Selain banyak dijumpai film adaptasi game, ternyata ada juga pihak studio yang berlomba-lomba membuat film adaptasi anime. Sudah banyak film adaptasi anime yang pernah dibuat, yang tentu saja dibuat untuk memuaskan dahaga para otaku. Tetapi tidak semua film adaptasi anime berujung dengan kesuksesan. Beberapa di antaranya justru berakhir gagal total karena banyaknya kekurangan yang diakui muncul di filmnya. Apa saja film adaptasi anime yang gagal total? Simak berikut ini Geeks!

Death Note

Film adaptasi Death Note yang tayang di Netflix memang membuat banyak orang kecewa. Kekecewaan terbesar fans datang ketika Willem Dafoe terpilih sebagai pemeran Ryuk. Selain itu, Adam Wingard yang menjadi sutradara filmnya mengubah latar ceritanya, dari yang seharusnya berada di wilayah Kanto Jepang, menjadi ke Seattle Washington. Mereka pun mengubah kepribadian Light sebagai remaja yang emosional, berbeda dengan versi aslinya yang sosiopat. Film yang rilis tahun 2017 memang menurunkan ekspektasi penggemar tentang film live action adaptasi anime.

Attack on Titan

Attack on Titan adalah sebuah anime yang mengangkat tema perang, politik, dan moral di saat bersamaan. Dan di tahun 2015, ada upaya untuk mengadaptasi animenya menjadi film live action. Tetapi upaya tersebut gagal total. Ada banyak kejanggalan yang bisa ditelusuri dari film ini, mulai dari dipilihnya aktor Jepang sebagai pemeran tentara Jerman, hingga perubahan karakter yang digambarkan di filmnya, di mana para karakternya digambarkan sebagai remaja yang berpikiran dangkal dan egois. Meski CGI yang ditampilkan cukup baik, tetapi penggemar merasa bahwa film ini terlalu tergantung dengan CGI, terutama untuk Titannya, sehingga tidak membuatnya menakutkan seperti di anime.

Dragon Ball: Evolution

Dragon Ball: Evolution adalah film live action yang dirilis tahun 2009. Dalam film ini, banyak keputusan keliru yang dibuat, hanya demi mendapatkan pundi-pundi uang semata. Contohnya adalah dipilihnya aktor non-asia Justin Chatwin sebagai Goku. Filmnya juga membangun dunia yang tidak sesuai dengan anime atau manga Dragon Ball. Lebih buruknya lagi, film ini tidak menghadirkan asal-usul Goku yang sesuai. Pada akhirnya, film ini hanyalah menjadi petaka dengan skor 2.5 dari IMDB. Padahal Dragon Ball: Evolution diproduksi oleh studio 20th Century Fox, yang memiliki deretan film-film besar di dalamnya.

Fullmetal Alchemist

Pada tahun 2017, Netflix memproduksi sebuah film live action yang diadaptasi dari Fullmetal Alchemist. Meskipun mereka mencoba memasukkan empat volume cerita yang ada di manganya, tetetapi mereka gagal memenuhi harapan penonton. Karena memiliki durasi yang terbatas, film ini tidak menyisakan ruang bagi karakter dan cerita untuk dijelajahi dan berkembang. Bayangkan saja Geeks, sebuah anime Fullmetal Alchemist yang memiliki cerita panjang harus dimasukan dalam sebuah film berdurasi 2 jam 15 menit. Sehingga ada pergeseran inti cerita yang terjadi, yang akhirnya juga memicu protes dari penggemar.

Devilman

Devilman adalah sebuah film adaptasi dari Devilman Crybaby, yang menceritakan tentang seorang remaja bernama Akira Fudo yang bergabung dengan iblis untuk melawan iblis lainnya. Sayangnya film yang dirilis tahun 2004 ini berakhir dengan kegagalan dan mengecewakan banyak penggemar. Pasalnya banyak hal buruk yang menghiasi film ini, mulai dari CGI yang mengerikan, akting yang buruk dari para pemainnya, hingga plot yang tidak konsisten. Memang film ini dibuat dengan anggaran yang sangat terbatas, sehingga kualitas yang dihadirkan begitu buruk. Tak pelak, para penggemar Devilman Crybaby pun marah setelah melihat film ini.

Black Butler

Pada tahun 2014, film live action Black Butler digarap. Anehnya, film itu mengalami banyak perubahan, berbeda dari versi animenya. Contohnya adalah Ciel Phamtomhive yang namanya diubah menjadi Ciel Genpo. Selain itu, dia digambarkan sebagai seorang gadis muda, bukan seorang anak laki-laki. Bahkan karakter Sebastian juga digambarkan menjadi sosok yang bodoh. Di film inipun, Sebastian juga mengabaikan kesepakatan Faustian yang dibuat Ciel dengannya. Alih-alih melahap jiwa Ciel, dia malah jatuh cinta padanya. Semua pergantian itulah yang tidak bisa diterima oleh para penggemar dan membuat filmnya sangat buruk.

Parasyte

Parasyte adalah anime horor thriller yang sangat terkenal. Tetapi sayangnya, film live action yang mengadaptasi cerita Parasyte berakhir dengan sangat buruk. Film ini menampilkan CGI yang sangat buruk. Nah terlepas dari efek visualnya yang buruk, film ini juga menghadirkan cerita yang menyimpang daripada animenya. Contohnya adalah penggambaran karakter, desain, dan kepribadian yang sangat berbeda dari sumber aslinya. Selain itu pertempuran antara manusia dan alien yang dihadirkan sangat mengecewakan. Ditambah lagi dengan koreografi dan tanggapan yang diredam dari pihak-pihak yang terlibat dalam membuat para penggemar pun kecewa.

Itulah dia Geeks beberapa film adaptasi anime yang dianggap gagal total. Rasanya semua orang akan setuju bahwa film-film diatas sangat gagal. Di antara list di atas, mana yang menurut kalian sesuai dengan yang dideskripsikan?

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/