Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Film Mandarin 90-an Terbaik!

10 Film Mandarin 90-an Terbaik!

Meski tidak sebeken film Hollywood, film mandarin juga tak kalah menarik. Ada banyak sekali film mandarin yang ada saat ini, tetapi mungkin kita tidak begitu mendengar perkembangan film mandarin saat ini. Padahal ada banyak film berkualitas yang lahir di sini. Nah dalam artikel kali ini, kita akan membahas beberapa film mandarin yang ikonik di tahun 90-an. Film-film ini mungkin cukup familiar karena sebagian juga pernah ditayangkan di saluran televisi nasional. Apa saja film mandarin pada tahun 90-an? Simak berikut ini Geeks!

10 In the Heat of the Sun

In the Heat of the Sun merupakan debut penyutradaraan Jiang Wen dalam film panjang. Sebelumnya, Jiang Wen dikenal sebagai seorang aktor terkenal di Tiongkok. Film mandarin ini diadaptasi dari cerita pendek yang terdapat dalam novel semi-otobiografi “Wild Beast” karya Wang Shuo, seorang penulis Tiongkok terkenal. In the Heat of the Sun adalah film drama yang berlatar belakang Revolusi Kebudayaan di Tiongkok pada tahun 1960-an.

Filmnya diceritakan dari sudut pandang seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang tumbuh di Beijing selama masa tersebut. Dia menghabiskan waktunya dengan teman-temannya, menjelajahi dunia mereka yang penuh dengan kebebasan dan pengalaman baru. Namun, ketenangan mereka terganggu ketika salah satu teman mereka, Ma Xiaojun, mulai memiliki hubungan dengan seorang wanita dewasa yang menarik, yang mengubah dinamika di antara kelompok tersebut.

Ketegangan dan perebutan kekuasaan muncul di antara teman-teman tersebut, mencerminkan konflik yang ada di masyarakat pada saat itu. Meskipun mendapatkan pujian yang luas, film ini juga menghadapi kritik dari pemerintah Tiongkok karena dianggap terlalu liberal dalam menggambarkan masa Revolusi Kebudayaan.

9 Rush Hour

Rush Hour dirilis pada tahun 1998, dan disutradarai oleh Brett Ratner. Filmnya juga dibintangi oleh Jackie Chan sebagai Detektif Inspector Lee dan Chris Tucker sebagai Detektif James Carter. Film ini sangat sukses secara komersial, menjadi salah satu film mandarin terlaris tahun 1998 dan memulai franchise “Rush Hour” yang masih terus berlanjut hingga sekarang, karena saat ini film terbarunya juga tengah digarap.

Rush Hour mengisahkan tentang pasangan detektif yang harus bekerja bersama untuk memecahkan kasus penculikan yang melibatkan putri konsul Jenderal Tiongkok di Los Angeles. Detektif Inspector Lee (Jackie Chan) dari Kepolisian Hong Kong dipasangkan dengan Detektif James Carter (Chris Tucker) dari Departemen Kepolisian Los Angeles untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Dua karakter yang saling berlawanan ini sering kali bertabrakan karena perbedaan budaya dan gaya kerja mereka yang berbeda. Detektif Lee adalah seorang ahli bela diri yang cekatan dan disiplin, sementara Detektif Carter adalah seorang detektif yang ceroboh dan suka melanggar aturan. Namun, mereka belajar untuk saling menghormati dan bekerja sama saat mereka menyusuri jalur yang berbahaya.

8 The Blue Kite

The Blue Kite disutradarai oleh Tian Zhuangzhuang, seorang sutradara terkenal dari Tiongkok yang dikenal karena karya-karyanya yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di Tiongkok pada abad ke-20. The Blue Kite mengikuti kehidupan seorang anak laki-laki bernama Tietou di Beijing selama Revolusi Kebudayaan di Tiongkok pada tahun 1960-an hingga awal 1970-an.

Filmnya diceritakan melalui perspektif Tietou yang tumbuh dewasa, dan menggambarkan pengaruh besar yang ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa sejarah pada dirinya dan keluarganya. Pada awalnya, Tietou tinggal dengan ibunya yang kuat, ayahnya yang berjiwa pemberontak, dan neneknya yang bijaksana. Namun, hidup mereka menjadi semakin sulit ketika mereka terlibat dalam tekanan politik dan perubahan sosial yang dipicu oleh Revolusi Kebudayaan.

Keluarga Tietou diuji oleh berbagai tragedi dan penderitaan, sementara Tietou sendiri harus mencari identitasnya di tengah-tengah pergolakan politik dan kekacauan sosial. Film mandarin ini dilarang di Tiongkok daratan karena dianggap terlalu kritis terhadap rezim Komunis Tiongkok. Sutradara Tian Zhuangzhuang juga dilarang membuat film selama beberapa tahun setelahnya.

7 Fist of Legend

Fist of Legend adalah remake dari film Fist of Fury yang dibintangi oleh Bruce Lee. Film mandarin ini disutradarai oleh Gordon Chan, dan membintangi aktor Jet Lie yang berperan sebagai Chen Zhen, karakter yang juga diperankan oleh Bruce Lee dalam film Fist of Fury. Fist of Legend mengisahkan tentang seorang mahasiswa seni bela diri bernama Chen Zhen (diperankan oleh Jet Li) yang kembali ke kampung halamannya di Shanghai setelah belajar di Jepang.

Di sana, ia menemukan bahwa gurunya, Hou Yuanjia, telah meninggal dunia dalam keadaan misterius. Chen Zhen yakin bahwa ada konspirasi di balik kematian gurunya dan berusaha untuk mengungkap kebenaran di baliknya. Saat menyelidiki kematian gurunya, Chen Zhen menemukan bahwa ada konflik antara murid-murid gurunya dengan perguruan seni bela diri Jepang.

Dia memutuskan untuk bertindak sebagai pahlawan rakyat Tiongkok dan membalas dendam atas kematian gurunya. Dengan menggunakan keterampilan bela dirinya yang luar biasa, Chen Zhen menantang pemimpin perguruan seni bela diri Jepang dalam serangkaian pertarungan yang epik. Fist of Legend tidak hanya menampilkan aksi yang spektakuler, tetapi juga menyajikan pesan moral tentang keberanian.

6 Tai Chi Master

Film mandarin ini disutradarai oleh Yuen Woo-ping, dan membintangi Jet Li dan Michelle Yeoh memainkan peran utama dalam film ini. Tai Chi Master mengisahkan tentang dua sahabat dekat, Junbao (diperankan oleh Jet Li) dan Tienbao (diperankan oleh Chin Siu-ho), yang melarikan diri dari biara Buddha setelah kejadian tragis. Mereka berdua kemudian memulai perjalanan mereka sendiri di luar biara.

Selama perjalanan mereka, Junbao dan Tienbao terlibat dalam konflik dengan penguasa setempat dan kelompok pemberontak. Junbao akhirnya menemukan guru Tai Chi yang misterius dan belajar keterampilan bela diri yang kuat darinya. Namun, kedua sahabat itu akhirnya berpisah karena perbedaan dalam pendekatan mereka terhadap kebenaran.

Junbao memutuskan untuk menggunakan keterampilan Tai Chi barunya untuk melawan ketidakadilan dan kejahatan, sementara Tienbao memilih jalur kekerasan dan kekuasaan. Pertarungan antara keduanya menjadi pusat konflik dalam cerita, yang mencerminkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, serta antara kekuatan dan kelemahan manusia. Film ini mendapatkan ulasan yang positif dan menghadirkan aksi yang memukau.

5 Crime Story

Crime Story adalah film mandarin aksi thriller yang dirilis pada tahun 1993. Film ini disutradarai oleh Kirk Wong dan dibintangi oleh Jackie Chan, Kent Cheng, dan Law Kar-ying. Film ini mendapat tanggapan positif dari kritikus dan meraih sukses besar di box office, terutama di pasar Asia. Cerita dalam film ini terinspirasi oleh kasus nyata penculikan yang terjadi di Hong Kong pada tahun 1991.

Crime Story mengikuti kisah seorang inspektur polisi bernama Eddie Chan (diperankan oleh Jackie Chan) yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus penculikan seorang pengusaha kaya yang bernama Wong Yat-fei (diperankan oleh Law Kar-ying). Saat Eddie Chan menyelidiki lebih dalam, dia menyadari bahwa kasus ini lebih kompleks daripada yang dia duga, dan dia terjebak dalam jaringan kejahatan yang melibatkan korupsi, pembunuhan, dan intrik politik.

Sementara itu, Eddie Chan juga harus berhadapan dengan tekanan dari bosnya yang ingin dia menyelesaikan kasus ini dengan cepat, sementara dia sendiri ingin memastikan bahwa keadilan dilakukan dan para pelaku kejahatan dibawa ke pengadilan. Dengan aksi yang mendebarkan, intrik yang rumit, dan twist tak terduga, Crime Story menggambarkan perjuangan seorang polisi yang berani melawan kejahatan.

4 Drunken Master II

Film mandarin ini adalah sekuel dari Drunken Master (1978), yang juga dibintangi oleh Jackie Chan. Film ini terkenal dengan aksi bela dirinya yang dinamis, terutama dalam teknik bela diri “Drunken Boxing” yang ikonik. Drunken Master II mengisahkan tentang Wong Fei-hung (diperankan oleh Jackie Chan), seorang pejuang bela diri terkenal yang menggunakan gaya bela diri yang unik yang dikenal sebagai “Drunken Boxing”.

Ketika sebuah benda berharga dari Dinasti Qing dicuri oleh penjajah asing, Wong Fei-hung berusaha untuk mengambil kembali barang-barang itu dan mengembalikannya kepada pemiliknya. Namun dalam perjalanan untuk menemukan barang-barang tersebut, Wong Fei-hung menemukan bahwa keberadaan artefak tersebut menyangkut dalam konspirasi yang lebih besar.

Dengan menggunakan keterampilan bela dirinya yang unik dan teknik “Drunken Boxing”, Wong Fei-hung berusaha untuk menghentikan penjahat itu dan membela kehormatan dan keadilan Tiongkok. Film ini disutradarai oleh Lau Kar-leung dan Jackie Chan, dan dianggap lebih baik dari film pertamanya.

3 Shaolin Popey

Shaolin Popey bercerita tentang Pi Shao Thing, seorang laki-laki yang duduk di bangku SMA. Suatu ketika dia mulai jatuh cinta dengan seorang anak kepala sekolah bernama Annie. Tetapi tak disangka jika Annie memiliki seorang pacar bernama Tie Ying, dan Tie Ying mulai mengancam Shao Thing yang sering mendekati Annie.

Suatu ketika, Pi Shao Thing bertemu dengan anak Shaolin dan memintanya untuk melatih seni bela diri di Kuil Shaolin. Tetapi setelah kembali ke Hong Kong, Pi Shao Ting meminta bantuan anak Shaolin untuk membawa Annie dan kakeknya keluar dari bahaya. Dalam perjuangannya membantu Annie, Pi Shao Ting menyadari bahwa sebenarnya ia tidak benar-benar mencintai Annie, melainkan ia jatuh cinta pada Zhen Zhu. Seorang gadis yang selama ini menemaninya.

Film ini disutradarai oleh Yen Ping Chu. Ping Chu sendiri kemudian mengajak para pemeran lainnya dalam fillm ini seperti Jimmy Lin, Shao Wen Hao atau yang dikenal Boboho, Ashton Chen, Vivian Hsu, dan masih banyak lagi. Film ini memang sangat ikonik, dan sering diputar di beberapa channel televisi. Karena itulah film ini sangat familiar bagi orang-orang yang lahir di era 90-an.

2 Lee Rock

Film ini disutradarai oleh Lawrence Ah Mon dan membintangi Andy Lau, Sharla Cheung, dan Man Cheung. Film ini dirilis pada tahun 1990, dan mendapatkan ulasan yang positif dan sukses besar di box office Hong Kong. Lee Rock adalah film yang terinspirasi dari kehidupan nyata seorang polisi bernama Lui Lok, yang menjadi salah satu anggota polisi paling berkuasa di Hong Kong pada tahun 1960-an hingga 1970-an.

Film ini mengikuti perjalanan karier Lui Lok dari seorang polisi biasa hingga menjadi seorang kepala polisi yang memiliki kekuasaan besar. Cerita dimulai dengan Lui Lok (diperankan oleh Andy Lau) yang masih muda, bekerja keras dan naik pangkat secara cepat di kepolisian Hong Kong. Namun, ketika ia menemui kesulitan dalam menangani kejahatan di wilayahnya, Lui Lok terpaksa memilih jalur yang lebih tidak konvensional untuk menegakkan hukum dan mempertahankan kekuasaannya.

Namun, semakin besar kekuasaan yang dimiliki Lui Lok, semakin besar pula tekanan dan risiko yang harus dihadapinya. Ia harus berurusan dengan intrik politik, kejahatan terorganisir, dan pengkhianatan di antara rekan-rekannya sendiri. Film ini terasa relevan dengan apa yang terjadi di dunia saat ini.

1 Days of Being Wild

Days of Being Wild mengikuti kisah sekelompok individu yang hidup di Hong Kong pada tahun 1960-an. Pusat cerita adalah seorang pria muda bernama York (diperankan oleh Leslie Cheung), yang terobsesi untuk mengetahui identitas ibunya yang sebenarnya setelah mengetahui bahwa ibu angkatnya sebenarnya bukan ibunya. Sementara York mencari jejak ibunya, dia terlibat dalam serangkaian hubungan percintaan yang rumit dengan berbagai wanita, termasuk seorang penari bar (diperankan oleh Maggie Cheung) dan seorang perawat (diperankan oleh Carina Lau).

Namun, keengganan York untuk mengakui dan mengatasi masalah pribadinya mengarah pada konflik emosional dan kerumitan dalam hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Days of Being Wild adalah gambaran yang indah dan melankolis tentang kehidupan dan cinta di tengah-tengah kekacauan dan kebingungan. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kehilangan, identitas, dan hubungan manusia dengan sentuhan yang sensitif dan estetika visual yang khas dari sutradara Wong Kar-wai.

Film ini disutradarai oleh Wong Kar-wai dam dibintangi oleh beberapa nama seperti Leslie Cheung, Maggie Cheung, dan Andy Lau. Film ini mendapatkan banyak pujian kritis dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Penghargaan Golden Horse untuk Sutradara Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik.

Exit mobile version