Home MOVIE MOVIE FEATURES 7 Film Besar yang Hancurkan Cinematic Universe!

7 Film Besar yang Hancurkan Cinematic Universe!

Buat sebuah cinematic universe memang tidaklah mudah. Ketika membuat cinematic universe, berarti setiap film-film yang ada di dalamnya harus saling terhubung satu sama lain. Ceritanya pun harus dibuat saling berkesinambungan, demi bisa terus berlanjut dan menghadirkan film-film baru di dalamnya. Ada banyak sekali cinematic universe yang pernah dibuat, tetapi tidak semuanya berakhir dengan kesuksesan. Nah ternyata nih Geeks, ada beberapa film besar yang justru menghancurkan cinematic universe-nya yang telah dibuat. Apa saja film tersebut? Simak berikut ini Geeks!

7 Justice League

Film Justice League menjadi salah satu film paling gagal di tahun 2017. Awalnya, Zack Snyder menyutradarai film ini. Namun karena alasan pribadi, Snyder meninggalkan proyek tersebut pada tahap produksi dan digantikan oleh Joss Whedon. Ini menciptakan dua gaya yang berbeda di dalam film dan banyak adegan yang diubah setelah pengambilan gambar utama.

Justice League mengisahkan tentang upaya Batman (Bruce Wayne) dan Wonder Woman (Diana Prince) untuk membentuk sebuah tim pahlawan super yang kuat demi melawan ancaman yang muncul setelah kematian Superman. Ancaman tersebut datang dari Steppenwolf, seorang makhluk jahat dari dunia Apokolips yang mencari Mother Boxes untuk menghancurkan Bumi.

Batman dan Wonder Woman merekrut Aquaman, The Flash, dan Cyborg untuk bergabung dalam Justice League. Meskipun awalnya tidak yakin satu sama lain, tim tersebut harus bersatu dan mengatasi perbedaan mereka untuk menghentikan Steppenwolf dan menggagalkan rencananya yang dapat menghancurkan dunia. Film ini menjadi sangat penting bagi DCEU, karena memyatukan berbagai superhero terkuat. Tetapi karena film ini gagal total dalam segala macam aspek, film ini kemudian memicu rencana Warner Bros untuk melakukan reboot terhadap DCEU.

6 The Mummy

The Mummy adalah film yang dimaksudkan untuk menjadi bagian dari Dark Universe, sebuah proyek yang bertujuan menghidupkan kembali monster klasik dari Universal Pictures, seperti Dracula, Frankenstein, dan Hunchback of Notre Dame. Sayangnya Dark Universe tidak jadi dilanjutkan setelah kegagalan film pertamanya ini, The Mummy. Meski membintangi Tom Cruise, itu belum cukup membawa The Mummy mendapat ulasan positif, dan sukses di box office.

The Mummy mengikuti kisah petualangan Nick Morton (Tom Cruise), seorang prajurit yang tanpa sengaja membangunkan seorang ratu Mesir kuno yang terkutuk bernama Ahmanet (Sofia Boutella). Ahmanet, yang sebelumnya telah dihukum oleh rakyat Mesir karena tindakannya yang jahat, berusaha untuk menggunakan kekuatan gelap untuk hidup kembali dan menyebarkan kehancuran di dunia.

Sebagai bagian dari rencana gelapnya, Ahmanet mengejar Nick, yang kemudian menemukan bahwa dia memiliki ikatan khusus dengan ratu kuno tersebut. Nick bergabung dengan seorang arkeolog, Jenny Halsey (Annabelle Wallis), dan seorang ahli militer, Henry Jekyll (Russell Crowe), dalam upaya untuk menghentikan Ahmanet sebelum dia mencapai tujuannya yang mengerikan.

5 Terminator: Dark Fate

Seharusnya kembalinya Sarah Connor dan T-800 menjadi angin segar bagi film Terminator: Dark Fate. Dark Fate dijanjikan akan kembali ke akar, setelah beberapa film Terminator sebelumnya mendapat ulasan buruk dan merusak reputasi cinematic universe ini. Sayangnya, film inipun mendapatkan ulasan yang tidak begitu baik, dan perilisan filmnya di bioskop pun tidak laku. Pembuat film ini, 20th Century Fox (20th Century Studios) kemudian harus menangung kerugian.

Terminator: Dark Fate diumumkan sebagai sekuel langsung dari Terminator 2: Judgment Day, dan mengabaikan peristiwa dalam film-film Terminator setelahnya. Ini dimaksudkan untuk memberikan arah baru bagi cinematic universe ini setelah beberapa film sebelumnya menerima ulasan buruk. Dalam film ini, sebuah Terminator canggih bernama Rev-9 (Gabriel Luna) dikirim dari masa depan untuk membunuh Dani Ramos (Natalia Reyes), seorang wanita muda yang tidak mengetahui nasibnya nanti.

Sarah Connor (Linda Hamilton) kemudian kembali datang untuk melindungi Dani. Dan setelah Terminator: Dark Fate gagal, dan beberapa film Terminator sebelumnya juga mengalami nasib serupa, James Cameron pun harus turun langsung untuk menyelamatkan cinematic universe ini. James Cameron sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa dia akan turun langsung untuk membuat film Terminator selanjutnya.

4 Jaws: The Revenge

Jaws: The Revenge adalah film keempat dalam cinematic universe Jaws. Film ini mendapat ulasan negatif dari kritikus dan penonton, dan dianggap sebagai salah satu film terburuk dalam frahise ini. Pasalnya di film inilah, hiu bukan sekedar makhluk biasa. Diceritakan bahwa hiu memiliki motivasi pribadi untuk mengejar keluarga Brody, bukan karena naluri alaminya.

Ellen Brody (Lorraine Gary), setelah kehilangan suami dan anaknya dalam serangan hiu, hidup dengan trauma dan kekhawatiran akan keselamatan keluarganya. Ketika putranya yang lebih muda, Sean, tewas dalam serangan hiu, Ellen yakin bahwa hiu-hiu itu mengejar keluarganya. Ellen memutuskan untuk pindah ke Bahamas untuk tinggal bersama putranya yang lebih tua, Michael (Lance Guest), dan keluarganya.

Namun, serangan hiu yang tampaknya terus terjadi. Ellen menjadi yakin bahwa hiu tersebut adalah hiu yang sama yang telah menyerang keluarganya sebelumnya dan bahwa hiu tersebut memiliki motivasi pribadi untuk membunuh mereka. Yap, film ini tentunya gagal total, dan membuat nama baik cinematic universe Jaws menjadi sangat buruk. Setelah Jaws: The Revenge dirilis, tidak adalagi film lanjutan Jaws yang dibuat.

3 Superman IV: The Quest for Peace

Superman IV: The Quest for Peace mengisahkan tentang usaha Superman (Christopher Reeve) untuk mendamaikan dunia dengan menghancurkan senjata nuklir di seluruh dunia. Setelah mendengar permohonan seorang anak muda yang khawatir akan ancaman perang nuklir, Superman memutuskan untuk mengambil tindakan yang drastis. Clark Kent/Superman mengajukan proposal di PBB untuk mengakhiri perlombaan senjata nuklir.

Namun rencananya dihambat oleh Lex Luthor (Gene Hackman), yang melarikan diri dari penjara dan menciptakan klon jahat Superman bernama Nuclear Man. Superman IV: The Quest for Peace memang diproduksi dengan anggaran yang sangat terbatas dibandingkan dengan film-film Superman sebelumnya, yang mempengaruhi kualitas produksi secara keseluruhan. Karena itulah film ini sangat buruk, dan menjadi film terakhir Superman yang dibintangi oleh Christopher Reeve.

Superman IV: The Quest for Peace rilis seminggu setelah Jaws: The Revenge, dan film ini sekali lagi menunjukkan mengapa sebagian besar cinematic universe harus berhenti setelah “diperah” habis-habisan. Pada saat perilisan film ini, Superman IV: The Quest for Peace juga harus menghadapi beberapa film besar lainnya seperti RoboCop dan film Snow White baru.

2 Police Academy: Mission to Moscow

Police Academy: Mission to Moscow adalah film terakhir dari cinematic universe Police Academy. Film ini dirilis setelah delapan film sebelumnya. Film ini mendapat tanggapan negatif dari kritikus dan penonton, dan dianggap sebagai salah satu film terburuk dalam cinematic universe Police Academy. Karena itulah tidak adalagi film Police Academy yang dibuat setelah ini.

Police Academy: Mission to Moscow melibatkan anggota Akademi Kepolisian yang penuh dengan kejenakaan dalam sebuah misi internasional. Komandan Lassard (George Gaynes) dan anggota tim, termasuk Kapten Harris (G.W. Bailey), Kapten Callahan (Leslie Easterbrook), dan Komandan Rakov (Christopher Lee), berperan dalam operasi yang bertujuan untuk menangkap penjahat berteknologi tinggi yang berencana merusak keamanan dunia.

Mereka berangkat ke Moskow, Rusia, untuk bekerja sama dengan polisi setempat dalam menyusun rencana untuk menghentikan ancaman tersebut. Dalam perjalanan mereka, anggota Akademi Kepolisian menemui berbagai situasi lucu seringkali melibatkan kekonyolan yang menjadi ciri khas seri Police Academy. Meski selalu tampil lucu, tetapi cinematic universe ini pada akhirnya harus berakhir.

1 Speed 2: Cruise Control

Speed 2: Cruise Control sama sekali tidak melibatkan Keanu Reeves, bintang utama dari film Speed pertama. Aktor Jason Patric justru menggantikan peran Keanu Reeves sebagai protagonis. Meski begitu, Sandra Bulock masih kembali membintangi sekeulnya. Film ini mendapatkan beberapa nominasi di Razzie Awards dan dianggap sebagai salah satu sekuel paling buruk sepanjang masa. Sehingga wajar jika film ini menjadi yang terakhir dari cinematic universe Speed. Padahal sebelumnya, sempat ada rencana untuk membuat film ketiga.

Speed 2: Cruise Control menceritakan Alex Shaw (Jason Patric), seorang perwira keamanan dan kekasih Annie Porter (Sandra Bullock). Mereka sedang menikmati liburan mereka di kapal pesiar mewah di Karibia ketika seorang penjahat komputer jenius, Geiger (Willem Dafoe), mengambil alih kendali sistem navigasi kapal. Geiger memiliki rencana jahat untuk menabrakkan kapal tersebut ke sebuah pulau yang kecil, menciptakan kecelakaan besar-besaran dan menghasilkan kerugian besar untuk perusahaan asuransi.

Annie, yang telah mengalami petualangan serupa sebelumnya, berusaha menghentikan Geiger dan menyelamatkan penumpang dan awak kapal. Meskipun film ini masih berfokus pada konsep “kecepatan”, tetapi kali ini cerita berfokus pada kapal pesiar daripada bus yang harus terus berjalan di atas kecepatan tertentu.

Exit mobile version