Tim Avengers merupakan kelompok yang berisi para pahlawan terhebat dan terkuat yang ada di bumi. Oleh karena itulah, mereka “bertanggung jawab” atas para pahlawan muda yang terinspirasi oleh mereka. Karena terinspirasi tersebut, para pahlawan muda ini menjalani latihan ketat bertahun-tahun, agar mereka kelak bisa menjadi sosok yang selama ini menjadi sumber inspirasi mereka.
Tapi, terkadang para Avengers justru membuat sebuah keputusan yang salah yang justru membuat para generasi muda tersebut kecewa. Apa yang mereka lakukan ini kemudian menjadi awal dari cerita Outlawed. Tapi, ini bukan pertama kali Avengers membuat kecewa para pahlawan muda. Ada berbagai cerita lainnya yang memperlihatkan bagaimana mereka mengecewakan para generasi penerus. Apa saja?
Menolak New Warrirors
Setelah kematian dari Bucky Barnes di perang dunia kedua, tidak ada lagi superhero muda yang muncul di Marvel Universe sampai pada era 90an, dimana para pembaca komik diperkenalkan dengan gelombang baru superhero muda yang kemudian dikenal sebagai New Warriors.
Menutup Young Avengers
Ketika kelompok pahlawan muda, Young Avengers, pertama kali muncul, mereka hanya sekelompok remaja yang tidak memiliki koneksi apapun dengan para Avengers dan kekuatan super apapun yang membuat mereka menjadi seorang superhero. Namun, kegiatan publik mereka kemudian diketahui oleh para “senior” mereka.
Kehilangan Kendali The Initiative
Pasca peristiwa Civil War pertama membuat para manusia super terbagi menjadi dua kubu dan menjadi pemicu untuk terbentuknya gerakan agar para pahlawan tercatat oleh pemerintah, sebuah fasilitas latihan di Camp Hammond kemudian dibangun. Kamp pelatihan ini kemudian disebut sebagai the Initiative.
Berbohong Kepada Akademi Avengers
Ketika Norman Osborn mengambil alih organisasi SHIELD pasca peristiwa Secret Invasion dan menggunakan kekuatan barunya untuk memulai peristiwa Dark Reign. Norman memilih sendiri para orang-orang yang memiliki kekuatan super untuk kemudian diajak bergabung, dan dibentuk sebagai agen gelap atau agen kejahatan dari Norman Osborn.