Alasan Hadiah Turnamen Ditukar

buah iblis hadiah turnamen god valley

Pertanyaan besar lainnya kemudian mengapa hadiah tersebut harus ditukar. Terdapat beberapa kemungkinan terkait hal ini. Kemungkinan pertama adalah Garling sebenarnya peduli terhadap Shanks. Sosok Garling dianggap sangat peduli terhadap Shanks, sehingga dia tidak ingin anaknya kemudian mengikuti jejak ayahnya dengan menjadi kaum naga langit. Sehingga, cara yang kemudian Garling lakukan adalah menukar isi hadiah turnamen dengan Shanks.

Harapannya adalah agar Shanks kemudian ditemukan oleh bajak laut atau pihak lain yang bukan merupakan bagian dari kaum naga langit. Kemungkinan kedua adalah Garling tidak peduli terhadap sang anak dan lebih memilih untuk menyingkirkannya. Dia juga lebih peduli terhadap keberadaan buah iblis, sehingga Garling memutuskan untuk menukar isi hadiah turnamen di God Valley dengan anaknya, Shanks.

Spekulasi alasan lainnya adalah Roger membantu Garling untuk mengalahkan Rocks D Xebec. Pasca kekalahan tersebut, Garling memberikan hadiah turnamen itu kepada Roger yang tidak lain adalah buah iblis. Tetapi, dengan Roger tidak mau memakan buah iblis dia pun menolak hadiah tersebut. Mengetahui hal tersebut, Garling pun memutuskan untuk menukar isinya dengan Shanks.

Big Mom yang tahu akan hal tersebut kemudian mencuri kotak harta hadiah tersebut dan memutuskan menyimpan buah iblisnya. Namun, karena Big Mom saat itu sudah memiliki Soru Soru no Mi akhirnya dia pun memberikannya kepada Kaido. Dan akhirnya, seperti yang kita ketahui Kaido memakan buah iblisnya dan memutuskan mengkhianati Rocks dengan pergi dari God Valley.

Turnamen di God Valley ini bisa kita simpulkan juga memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap alur cerita One Piece. Karena, turnamen ini menjadi momen petualangan Shanks, jadi momen perdana Kaido jadi penguasa lautan, serta menjadi sebuah peristiwa bersejarah. Kita nantikan saja ya Geeks kelanjutan ceritanya pada chapter yang akan datang.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.