Home MOVIE MOVIE FEATURES 5 Cinematic Universe yang Batal Dibuat!

5 Cinematic Universe yang Batal Dibuat!

Belakangan ini, banyak studio besar yang berlomba-lomba membuat cinematic universe. Bagaimana tidak? Mereka “terhipnotis” dengan kesuksesan besar yang diraih oleh MCU dan DCU, yang sukses dengan cinematic universe yang luas, dengan berbagai film dan series yang saling terhubung satu sama lain. Namun tidak semua studio besar berhasil membuat cinematic universenya, karena membuat cinematic universe tidaklah mudah karena harus membuat setiap proyek itu saling terhubung. Dan pada akhirnya ada beberapa cinematic universe yang terpaksa dibatalkan karena berbagai macam sebab. Apa saja cinematic universe yang batal dibuat? Simak berikut ini!

1 King Arthur

Cinematic universe pertama yang batal adalah King Arthur. Cinematic universe tidak hanya mengincar cerita tentang superhero dan monster saja. Pada tahun 2014, Warner Bros berencana membuat film baru King Arthur, setelah sebelumnya mereka gagal membuat filmnya yang dibintangi oleh Kit Harington sebagai Arthur dan Joel Kinnaman sebagai Lancelot. Film baru King Arthur tadinya akan disutradarai oleh Guy Ritchie, dan diadaptasi dari naskah yang dibuat oleh Joby Harold. Tadinya itu adalah film pembuka dari King Arthur cinematic universe, yang terdiri dari enam film.

Idenya adalah bahwa setiap film akan berfokus pada karakter yang berbeda pula. Jadi, King Arthur akan mendapat jatah tampil lebih dulu, sebelum akhirnya dilanjut dengan film Merlin, film Lancelot, dan sebagainya. Film pertama dari cinematic universe ini diberi judul Knights of the Roundtable, dengan Idris Elba yang kabarnya akan memerankan Merlin dan Astrid Berges-Frisbey yang memerankan Guinevere. Filmnya memang jadi dibuat, tetapi ada banyak sekali perubahan yang dilakukan, hingga akhirnya film tersebut memiliki judul akhir King Arthur: Legend of the Sword.

Seperti yang disebutkan di atas ada banyak perubahan yang terjadi di versi final filmnya, seperti tidak adanya Merlin, dan Berges: Frisbey justru memerankan karakter Mage, bukan Guinevere. Kabarnya film itu mengalami syuting ulang yang panjang, dan banyak adegan yang diubah dalam proses pengeditannya. Pada akhirnya, film King Arthur: Legend of the Sword gagal total di box office karena hanya meraup pendapatan $148 juta dengan anggarap pembuatan $175 juta. Karena film pembukanya saja sudah gagal, wajar jika akhirnya cinematic universe King Arthur batal.

2 The Amazing Spider-Man

Pada tahun 2012, Sony berencana membuat cinematic universe yang dimulai dari film The Amazing Spider-Man. Selain berencana membuat film solo Spider-Man, mereka juga berencana membuat film Venom dan Black Cat. Alex Kurtzman pun sudah ditunjuk untuk menulis dan menyutradarai film Venom, dan showrunner Westworld, Lisa Joy Nolan, sudah diperkerjakan untuk menulis naskah film Black Cat. Dan setelah itu, muncul rencana baru untuk membuat film Sinister Six, yang berpusat pada villain Spider-Man.

Film Sinister Six tersebut tadinya mengincar Tom Hardy sebagai pemeran Doc Ock, dengan Paul Giamatti yang didapuk sebagai pemeran Rhino. Sementara itu Drew Goddard pun sudah ditunjuk untuk menulis dan menyutradarai film Sinister Six, dan Sony sangat bersemangat dengan spinoff tersebut sehingga mereka menunda untuk membuat The Amazing Spider-Man 3. Namun rencana tersebut pupus setelah Sony menganggap The Amazing Spider-Man 2 tidak sukses.

Film tersebut hanya meraup pendapatan lebih sedikit dari film pertama, dan filmnya mendapat ulasan yang cukup mengecewakan karena tidak terlalu akurat dengan komik. Sony akhirnya membatalkan seluruh rencana untuk cinematic universe baru ini, sehingga Kurtzman akhirnya berpindah ke Universal untuk membuat Dark Universe. Dan beberapa tahun kemudian, Sony akhirnya membangun cinematic universe baru bernama SSU (Sony’s Spider-Man Universe.)

3 Dark Universe

Pada tahun 2013, Universal memutuskan untuk membuat cinematic universe bernama Dark Universe yang diawasi oleh Alex Kurtzman dan Roberto Orci. Namun, beberapa bulan kemudian, Kurtzman dan Orci memutuskan hengkang dari Dark Universe. Perannya kemudian digantikan oleh Chris Morgan, yang sebelumnya sukses menggarap Fast & Furious. Morgan kemudian melibatkan Ed Solomon, Aaron Guzikowski, Jon Spaihts, dan Eric Heisserer, untuk mulai mengembangkan ide-ide film dalam Dark Universe.

Masing-masing penulis kemudian diminta untuk mengerjakan beberapa proyek seperti Solomon yang bertugas menulis The Invisible Man, Heisserer dan Spaihts menulis naskah Van Helsing, Guzikowski menulis The Wolfman, dan David Koepp bertugas menulis naskah Bride of Frankenstein. Namun Universal memprioritaskan The Mummy sebagai film utama, yang dimaksudkan untuk menjadi film pembuka dari Dark Universe. Alex Kurtzman pun kembali bergabung untuk menyutradarai filmnya.

Saat pengembangan The Mummy bergerak maju, Universal mengumumkan bahwa film Dark Universe berikutnya setelah The Mummy adalah Bride of Frankenstein. Mereka mengontrak Bill Condon untuk menyutradarai dan mencoba menarik Angelina Jolie sebagai bintangnya. Namun rencana untuk memperluas Dark Universe pupus setelah kegagalan The Mummy yang rilis di tahun 2017. Film tersebut mendapat ulasan negatif, meski mampu menghasilkan pendapatan yang cukup besar bagi Universal. Setelah kagagalan itulah, Universal membatalkan Dark Universe.

4 Robin Hood

Cinematic universe berikutnya yang batal adalah Robin Hood. Geeks tentu tahu dengan nama legendaris Robin Hood. Dialah tokoh legendaris dalam cerita rakyat Inggris yang dianggap sebagai pahlawan. Dia digambarkan sebagai seorang pencuri yang merampok dari kaum bangsawan kaya dan membagikan hasil rampokkannya kepada orang-orang miskin yang tertindas. Pada tahun 2014, Sony Pictures menyadari bahwa mereka sangat menginginkan properti seperti The Avengers yang menghasilkan pundi-pundi masif bagi studios. Karena itulah mereka berencana membuat cinematic universe saingan MCU, namun bukan menampilkan pahlawan super, melainkan sosok yang dianggap pahlawan oleh banyak orang.

Rencana untuk membuat cinematic universe Robin Hood sebenarnya datang dari Corey Goodman dan Jeremy Lott, di mana mereka membayangkan serangkaian film berdasarkan Robin Hood dan para Merry Men-nya. Mereka juga berencana membuat film Friar Tuck, film Will Scarlett, dan film Little John, yang bakal memeriahkan Robin Hood cinematic universe. Tetapi semua proyek tersebut tidak pernah berlanjut untuk diproduksi. Bahkan tidak tidak ada seorang sutradara pun yang ditunjuk. Dan tak lama setelah itu, Disney mengumumkan franchise Robin Hood mereka sendiri dengan gaya ala Pirates of the Caribbean. Namun sama, yang satu ini juga tidak pernah terwujud.

Film Robin Hood baru terwujud setelah Lionsgate memenangkan “perang” Robin Hood dengan studio lainnya, karena merekalah yang akhirnya berhasil membuat film Robin Hood yang rilis tahun 2018, dengan Taron Egerton yang didapuk sebagai pemeran utama. Sayangnya, filmnya tidak berlanjut karena filmnya dianggap cukup gagal, baik dari segi finansial maupun kritis.

5 Jump Street

Cinematic universe terakhir yang batal adalah Jump Street. Geeks masih ingat dengan franchise Jump Street yang telah menelurkan dua film? Film pertamanya dirilis tahun 2012 yang berjudul 21 Jump Street, sementara film kedua berjudul 22 Jump Street yang dirilis tahun 2014. Kedua film tersebut dibintangi oleh Jonah Hill dan Channing Tatum, yang berperan sebagai dua polisi yang menyamar sebagai siswa SMA untuk mengungkap sebuah kejahatan yang terjadi di sekolah. Setelah sukses dengan kedua film tersebut, Sony memiliki ide cukup gila yaitu dengan membuat crossover antara franchise Jump Street dan Men in Black, sehingga terbentuk cinematic universe baru.

Rencana itu muncul setelah 22 Jump Street sukses besar di box office, ditambah lagi dengan adanya rencana untuk melakukan reboot pada Men in Black. Rencananya adalah dengan menggunakan film ketiga Jump Street yang akan menjadi panggung bagi reboot Men in Black, dan itulah film pembuka dari cinematic crossover antara Jump Street dan Men in Black. Bocoran ceritanya adalah ketika karakter Jonah Hill dan Channing Tatum di bawa ke dunia Men in Black. Namun tidak diketahui apa yang terjadi selanjutnya.

Nah menariknya nih Geeks, pihak studio bahkan menunjukk James Bobin, sutradara Alice Through the Looking Glass, untuk menyutradarai proyek ini, dengan proses produksinya yang akan rilis tahun 2016. Tetapi Hill skeptis tentang kemungkinan tentang film ini dalam sebuah wawancara. Dan kemudian, tahun-tahun berlalu tanpa adanya kejelasan. Dengan demikian, cinematic universe Jump Street dan MIB ini gagal terwujud. Sebagai gantinya, Sony memutuskan untuk me-reboot Men in Black secara independen dengan Chris Hemsworth dan Tessa Thompson, sementara film Jump Street ketiga masih belum diketahui.

Itulah dia Geeks beberapa cinematic universe yang batal dibuat karena kurang potensial. Tidak diketahui apakah di masa depan, masih ada harapan bagi cinematic universe ini utuk dibuat. Tetapi mengingat MCU dan DCU masih ada, maka kemungkinan besar cinematic universe masih sangat potensial untuk dibuat.

Exit mobile version