Kita semua tahu bagaimana gaya bertarung Luffy memiliki keberagaman gerak karena kemampuannya, dan terkadang gaya dan juga gerakan bertarung Luffy tersebut dianggap sangat menarik dan juga artistik. Namun, mungkin tidak banyak dari fans yang benar-benar memahami bahwa mungkin butuh banyak sekali pemikiran untuk memunculkan gaya bertarung tersebut, dan seberapa besar pikiran yang tercurahkan untuk membuat sejarah dibalik gerakan tersebut.
Buah Iblis Luffy
Pilihan desain kekuatan Luffy bisa dibilang sangat berani karena keluar dari apa yang selama ini diperkenalkan kepada orang-orang, yaitu manusia karet. Mungkin tidak banyak orang yang berpikir bahwa kemampuan manusia karet ini akan diberikan kepada karakter protagonis utama ceritanya. Dengan kekuatan tersebut, mungkin buah iblis Luffy dianggap lebih cocok untuk karakter yang kocak, lucu, atau karakter pendukung.
Namun, jika dipikirkan secara matang, semuanya terasa masuk akal. Alasan pertama adalah tone dari ceritanya. One Piece tidak selamanya menjadi sebuah seri yang serius. Sering kali Luffy, sebagai karakter utama, berubah menjadi sosok yang konyol karena ekspresi wajahnya atau tingkahnya yang lucu. Namun, di sisi lain, Luffy juga rentan terhadap serangan dan hal lainnya menjadi kemudahan bagi sang kreator untuk menentukan tone untuk sebuah adegan.
Lagipula, Oda seolah ingin membuat kesan yang “tidak berbahaya” dibalik semua itu. Manusia karet mungkin tidak terdengar atau terlihat berbahaya di depan musuh secara sekilas. Apa yang akan dia lakukan? Merenggangkan kaki dan lengannya? Jawabannya ya. Itulah yang Eiichiro Oda pikirkan. Karet akan memanjang atau merenggang. Tapi, akan kembali bentuk semula pada akhirnya.
Gerakan Luffy
Setiap gerakan yang dipraktikan Luffy pasti sudah dipikirkan matang-matang dan bisa digunakan untuk berbagai hal. Salah satu contohnya adalah Gomu Gomu no Pistol. Teknik ini pada dasarnya memperlihatkan Luffy memukul lawannya dengan kekuatan penuh. Sebenarnya ini sebuah teknik dasar yang bisa dipelajari, namun dengan kemampuan Luffy gerakan tersebut menjadi luar biasa.
Perubahan Gaya Bertarung Luffy
Dengan adanya kemampuan buah iblis dalam diri Luffy membuatnya bisa menghasil daya hancur dan kerusakan yang jauh lebih besar, dengan meningkatkan tenaga dan kekuatannya, meskipun hanya dengan metode atau teknik biasa. Contohnya adalah Gomu Gomu no Pistol. Meskipun begitu, disadari atau tidak, semua kekuatan dan kedahsyatan yang diperlihatkan oleh Luffy juga ada “harganya.”
Sering kali luffy menjadi sulit bergerak ketika dia sedang melakukan gerakan andalannya atau sulitnya mengendalikan gerakannya ketika bergerak. Kemudian Luffy juga sering kali terkena serangan ketika sedang melakukan sebuah teknik, atau musuhnya terlalu banyak bergerak sehingga Luffy sulit untuk mengenainya yang membuat dia justru yang menjadi sasarangan bagi musuh.
Luffy juga tidak lagi merenggangkan lengannya terlalu banyak seperti awal-awal, mencegah dirinya menjadi sasarangan balik serangan musuh. Selain menyerang, Luffy juga sudah mulai berkembang untuk bisa menghindar dan menyerang balik serangan musuh. Peningkatan kekuatannya terasa ketika Luffy mengalahkan musuh yang jauh lebih kuat darinya. Seperti ketika Luffy mengalahkan Enel di arc pulau Langit.
Seperti yang disebutkan di atas, bahwa Luffy memiliki beberapa kelemahan dalam kekuatannya, seperti ketika dia menggunakan Gear. Ketika Luffy menggunakan Gear 3, awalnya Luffy tidak mampu menggunakannya dalam waktu lama karena akan sangat menguras staminanya. Namun, sekarang Luffy sudah memperbaiki masalah tersebut dan lebih bisa menggunakan Gear 3 dengan lebih leluasa.
Time-skip selama dua tahun benar-benar membuat Luffy naik level. Semua kekuatan dan kemampuannya meningkat jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Luffy bahkan mempelajari hal baru yaitu ketiga jenis Haki, yang mana kemudian dia kembangkan dan terus tingkatkan lagi sesuai dengan apa yang sedang terjadi, seperti ketika dia menghadapi Katakuri atau ketika menghadapi Kaido saat ini.
Cerita Masa Lalu Luffy dan Kompleksitas Gerakannya
Semua yang Luffy lakukan, semua gerakan yang Luffy praktikan, bisa dibilang memiliki kompleksitasnya sendiri. Luffy tidak begitu saja menemukan atau memikirkan gerakan tersebut. Di awal serinya, kita sudah melihat bagaimana Luffy mengetahui gerakan bertarung dasar seperti menendang, memukul, beradu kepala, dan sebagainya. Mungkin hal inilah yang diajarkan oleh Ace, Sabo, atau Garp dulu.
Kesimpulannya sendiri adalah dari semua penjelasan di atas sebenarnya sangat mengejutkan dan luar biasa bagaimana Oda Sensei memikirkan iden dan melakukan riset untuk membuat sebuah gaya bertarung dari luffy. Oda Sensei tidak takut untuk membuat sebuah cerita yang kompleks, bisa dipercaya, dan kreatif untuk menghadirkan sebuah gaya bertarung yang digunakan oleh protagonis utama serinya. Apakah hal ini masih akan tetap berlanjut sampai ceritanya berakhir? Kita nantikan saja ya Geeks!