Dragon’s Dogma

Dragon’s Dogma mengadaptasi seri game dengan nama yang sama, dan berfokus pada cerita dari sosok Ethan, seorang pria yang rumahnya hancur oleh seekor naga. Selain itu, naga tersebut pun sudah mencuri jantung dari Ethan. Saat Ethan berusaha membalas dendam apa yang sudah dilakukan oleh sang naga, perubahan besar justru terjadi kepada Ethan.

Sisi manusia Ethan perlahan mulai terkikis dan dia berubah menjadi sosok yang mengerikan. Seperti halnya seri Dota, Dragon’s Dogma menghadirkan banyak sekali cerita fantasi. Monster-monsternya sendiri terlihat sangat luar biasa, dan perkembangan karakternya sangat mudah untuk diikuti. Ceritanya juga tidak terlalu rumit, sehingga para fans bisa dengan leluasa mengikuti ceritanya.

Fate/Stay Night Series

Banyak tanggapan mengenai genre game visual novel. Sebagian menganggapnya bukan bagian dari game, namun sebagian lainnya beranggapan sebaliknya. Meskipun begitu kepopuleran dari genre ini tidak terbantahkan. Dan seri game Fate/Stay Night adalah salah satu contoh kepopuleran dari genre tersebut.

Seri anime Fate/Stay Night diadaptasi dari judul game yang sama. Ceritanya berfokus pada seorang penyihir amatirbernama Shirou Emiya, yang harus terlibat dalam sebuah konflik besar yang disebut “Holy Grail War.” Buat Geeks yang senang akan sihir, petualangan, fantasi, visual yang memukau, rasanya seri ini cocok untuk diikuti.

Dragon Quest: The Adventure of Dai

Selain visual novel, genre lainnya yang juga sangat populer dalam permainan game adalah JPRG. Dan salah satu seri yang paling populer dari genre ini adalah Dragon Quest. Seri anime Dragon Quest: The Adventure of Dai tayang perdana pada 2020 kemarin dan diadaptasi dari seri dengan nama yang sama, baik dari versi manganya atau pun versi gamenya.

Sesuai namanya, cerita dari seri ini berfokus pada sosok Dai, satu-satunya manusia yang tinggal di sebuah pulau yang penuh dengan monster. Dai bermimpi untuk menjadi seorang pahlawan. Sebenarnya, adaptasi seri anime dari Dragon Quest sudah dua kali dilakukan. Selain pada 2020 kemarin, adaptasi game ini juga muncul pada 1991.

Castlevania

Seri anime Castlevania garapan Netflix menjadi salah satu contoh menarik lainnya, bagaimana seri anime menjadi medium yang baik untuk adaptasi game. Visual yang luar biasa, koneksi dengan gamenya yang solid, dan juga popularitas dari franchisenya yang kuat membuat semuanya bisa berpadu dengan sempurna.

Meskipun seri ini secara “teknis” tidak sepenuhnya bisa dianggap seri anime, karena adanya campur tangan dari pihak barat, namun kualitas yang dihadirkan tetap patut diapresiasi. Musim pertama dari seri animenya mengadaptasi dari game ketiganya, Dracula’s Curse. Ceritanya berfokus pada seorang pemburu monster bernama Trevor Belmont, yang berusaha melindungi wilayah Wallachia dari serangan para vampir. Dengan unsur gothic yang dihadirkan dalam ceritanya, membuat seri ini unik.

Steins;Gate

Steins;Gate dianggap sebagai salah satu seri anime adaptasi terbaik sepanjang masa. Selain itu, serinya juga dianggap sebagai salah satu anime terbaik. Banyak fans yang lupa bahwa seri anime ini diadaptasi dari game dengan genre visual novel. Serinya berkisah tentang seorang ilmuwan gola bernama Rintaro Okabe dan rekannya di Future Gadget Lab.

Mereka berhasil menemukan cara untuk melakukan perjalanan waktu. Namun, meskipun begitu, Rintaro dan yang lain harus menerima fakta bahwa perjalanan waktu tersebut ternyata menjadi awal mula pertempuran melawan sebuah perusahaan rahasia yang mencoba merebut nyawa dan hasil karya mereka. Banyak elemen menarik yang disuguhkan dalam serinya, yang membuat para fans pun terkesima.

Adaptasi video game merupakan sebuah kutukan bagi industri film, terutama dalam versi live-action. Tidak terhitung sudah berapa banyak seri game yang harus mendapatkan kritik pedas dari para fans karena dianggap kurang mampu memenuhi ekspektasi. Tetapi, hal tersebut tidak berlaku untuk adaptasi seri anime yang dianggap menjadi medium sempurna untuk adaptasi game.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.