Series Boruto: Two Blue Vortex perkenalkan Genjutsu baru yaitu Zenno atau Omnipotence, namun apakah teknik ini lebih kuat dari Infinite Tsukuyomi? Genjutsu merupakan sebuah teknik ilusi di mana korbannya akan berada dalam sebuah bayangan atau imajinasi bahkan bisa juga berada di sebuah dunia tanpa akhir. Yang menarik adalah baik di series Naruto kita mengenal Infinite Tsukuyomi sedangkan di series Boruto kita mengenal Omnipotence atau Zenno. Lalu, mana yang lebih kuat?

1Mana Yang Lebih Kuat

Berdasarkan penjelasan di atas, lalu mana yang jauh lebih kuat dan dahsyat dari dua teknik tersebut? Untuk menjawab hal tersebut tentunya kita perlu melihat dari beberapa poin atau sudut pandang.

  • Efek Yang Ditimbulkan: Jika membandingkan efek yang ditimbulkan dari keduanya, sebenarnya bisa terlihat dengan jelas siapa yang lebih unggul. Kekuatan yang lebih unggul tidak lain adalah Infinite Tsukuyomi. Dalam chapter 80, Eida memang berhasil mengubah ingatan orang-orang untuk berpikir jika Kawaki adalah Boruto dan begitu juga sebaliknya. Namun, pertanyaanya kemudian apakah efek dari Omniptence hanya berlaku di Konoha saja atau juga di luar desa Konoha. Sejauh ini, series Boruto hanya memperlihatkan efek dari Omnipotence di desa Konoha tanpa memperlihatkan apa yang terjadi di luar desa. Sehingga, kita tidak tahu apakah desa ninja lainnya juga terkena efek ini atau tidak. Di sisi lain, Infinite Tsukuyomi dengan jelas memperlihatkan jika efek yang ditimbulkan bukan hanya satu wilayah saja melainkan seluruh bumi alias satu planet. Sehingga, untuk poin yang pertama ini Infinite Tsukuyomi memiliki keunggulan.
  • Cara Mengaktifkannya: Untuk poin kedua ini, mungkin bisa dibilang Omnipotence unggul dari Infinite Tsukuyomi. Untuk mengaktifkan Infinite Tsukuyomi mereka perlu memiliki Rinne Sharingan terlebih dahulu. Rinne sharingan sendiri adalah Kekkei Genkai yang mana hanya dimiliki oleh sang ekor sepuluh dan juga pembawa kemampuan chakra ke bumi, Kaguya Otsutsuki. Sejauh ini baru dua orang yang diketahui memiliki Rinne Sharingan yaitu Kaguya dan Madara. Meskipun untuk mendapatkan Rinne Sharingan sendir sudah sangat sulit, namun mendapatkan Senrigan jauh lebih sulit. Aamado sendiri mengaku bahwa dia mendapatkan kekuatan milik Shibai Otsutsuki ini melalui DNA sang dewa Otsutsuki. Dia kemudian menanamkannya ke tubuh Eida dan Daemon. Bagaimana kemudian dia bisa mendapatkan DNA tersebut memang masih jadi pertanyaan besar sampai sekarang, meskipun spekulasinya menyebutkan jika Isshiki yang membantu prosesnya. Tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi untuk mendapatkan Senrigan daripada Rinne Sharingan jadi satu-satunya keunggulan dari Omnipotence.
  • Kelemahan: Poin terakhir yang bisa jadi sudut pandang mana yang lebih kuat adalah kelemahan dari kedua Genjutsu ini. Kembali, untuk saat ini, kita masih belum tahu lebih banyak mengenai Omnipotence milik Eida. Sehingga, apa yang kita lihat dalam cerita di series Boruto sejauh ini itulah yang kita ketahui. Dan dari apa yang sudah diperlihatkan dalam ceritanya Omnipotence memiliki satu kelemahan di mana tidak semua orang terkena efek dari Genjutsu ini. Apa yang kemudian jadi faktornya masih jadi pertanyaan besar. Sementara, untuk Infinite Tsukuyomi bisa dibilang Genjutsu ini hampir tidak memiliki kelemahan sama sekali. Tekniknya bisa berpengaruh kepada semua orang di satu planet dan hanya mereka yang memiliki Rinnegan yang bisa keluar atau mematahkan Genjutsu tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan dari perbandingan keduanya, bisa disimpulkan jika Infinite Tsukuyomi jauh lebih kuat daripada Omnipotence milik Eida meskipun kekuatan tersebut merupakan milik dewa Otsutsuki. Hal ini dilihat dari tiga poin atau sudut pandang yang mana Infinite Tsukuyomi memiliki keunggulan dalam hal efek yang ditimbulkan dan juga hampir tidak memiliki kelemahan. Meskipun begitu, perlu jadi catatan jika informasi mengenai Omnipotence sendiri masih belum Kishimoto hadirkan sepenuhnya.

Berikutnya
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.