Loki Laufeyson pada awalnya meremehkan organisasi Time Variant Authority. Bagi Loki, TVA hanyalah sebuah sirkus besar dengan sekumpulan badut. Namun, kemudian Loki mulai belajar bahwa mereka adalah organisasi yang tidak bisa dianggap remeh. Ketika Loki bertemu dengan Hunter B-15, dia pun langsung menghajar Loki yang mana efek yang ditimbulkannya benar-benar luar biasa.
Pergerakan Loki langsung melambat menjadi 1/16 sebelum kemudian kecepatannya dinormalkan kembali. Yang menarik, hanya Loki saja yang merasakan hal tersebut. Kemudian, Loki kembali harus merasakan kehebatan TVA, saat dia melakukan persidangan. Loki berusaha untuk menggunakan kekuatan sihirnya, namun seperti yang diungkapkan oleh sang haki, Ravonna Renslayer, bahwa kekuatannya tidak berlaku di sana.
Meskipun Thor dan juga para Avengers berhasil mengalahkan Loki, namun baru kali ini Loki merasa putus asa dan tidak berdaya. Di akhir episode 1, Loki menyadari hal tersebut. Kepada Mobius, Loki mengatakan bahwa dia sudah tidak bisa kemana-mana lagi. Dia sudah tidak bisa lari. Sebelumnya, Loki sempat berusaha kabur, dan berhasil membawa Tesseract setelah mengancam salah satu petugas TVA, Casey.
Setelah hal tersebut, barulah Loki merasa bahwa TVA adalah sesuatu yang sangat besar. Di mana Infinity Stones pun tidak berguna di sini. Dalam wawancara terbaru dengan Empire, pemimpin Marvel Studios, Kevin Feige, mengatakan bahwa seri Loki, “akan menghadirkan lebih banyak impak terhadap MCU dibandingkan dari apa yang diperlihatkan sebelumnya.”
Di episode 1 ini, kita melihat salah satu contoh dari ucapan Feige. Seperti yang kita ketahui, Infinity Stones adalah salah satu kekuatan besar yang ada di universe Marvel. Thanos bahkan rela melakukan apa pun untuk mendapatkan Infinity Stones. Para Avengers bahkan harus kembali ke masa lalu untuk bisa mengalahkan Thanos dan mencegahnya mendapatkan Infinity Stones.
Namun, jika harus menebak dan berspekulasi, kemungkinan besar jawabannya adalah TVA bukan yang paling kuat di MCU. Mengapa? Meskipun MCU sudah berjalan lebih dari satu dekade, Infinity Saga mungkin hanyalah “babak pertama” dari rencana panjang yang dimiliki oleh studio. Kurang lebih, Marvel Studios masih memiliki 25 film dan TV seri yang siap untuk meluncur.
Dengan masih banyaknya cerita yang akan ditampilkan Marvel Studios, artinya masih ada sesuatu yang jauh lebih besar yang siap disuguhkan kepada para fans – bahkan lebih besar dari Thanos dan Infinity Stones dan Infinity Gauntlet. Namun, ada catatan yang perlu Marvel perhatian jika mereka memang ingin kembali menghadirkan kekacauan dan kehancuran dunia.
Dengan menghadirkan TVA, seperti Marvel mencoba untuk lebih masuk akal, mencoba bergerak secara efektif. TVA tidak perlu menjadi sesuatu yang lebih kuat dari Infinity Stones. Hanya saja semua kekuatan tersebut tidak berlaku di sana. Sebagai penjaga Sacred Timeline, TVA tentu berada di luar timeline itu sendiri – yang artinya wajar jika Infinity Stone atau kekuatan sihir tidak berlaku di sana, karena mereka ada di luar ruang dan waktu.
Bukti nyata dari TVA bukanlah sesuatu yang terkuat adalah kita melihat bagaimana sosok misterius yang juga merupakan Variant dari Loki, mengacau di berbagai timeline. TVA sendiri bahkan tidak sanggup mengalahkan atau menangkapnya. Karena itulah Mobius kemudian menganggap bahwa Loki bisa membantunya menangkap “dirinya” dalam versi lain.
Logikanya, jika TVA jauh lebih kuat dari Infinity Stones, maka mereka tidak perlu bantuan Loki untuk membereskan masalah tersebut. Pada intinya, TVA memang adalah entitas terkuat, namun tidak di seluruh MCU. Mereka menjadi yang terkuat dengan cara yang lain. Hal ini bisa menjadi kabar baik, karena artinya para fans tidak akan dibuat bosan dengan berbagai cerita yang epik dan menarik. Kita nantikan saja ya Geeks apakan TVA akan memiliki peran besar lainnya di film layar lebar Marvel selanjutnya.