksi memutuskan untuk mengganti pihak China dengan Korea Utara. Hal ini semata-mata demi mengamankan potensi besar film tersebut di negara China. Dalam proses editing, bendera China diganti secara digital dengan bendera Korea Utara. Beberapa poin cerita di filmnya juga dirubah agar bisa meyakinkan jika Korea Utara adalah antagonis utamanya.

9 Skyfall

Adegan film yang dirubah demi sensor yang selanjutnya adalah Skyfall. Kasus sensor di film ini mirip seperti yang terjadi kepada Red Dawn. Film ketiga dari Daniel Craig dalam perannya sebagai James Bond harus mengalami perubahan besar ketika menghadirkan karakter antagonis. Dalam film Skyfall, nampak bagaimana MI6 sudah terbongkar operasinya secara keseluruhan.

Hal itu pun membuat semuanya berada di tangan agen rahasia andalan mereka, yang tidak lain adalah James Bond alias agen 007. Dalam film tersebut sebenarnya terdapat adegan yang memperlihatkan bagaimana Bond bertarung menghadapi kelompok villain asal China. Namun, adegan ini hanya muncul dalam versi aslinya. Sedangkan, untuk versi tayang di luar negeri, khususnya China, akhirnya adegan tersebut dirubah.

Dalam hal ini, MGM memutuskan untuk memotong seluruh adegan tersebut dari filmnya. Secara plot, memang adegan tersebut tidak memberikan pengaruh atau perubahan besar. Namun, ini sebenarnya bukan kali pertama franchisenya menghapus adegan yang menghadirkan karakter China di dalam ceritanya. Casino Royale dan Quantum of Solace juga pernah melakukan hal yang sama.

8 Pirates Of The Caribbean: At World’s End

Pirates Of The Caribbean: At World’s End merupakan film ketiga dari franchise film Pirates Of The Caribbean. Alur ceritanya sendiri berfokus pada Captain Barbossa, Will Truner, dan Elizabeth Swan, di mana mereka berlayar mengikuti peta yang ada untuk menemukan kapten Jack Sparrow. Dalam petualangannya, mereka kemudian bertemu dengan kelompok bajak laut lainnya.

Dalam salah satu adegan yang bersetting di Singapura, filmnya memperkenalkan sosok bajak laut bernama Sao Feng. Karakter bajak laut tersebut diperankan oleh aktor legendaris Chow Yun Fat. Sebenarnya, sang aktor merupakan sosok yang juga besar baik di Hong Kong ataupun di China, Sehingga, logikanya menghadirkan sosok Chow Yun Fat bisa jadi nilai tambah tersendiri.

Namun, pada akhirnya, adegan yang menghadirkan sosok Sao Feng di film tersebut harus dirubah atau dihilangkan. Alasannya adalah karena karakter Sao Feng sendiri erat kaitannya dengan stereorip orang Asia. Bagaimana Sao Feng digambarkan sebagai sosok jahat juga jadi salah satu hal lainnya yang banyak dikritik. Dan akhirnya, karakter Sao Feng hilang dari filmnya untuk versi tertentu.

7 Titanic

Titanic merupakan salah satu film yang memang sering menjadi contoh bagaimana sebuah adegan film harus dirubah demi sensor di sebuah negara. Tentunya Geeks sudah tidak asing dengan mahakarya dari James Cameron satu ini. Bahkan, setelah 26 tahun berlalu, film Titanic masih tetap populer. Jack dan Rose bahkan jadi dua karakter film yang paling populer dalam sejarah.

Titanic menghadirkan banyak momen menarik, seperti kejadian ketika kapalnya bertabrakan dengan gunung es di Samudera Pasifik. Hal itu yang kemudian menjadi awal bencana besar tenggelamnya kapal Titanic. Namun, tentunya bukan hanya itu saja adegan atau momen menarik dari filmnya. Salah satu yang paling banyak dikenang adalah ketika Jack menggambar Rose di kamarnya dalam keadaan tidak menggunakan busana.

Banyak negara yang sangat ketat dalam urusan sensor yang berkaitan dengan ketelanjangan (nudity) dan semacamnya. Jika dalam versi aslinya atau versi Amerika film tersebut memperlihatkan momen di mana bagian dada dari Rose nampak dengan jelas, untuk versi sensornya adegan tersebut kemudian dipotong seluruhnya. Adegan tersebut memang tidak memberikan hal yang signifikan bagi filmnya.

6 The Shape Of Water

Masih berkaitan dengan adegan film yang dirubah demi sensor akibat menghadirkan adegan telanjang atau tanpa busana, selain Titanic, The Shape of Water juga mengalami nasib yang sama. Ini merupakan sebuah film romansa fantasi karya Guillermo Del Toro yang tayang pada 2017 kemarin. The Shape of Water diaggap menjadi salah satu film terbaik dari sang sutradara.

Buktinya adalah bagaimana The Shape of Water berhasil mendapatkan empat piala Oscar di tahun 2018. Filmnya sendiri bersetting di era 1960an di sebuah fasilitas riset rahasia milik pemerintah. Seorang wanita bernama Elisa kemudian menemukan uji coba rahasia di sana dan kemudian menjalin koneksi dengan makhluk yang jadi subyek uji coba tersebut. Mereka bahkan menjalin hubungan romantis.

Terlepas dari kesuskesan dari filmnya, hubungan romantis dari kedua karakter ini nyatanya harus mendapatkan sensor di beberapa negara. Dalam salah satu adegan, nampak Elisa berdiri dalam keadaan tanpa buasa di hadapang sang Amphibian Man. Adegan film ini kemudian dirubah agar bisa lolos sensor di negara lain. Mereka kemudian melakukan editing dengan menghadirkan sebuah gaun berwarna gelap di tubuhnya. Ini juga yang kemudian pihak Warner Bros. lakukan untuk melakukan sensor terhadap adegan dewasa Florence Pugh di film Oppenheimer.

5 World War Z

Sejak awal proses produksi film World War Z dimulai film ini memang sudah memiliki banyak kendala dan masalah. Salah satu yang paling menonjol adalah bagaimana filmnya beberapa kali harus ditulis ulang dan naskah skripnya pun berubah-ubah. Bahkan, saking seringnya alur cerita filmnya berubah apa yang muncul di filmnya sebenarnya jauh dari rencana awal alur cerita film tersebut.

World War Z sendiri menghadirkan cerita di mana wabah zombie sudah menyebar di seluruh dunia. Wabah tersebut membuat manusia menjadi sosok zombie mengerikan. Gerry Lane harus berpacu dengan waktu di mana dia berpetualang keliling dunia untuk menghentikan penyebaran virus zombie tersebut dan juga sebelum hal itu menghancurkan seluruh umat manusia.

Salah satu hal yang kemudian dirubah dari film ini adalah bagaimana seluruh referensi yang berkaitan dengan China dihapus atau dihilangkan dari film alur cerita filmnya. Mereka tidak ingin filmnya merusak peluang pangsa pasar terbesar. Selain referensi mengenai China, sebenarnya ada beberapa hal lainnya yang kemudian dirubah atau dihilangkan dari filmnya agar bisa tayang di negara lain.

4 Transformers: Age Of Extinction

Film dengan genre aksi biasanya akan sangat laku keras di luar negeri seperti China. Dan franchise Transformers bisa jadi salah satu contoh dari hal tersebut. Film yang bercerita tentang kendaraan yang mampu bertransformasi menjadi robor raksasa ini bisa diterima dengan baik oleh para pecinta film di China. Namun, hal tersebut bukan berarti filmnya sama sekali tidak mengalami perubahan.

Perubahan yang muncul dalam film ini terjadi karena memang pihak Paramount Studios menjalin kerja sama dengan dua perusahaan asal China, Jiaflix dan China Movie Channel. Mereka menjalin kerja sama untuk bisa mendistribusikan filmnya ke luar negeri. Dengan adanya kerja sama ini, pihak Paramount pun akhirnya melakukan beberapa perubahan terkait dengan filmnya.

Yang pertama adalah terdapat beberapa adegan film yang akhirnya dilakukan proses shootingnya di Hong Kong. Selain itu, filmnya juga kemudian jadi ajang untuk promosi berbagai produk dan benda-benda dari China. Salah satu contohnya adalah minuman berenergi dari China dan juga minuman susu kacang kedelai yang bernama Vitasoy.

3 Doctor Strange

Jauh sebelum film Doctor Strange rilis di bioskop, sempat terdapat diskusi daring dan perdebatan mengenai berbagai perubahan yang ada di filmnya. Dalam versi komik, karakter The Ancient One digambarkan sebagai sosok yang memiliki ciri-ciri seperti penduduk Tibet. Bagaimana kemudian aktris Tilda Swinston untuk mengisi peran tersebut jelas mengundang kontroversi di kalangan fans.

Selain itu, keputusan dari Marvel Studios untuk merubah lokasi dari Kamar-Taj yang seharusnya berada di Tibet dan kemudian pindah ke Nepal juga jadi salah satu hal yang banyak fans perdebatkan mengenai perubahan yang ada. Namun, sebenarnya ada alasan khusus mengapa mereka kemudian melakukan hal tersebut. Tibet merupakan sebuah topik yang sensitif, khususnya di negara China.

Sudah sejak lama Tibet dan China terlibat dalam konflik Geo-politik yang sangat rumit, bahkan hingga sekarang. Demi menghindari berbagai kerugian dan hal yang tidak mereka inginkan, akhirnya Marvel Studios mengganti atau merubah semua hal yang mereferensikan pada Tibet. Semua hal itu Marvel Studios lakukan semata-mata demi menyenangkan satu market saja.

2 Iron Man 3

Apa yang terjadi di film ini mirip seperti yang terjadi dalam film Doctor Strange, Iron Man 3 juga menjadi film Marvel Studios lain yang mengalami perubahan. Iron Man 3 menjadi salah satu film terbesar yang rilis di tahun 2013. Film ini disutradarai oleh Shane Black yang juga berperan sebagai penulis skenario bersama Drew Pearce. Di sini, Robert Downey Jr. kembali memerankan peran Tony Stark.

Film ini menceritakan sosok Tony Stark pasca The Avengers. Dia berjuang dengan tekanan psikologis dan terobsesi untuk memperbaiki dan meningkatkan peralatan Iron Man miliknya. Karena itulah hubungannya dengan Pepper Potts menjadi memanas. Namun, ketika seorang teroris yang dikenal sebagai Mandarin muncul dan menimbulkan ancaman besar terhadap keamanan Amerika Serikat, Tony akhirnya berusaha untuk melindungi negara dan orang-orang yang dicintainya.

Karakter The Mandarin sendiri menjadi salah satu hal yang akhirnya harus mengalami perubahan besar di filmnya. Diperankan oleh aktor Ben Kingsley, The Mandarin di film tersebut nyatanya hanya merupakan aktor sewaan Aldrich Killian untuk menutupi aksinya yang sebenarnya. Marvel memutuskan untuk menghadirkan cara agar pihak pihak pemerintah China tidak marah terkait hal ini. Mereka bahkan menghadirkan sebuah adegan khusus yang menghadirkan bintang China populer.

1 Bohemian Rhapsody

Adegan film yang dirubah demi sensor yang terakhir terjadi dalam film Bohemian Rhapsody. Digarap oleh sutradara Brian Singer, Bohemian Rhapsody adalah film biografi atau biopik kontroversial yang menceritakan perjalanan karier Freddie Mercury bersama band Queen sebagai salah satu bintang rock paling legendaris sepanjang masa. Sayangnya, film ini sempat jadi sumber kekecewaan para fans.

Meskipun filmnya berhasil mememangkan empat penghargaan Academy Awards, tetapi banyak dari kalangan penggemar berat Queen yang justru kecewa. Beberapa faktor diantaranya adalah terdapat hal atau momen sejarah yang mereka anggap tidak benar atau tidak akurat. Kemudian, bagaimana Freddie yang terdiagnosis penyakid AIDS akibat menyukai sesama jenis dianggap terlalu eksplisit dan terlalu cepat.

Seperti yang disebutkan di atas, hal yang berkaitan dengan seksualitas dan adegan dewasa menjadi salah satu hal yang cukup ketat untuk disensor. Dan buktinya adalah adegan seksual dari Freddie Mercury serta ketika dia bersama dengan pria lain akhirnya harus dihapus dan diganti. Sehingga, hal ini pada akhirnya membuat film Bohemian Rhapsody benar-benar menjadi film tentang Queen dan bukan tentang Mercury.

Sensor mau tidak mau harus terjadi di sebuah film sebagai sebuah persyaratan mutlak agar filmnya bisa tayang. Namun, faktanya, di era modern ini sensor bukan hanya terjadi karena memang alasan aturan di sebuah negara. Terdapat juga alasan bisnis di balik semua perubahan adegan film akibat sensor tersebut.

Exit mobile version