10 Film Box Office Yang Paling Banyak Ditiru!

Film box office yang paling banyak ditirukan pertama adalah 2001: Space Odyssey. Mahakarya dari sutradara Stanley Kubrick tetap dianggap sebagai film yang paling fenomenal, paling luar biasa, terutama dalam hal visual dan teknologi yang digunakan. Tema tentang luar angkasa memberikan Kubrick banyak hal dan ide-ide baru yang coba dihadirkan di filmnya.

Filmnya sendiri bercerita tentang dua orang astronot, Dr. David Bowman dan Frank Poole. Mereka mendapatkan misi untuk pergi ke planet Jupter dengan pesawat luar angkasa yang dibekali dengan kecerdasan buatan bernama HAL 9000. Namun, di tengah misi, kecerdasan buatan tersebut mulai bertindak sendiri dan mulai menyerang kedua astronot. Di akhir filmnya, kita melihat bagaimana David Bowman “tewas” dan kemudian berubah menjadi makhluk bernama Star Child.

Hampir semua film yang bertema fiksi ilmiah pasti menirukan atau berpacu pada apa yang dihadirkan oleh Kubrick dalam film 2001: Space Odyssey. Mulai dari sinematografi, visual, CGI, dan sebagainya. Inilah yang kemudian jadi alasan mengapa film tersebut masih sangat populer dan bahkan masih berpengaruh hinggaa sekarang sehingga banyak ditiru oleh berbagai film box office lainnya.

Quentin Tarantino adalah salah satu sutradara yang nyeleneh dalam industri perfilman Hollywood di mana tidak sedikit film-film yang dia hadirkan merupakan hasil uji coba atau eksperimen yang dia lakukan. Selain Kill Bill, Pulp Fiction adalah contoh nyata dari hal tersebut. Melalui film Pulp Fiction, Quentin tarantino berhasil menciptakan sebuah film yang menghadirkan perpindahan momen dari satu cerita ke cerita lainnya.

Shot atau pengambilan yang dihadirkan juga menarik dan unik, di mana selain efek dramatis pengambilan gambar yang dilakukan juga menghadirkan efek menegangkan. Perpaduan tersebut membuat para penonton terus bertanya-tanya tentang alur ceritanya yang membuat mereka betah dan harus memperhatikan ceritanya. Yang juga jadi ciri khas Tarantino adalah bagaimana dia tidak ragu untuk menghadirkan eksplisit.

Destiny Turns on the Radio, Things to Do in Denver When You’re Dead, 2 Days in the Valley, Lock Stock and Two Smoking Barrels, dan Seven Psychopaths merupakan beberapa film yang dianggap menirukan film Pulp Fiction. Sayangnya, mayoritas film yang coba menirukan Pulp Fiction tidak bisa meraih kesuksesan yang sama. Meskipun begitu, pengaruh dari film ini di industri Hollywwood tetap tidak terbantahkan.

Trilogi Batman karya Christopher Nolan jadi salah satu trilogi film yang sukses sepanjang sejarah. Meskipun Nolan sebenarnya bukan sosok sutradara yang biasa mengerjakan film adaptasi buku komik, namun bisa dibilang dia berhasil menghidupkan sosok tersebut dengan ciri khasnya sendiri. Trilogi Batman karya Nolan tidak lain adalah Batman Begins, The Dark Knight, dan The Dark Knight Rises.

Yang menarik kemudian adalah bagaimana semua film tersebut mampu mendapat ulasan positif dan sukses besar di box office. Trilogi Batman, khususnya Batman Begins dan The Dark Knight, menjadi film box office yang banyak ditirukan. Mayoritas film yang menirukan kedua judul tersebut berusaha untuk bisa menghadirkan formula cerita yang sama, terutama mengenai cerita asal-usul sebuah karakter.

Seperti yang Geeks ketahui, Batman Begins berhasil dengan sukses memperkenalkan sosok Bruce Wayne dan perubahannya dari sosok pemuda biasa menjadi Batman. Iron Man, The Amazing Spider-Man, Man Of Steel, dan Godzilla, dianggap menjadi film yang menghadirkan formula cerita yang sama dengan trilogi Batman ini. Dan hasilnya bisa dibilang memang berhasil.

Selain 2001: Space Odyssey, sebenarnya ada beberapa film lain yang memberikan pengaruh untuk genre fiksi ilmiah dan jadi salah satu film yang banyak ditiru. Salah satunya adalah Blade Runner. Ini merupakan film yang rilis pada 1980an dan jadi salah satu tonggak sejarah lainnya di dunia film. Blade Runner sendiri merupakan film garapan sutradara Ridley Scott.

Blade Runner mengisahkan sebuah dunia yang bersetting di masa depan, di mana para manusia dan android hidup berdampingan dengan sangat baik dan dinamis. Namun, seorang polisi khusus yang diperankan oleh Ford harus menangani kasus pembunuhan yang mana pelakunya diduga adalah robot atau android. Yang menarik adalah dalam upaya untuk memecahkan kasus tersebut justru karakter Harrison Ford malah mengalami krisis identitas.

Karakter tersebut bertanya kepada dirinya sendiri apakah dia benar-benar manusia atau justru robot. Beberapa hal yang menjadi sorotan dari film ini adalah kualitas visual yang menawan, alur cerita yang kompleks namun menarik, serta kualitas CGI yang luar biasa terlepas filmnya rilis di tahun 1980an. The Fifth Element dan Total Recall versi tahun 2012 jadi beberapa film yang coba untuk menirukan kesuksesan dari Blade Runner.

Geeks tentunya sudah tidak asing dengan cerita dari Alice in Wonderland. Film tersebut merupakan adaptasi dari novel Alice’s Adventure in Wonderland karya dari penulis Lewis Caroll. Kisahnya sendiri berfokus pada seorang gadis bernama Alice. Dalam ceritanya, Alice tertarik dengan seekor kelinci yang masuk ke sebuah lubang di mana di dalam lubang tersebut ternyata ada sebuah dunia fantasi yang luar biasa.

Film Alice In Wonderland ini sendiri sebenarnya merupakan upaya perdana dari Disney untuk menghadirkan versi live action dari berbagai cerita klasik animasi mereka. Dan yang menarik adalah tidak banyak yang menduga jika film ini akan meraih kesuksesan yang besar. Bisa dibilang, Alice in Wonderland jadi salah satu film underrated di tahun 2010 yang berhasil mengantongi ratusan juta Dollar Amerika

Dan kisah tentang petualangan Alice yang masuk ke lubang kelinci dan berpetualang di dunia fantasi penuh sihir tersebut sudah banyak sekali diadaptasi, baik untuk cerita film ataupun cerita series TV. Snow White And The Huntsman, Hansel And Gretel: Witch Hunters, Red Riding Hood, Maleficent, dan Jack The Giant Killer adalah beberapa film yang menirukan kesuksesan dari film ini.

Film dengan tema fantasi memang bukan jadi primadona di jajaran box office. New Line Cinema sebenarnya menghadirkan sebuah pertaruhan besar ketika mereka coba untuk mengadaptasi novel karya J.R.R. Tolkien dalam versi film. Bahkan, awalnya, mereka hendak memotong cerita tersebut menjadi hanya satu film. Namun, ternyata, film The Lord of the Rings laku keras di pasaran.

Pasca kessuksesan ini New Line Cinema mengubah strategi dengan menghadirkan seluruh alur cerita novel karya Tolkien tersebut di tangan Peter Jackson. Bahkan, mereka juga mengadaptasi novel lainnya yang tidak lain adalah The Hobbit. Kesuksesan dari trilogi The Lord of the Rings ini banyak ditirukan oleh film dengan genre fantasi lainnya. Eragorn, The Chronicles Of Narnia, Maleficent, dan The Golden Compass adalah contoh dari hal tersebut.

Bahkan, beberapa film dari franchise Harry Potter juga menirukan apa yang TLOR hadirkan dalam ceritanya. Game of Thrones bahkan jadi contoh lainnya dari hal ini, yang mana bahkan series populer tersebut sering dibanding-bandingkan dengan film ini. Namun, dengan kayanya cerita dan worldbuilding yang menarik rasanya wajar jika banyak film kemudian menirukan trilogi TLOR.

Meskipun fllm dengan genre superhero sudah ada sejak era awal 2000an, namun puncak popularitas dari genre ini baru terjadi sejak akhir 2000an. Tepatnya genre ini baru populer sejak Marvel Studios menghadirkan jagat sinematik mereka yaitu Marvel Cinematic Universe. Diawali dari film Iron Man, Marvel Studios perlahan berhasil meraih kesuksesan besar dengan berbagai film solo mereka.

Namun, fenomenal di dunia film, khususnya genre superhero, terjadi pada 2012 ketika Marvel merilis film The Avengers. Film ini bisa dibilang jadi pelopor film superhero crossover yang mempertemukan beberapa karakter superhero setelah sebelumnya mereka muncul di berbagai film solo. Dan The Avengers sendiri sukses di pasaran dengan menghadirkan konsep baru tersebut.

Marvel sendiri kemudian meneruskan formula tersebut dengan berbagai film Avengers lainnya, seperti Age of Ultron, Infinity War, dan Endgame. Bahkan, mereka sudah mempersiapkan Avengers lainnya untuk tahun 2026 dan 2027. Konsep dari The Avengers kemudian ditirukan oleh beberapa film superhero lainnya seperti X-Men: Days Of Future Past dan Batman V Superman: Dawn Of Justice.

Jaws merupakan salah satu film yang paling populer di dunia. Kepopuleran film ini bahkan membuat salah satu taman bermain membangun sebuah wahana berdasarkan filmnya. Film blockbuster musim panas yang rilis di tahun 1975 ini mengisahkan sebuah kota resort bernama Amity. Pada pengunjung pantai di sana kemudian harus menghadapi sebuah pengalaman yang sangat mengerikan terkait dengan serangan seekor hiu putih besar.

Semua pihak pun berusaha untuk menangani fenomena mengerikan serangan hiu putih tersebut. Kesuksesan dari film ini ternyata menghadirkan pisau bermata dua. Di satu sisi, film Jaws karya Steven Spielberg ini menghadirkan efek trautmatis yang sangat luar biasa saat itu. Pasca perilisan filmnya, hampir semua orang pada saat itu takut untuk berenang di laut akibat takut serangan hiu.

Di sisi lain, film Jaws kemudian banyak ditirukan oleh berbagai film lainnya. Bahkan, bisa dibilang, Jaws menjadi pionir dari sebuah genre baru di dunia film yaitu “shark disaster” atau “bencana dari serangan ikan hiu.” Beberapa film yang dianggap meniru kesuksesan Jaws adalah In the Deep, Shark Attack, Sharknado, dan bahkan The Meg yang dibintangi oleh Jason Statham.

Dalam sejarah perfilman, Disney memang menjadi pionir untuk menghadirkan sebuah film dengan konsep animasi. Mereka sudah melakukannya sejak tahun 1923 yang mana mereka menghadirkan film animasi panjang pertama yaitu Snow White and the Seven Dwarves. Namun, ketika berbicara mengenai film animasi yang menggunakan teknologi maka Pixar Animation adalah studio yang menjadi pionir dari hal tersebut.

Pixar Animator jadi studio animasi pertama yang menghadirkan film animasi berbasis komputer atau animated-graphic. Mereka menghadirkan film animasai perdana yang menggunakan komputer melalui film Toy Story yang rilis pada 1995. Dan tidak diduga film ini malah sangat laris di pasaran karena mereka berhasil menghadirkan sebuah film animasi dengan konsep yang baru.

Kesuksesan film Toy Story di jajaran box office kemudian ditiru oleh berbagai studio animasi besar lainnya, seperti DreamWorks dan tentunya Disney. Hampir semua film animasi yang rilis sejak akhir era 1990an mulai menggunakan CGI atau bantuan komputer untuk menghadirkan berbagai proyek film mereka. Dan hal tersebut masih bertahan hingga sekarang. Mereka juga terkadang menggabungkan gambar dari CGI dengan 2D hasil sketsa tangan.

Film box office yang banyak ditiru yang terakhir adalah Star Wars. Melihat masifnya kesuksesan dan popularitas dari film karya George Lucas ini rasanya memang tidak mengherankan jika Star Wars banyak ditiru oleh film lainnya, terutama film-film yang bergenre fiksi llmiah. Star Wars dianggap mengguncang industri perfilman ketika rilis pertama kali di tahun 1977.

Sedikit banyaknya Star Wars memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perubahan dari genre fiksi ilmiah di industri perfilman Hollywood. George Lucas dianggap berhasil menghadirkan sebuah dunia distopia di luar angkasa, yang mana berbagai dunia tersebut seolah benar-benar hidup atau muncul di sekitar kita dan bukan hanya muncul untuk kebutuhan film semata.

Worldbuilding dan berbagai detil lainnya yang George Lucas hadirkan untuk film Star Wars membuat para fans memiliki kedekatan dengan franchisenya. Banyak film, mulai dari film blockbuster hingga film dengan ongkos produksi rendah, mencoba untuk menirukan semua hal dari Star Wars. Bahkan, film televisi garapan Zack Snyder, Rebel Moon, secara terang-terangan mengakui bahwa filmnyaa terinspirasi dari Star Wars.

Dengan berbagai faktor yang ada mulai dari cerita, visual, bahkan menjadi pionir dari sesuatu membuat beberapa judul film yang sukses di box office banyak ditiru oleh berbagai film lainnya. Di atas adalah beberapa contoh nyata dari hal tersebut.